Sejak awal misi ruang angkasa, Mata Banteng (Bull's Eye) ini telah menarik perhatian para astronot yang melintas di angkasa Gurun Sahara yang tanpa bentuk. Selama bertahun-tahun, Mata Banteng Bumi telah menjadi semacam tanda untuk astronot. Pada awalnya, pola melingkar ini diduga adalah lubang yang dibentuk oleh meteorit, tapi sekarang, Mata Banteng yang lebarnya 31 mil ini, yang juga disebut Struktur Richat, diyakini adalah batuan yang terangkat, sebuah antiklin melingkar, dan tergerus oleh erosi. Beberapa orang menyebut Mata Banteng di Sahara ini sebagai "Mata Afrika."