Sejak manusia mulai belajar untuk mengembangkan cocok tanam dan ternak untuk memenuhi pangan mereka sendiri, mereka telah tinggal di pemukiman permanen dan semi permanen dengan tingkat perencanaan tertentu. Meskipun ada perbedaan pendapat mengenai apakah pemukiman kuno tertentu dapat dianggap sebagai sebuah kota, tidak ada keraguan bahwa kota-kota dan pemukiman dibawah ini memiliki sejarah yang panjang.
Alam adalah ayat-ayatNYA yang mungkin bukan tertulis, namun indah terlukis oleh 'pena' Sang Pencipta
Alam adalah ayat-ayatNYA yang mungkin tidak tersurat, namun indah tergurat oleh Qalam Sang Maha Agung
Alam adalah ayat-ayat dari sang Maha Guru untuk 'murid-murid'NYA yang mau membaca .........
Tuesday, July 3, 2012
Jembatan Penyeberangan Satwa Liar
Jembatan layang Margasatwa, jembatan hijau, dan ecoducts semua mengacu pada struktur yang dibangun melintas diatas jalan untuk memungkinkan satwa liar untuk menyeberang dengan aman ke sisi lain dari jalan. Sebagian besar struktur jembatan ini memiliki lebar antara 10 m (30 kaki) dan 60 m (180 kaki). Jembatan-jembatan ini biasanya memiliki tanah, sampah organik, dan vegetasi di atasnya untuk menyediakan habitat yang nyaman dan sesuai dari berbagai spesies yang berbeda dan group spesies. Struktur yang lebih besar biasanya ditujukan untuk mamalia besar mulai dari ungulata (misalnya rusa , elk, moose) hingga karnivora besar (misalnya beruang hitam, beruang grizzly, Kanada lynx, serigala). Berikut adalah foto dari beberapa jembatan layang satwa liar yang paling indah dan menarik di dunia.
Alien dari Kedalaman: Cacing Zombie yg Meleburkan Tulang Paus
Ini adalah cacing bawah laut yang mengerikan yang memakan kerangka ikan paus dengan melepaskan asam pelebur tulang. Osedax adalah genus dari siboglinid polychaetes laut dalam, biasa disebut cacing tulang atau cacing zombie. Osedax dalam bahasa Latin berarti "pemakan tulang", nama ini menggambarkan bagaimana cacing ini menembus ke dalam tulang-tulang bangkai ikan paus untuk mencari lemak tulang, di mana mereka bergantung darinya.