Thursday, July 14, 2011

Baalbeck


Nabi Ilyas (Elia) pernah berkata kepada kaumnya bangsa Phoenisia

"Patutkah kamu menyembah Ba'al dan kamu tinggalkan sebaik-baik Pencipta?, (QS 37:125)

Baalbeck atau kota Ba'al (Ba'al adalah Dewa orang Phoenisia) merupakan sebuah kota di Lebanon timur yang terkenal karena kemegahannya (dulu), karena disana terdapat reruntuhan kuil-kuil romawi yang dibangun diatas reruntuhan kuil Baalbeck. Karena sebelumnya, Baalbeck adalah kota bangsa Punisia yang dibangun di akhir milenium ketiga sebelum masehi. Kemudian daerah tersebut dikuasai bangsa Yunani pada tahun 331 SM dan dinamai Heliopolis (Kota Matahari).

Maket Dari Kuil2 Romawi di Baalbeck
Selanjutnya kota tersebut jatuh ke tangan Romawi, dan oleh orang2 romawi, dibangunlah 3 kuil, 3 courtyard dan tembok disekelilingnya dengan menggunakan batu2 yang sangat besar yang banyak tersedia disana. Banyak yang mengira bahwa pemotongan dan pengangkutan batu2 raksasa ini menggunakan teknologi alien. Bayangkan jika kaisar romawi berada di roma, berarti dia harus menempuh jarak 1500 mil utk beribadah di kuil Jupiter Baalbeck.

Tiang2 Kuil Jupiter


Reruntuhan Courtyard
Batu-batu bangunan itu demikian besar bila dibandingkan dengan ukuran manusia modern. Dibentuk dengan halus dan rapi sebagai bagian-bagian bangunan yang megah dan artistik. Namun hal yang paling mengherankan adalah benda seberat itu ternyata telah mampu pula dibentuk dan disusun sedemikian rupa, sedangkan pada era kini pun masih terlalu berat untuk dapat diangkat oleh beberapa crane besar sekaligus.

Perhatikan betapa besarnya ...
Di sebelah selatan Ba'albek, terdapat lokasi bekas penggalian yang tampaknya merupakan tempat untuk pemotongan batu-batu besar bahan bangunan kuil tersebut. Di tempat ini pula, ditemukan sebuah balok batu raksasa (gambar dibawah) dan telah berada di sana sejak pemotongannya, lebih dari 2.000 tahun yang lalu. Balok batu ini dinamakan "Stone of the Pregnant Woman" dan dinyatakan sebagai batu olahan terbesar di dunia. Berukuran 21,5 m x 4,2 m dengan berat diperkirakan mencapai 1.500 ton.

Stone of the Pregnant Woman
Arsitek dan insinyur mengklaim bahwa kita tidak memiliki atau mengetahui teknologi angkat yang dapat mengangkat dan memposisikan batu-batu ini. Mereka di luar kemampuan membangun setiap budaya kuno atau modern yang pernah diketahui.