Lubang hitam adalah salah satu anomali paling aneh di alam semesta. Film-film sering menggambarkan daerah ini di angkasa luar – dingin, gelap dan misterius – seperti gerbang menuju semesta yang lain. Sejatinya, lubang hitam adalah bintang sekarat yang telah ambrol, namun masih menyisakan gravitasi. Bayangkan lubang hitam seperti sebuah mesin yang tetap di tempatnya. Bintang yang padat menghasilkan energi nuklir yang sangat besar (cukup untuk menghangatkanmu saat engkau berbaring di pantai), namun lambat laun kehabisan bahan bakar. Pada keadaan demikian, bintang tak dapat melawan gaya gravitasi (dihasilkan oleh ukuran raksasanya). Bintang itu akan mengerut sampai habis di angkasa luar.
Menurut Dr Chris De Pree, professor Fisika dan Astronomi dari Direktur Observatorium Bradley di Akademi Agnes Scott, Decatur, Georgia, AS, lubang hitam sebenarnya tidak menarik obyek ke pusatnya, sebagaimana film-film melukiskannya. Ada dua kondisi: obyek berada di area aman – di luar apa yang disebut cakrawala kejadian (event horizon) di mana tak ada tarikan gravitasi – atau obyek tersesat di dalam lubang hitam. Di dalam cakrawala kejadian, astronom tak dapat melacak obyek atau melihat apa yang terjadi.
Daerah di dalam cakrawala kejadian dinamakan ketunggalan (singularity). Varoujan Gorjian, ilmuwan Riset Spitzer di Laboratorium Tenaga Gabungan NASA menjelaskan bahwa istilah ketunggalan lebih dari sekedar sebuah penahan: kita tidak tahu benda seperti apa di dalam lubang hitam. Yang kita tahu adalah ada dua jenis lubang hitam. Keduanya sangat berbeda dalam ukuran dan kepadatan.
“Ada dua jenis lubang hitam: seukuran-planet (stellar-mass) dan super padat (supermassive),”kata Gorjian menjelaskan bahwa perbedaan keduanya adalah ukuran kepadatan. Lubang hitam seukuran-planet bermassa kurang dari 10-15 planet sedang lubang hitam super padat bermassa lebih dari itu. Menariknya, pada pembentukan lubang hitam super padat, tak ada benda di semesta ini yang mampu menahan pembentukannya. De Pree menjelaskan bahwa astronom berpendapat bahwa di pusat galaksi kita mungkin ada satu lubang hitam super padat. Lubang hitam ini seukuran jutaan matahari yang berkumpul pada satu lokasi.
Spaghettifikasi
Spaghettifikasi adalah tarikan gravitasi dari lubang hitam, namun “umpan” ini sering tidak dipahami. Di luar cakrawala kejadian lubang hitam, sebuah obyek – misalnya planet – dapat bergerak dengan aman dalam orbitnya untuk seterusnya tanpa pernah memasuki lubang hitam. Namun, di dalam cakrawala kejadian, tak ada obyek selain dalam kondisi sedang ditarik.
“Lubang hitam mempunyai tarikan gravitasi yang sedemikian kuat sehingga tak ada apapun – bahkan cahaya sekalipun – dapat lolos dalam jarak tertentu darinya,” kata De Pree dari Observatorium Bradley. “Seperti roket yang perlu laju minimum sebelum keluar dari gravitasi bumi, demikian pula kondisi cahaya di sekitar lubang hitam.”
sumber: Majalah How it Works, edisi ketiga