Thursday, July 28, 2011

Spesies2 Penguin

Mengapa beruang kutub lebih suka makan singa laut daripada penguin? Jawabannya ada di postingan ini.

Penguin atau pinguin (ordo Sphenisciformes, famili Spheniscidae) adalah hewan akuatik jenis burung yang tidak bisa terbang namun pandai berenang dan bahkan dapat menyelam selama 20 menit tanpa harus mengambil udara. Hebatnya lagi dia dapat meminum air laut karena memiliki daya desalinasi ...


Secara umum hidup di belahan Bumi selatan. terdiri dari 17-19 spesies (tergantung pada apakah dua spesies Eudyptula dihitung juga sebagai spesies). Tidak ada satu spesiespun yg hidup di kutub utara. Walaupun seluruh jenis penguin awalnya berasal dari belahan bumi selatan, namun penguin tidak hanya ditemukan di daerah dingin atau di Antartika saja. Terdapat tiga spesies penguin yang hidup di daerah tropis. Salah satu spesies hidup di Kepulauan Galapagos (Penguin Galapagos) dan biasanya menyeberangi garis khatulistiwa untuk mencari makan.

Ukuran
Spesies penguin terbesar adalah Penguin Emperor (Aptenodytes forsteri) dengan tinggi mencapai 1,1 meter dan berat 35 kilogram atau lebih. Spesies penguin terkecil adalah Penguin Peri (Eudyptula Minor) dengan tinggi sekitar 40 cm dan berat satu kg. Secara umum, penguin yang berukuran besar lebih dapat mempertahankan suhu tubuhnya sehingga dapat bertahan di daerah dingin, sementara penguin yang berukuran lebih kecil biasanya ditemukan di daerah yang lebih hangat bahkan daerah tropis.

Makanan
Umumnya penguin memakan krill (sejenis kerang), ikan, cumi-cumi dan hewan air lainnya yang tertangkap ketika berenang di laut. Penguin dapat meminum air laut karena kelenjar supraorbital pada tubuhnya menyaring kelebihan garam laut dari aliran darah. Garam ini lalu dikeluarkan dalam bentuk cairan lewat saluran pernafasan penguin.

Tingkah laku penguin
Penguin terlihat tidak takut dengan kehadiran manusia. Mereka akan mendekat pada kelompok peneliti yang sedang mempelajari mereka. Namun satu bentuk pertengkaran besar antar penguin akan terjadi jika seekor ibu penguin kehilangan anaknya (karena tidak bisa bertahan dalam badai besar atau dimakan oleh hewan pemangsa). Jika seekor anak hilang, maka ibu penguin akan "mencuri" seekor anak penguin dari ibu penguin yang lain. Tingkah laku ini menarik perhatian ilmuwan. Menariknya, penguin-penguin betina lain dalam kelompok penguin tersebut tidak menyukai "pencurian" ini dan akan menolong dan "membela" ibu penguin yang anaknya dicuri.

Bentuk tubuh
Tubuh penguin sangat sesuai untuk berenang dan hidup di air. Sayapnya merupakan pendayung dan tidak mampu untuk terbang. Di daratan penguin menggunakan ekor dan sayapnya untuk menjaga keseimbangan ketika berjalan. Setiap penguin memiliki warna putih disebelah dalam tubuhnya dan warna gelap (biasanya hitam) di sebelah luar tubuh. Hal ini berguna untuk kamuflase. Hewan pemangsa seperti singa laut dari dalam air akan sulit untuk melihat penguin karena perutnya yang berwarna putih bercampur dengan pantulan permukaan air laut. Sedangkan permukaan gelap pada punggungnya juga menyamarkan penguin dari pandangan hewan pemangsa di atas air.

Penguin mampu berenang dengan kecepatan 6 hingga 12 km/jam bahkan pernah tercatat hingga 27km/jam. Penguin yang berukuran kecil biasanya menyelam selama satu hingga dua menit dari permukaan air untuk menangkap makanan. Penguin yang berukuran lebih besar, yaitu penguin emperor bisa menyelam lebih dalam hingga 565 meter selama 20 menit. Untuk menghemat energi, terkadang penguin berjalan dengan kaki pendeknya atau meluncur di salju dengan perutnya.


Penguin memiliki pendengaran yang amat baik. Jika berada di daratan, penguin amat mengandalkan pendengarannya. Mata penguin beradaptasi untuk penglihatan bawah air dalam mencari makanan dan menghindar dari pemangsa. Kemampuan daya penciuman penguin hingga saat ini masih belum banyak diketahui dan membutuhkan penelitian lebih lanjut. Untuk melihat jenis kelamin penguin sangat sulit, karena penguin tidak memiliki kelamin eksternal. Akibatnya untuk membedakan jenis kelamin penguin, manusia harus memakai teknik pemeriksaan kromosom/DNA.


Dibawah ini beberapa Spesies Penguin ...


Penguin kaisar
yang mempunyai nama latin Aptenodytes Forsteri, termasuk jenis yang terbesar di antara famili penguin, yaitu dengan tinggi badan mencapai lebih dari 1 meter dan bobot lebih dari 35 kg. Sama seperti jenis penguin lainnya, penguin kaisar juga memiliki kaki yang berjaring dan bulu tebal di seluruh tubuhnya yang kedap air, dan merupakan spesies burung yang tidak dapat terbang.

Penguin kaisar dideskripsikan pada tahun 1844 oleh zoolog Inggris George Robert Gray.

Namun ciri yang paling terlihat untuk membedakan penguin kaisar dengan jenis penguin lain adalah garis kuning samar pada bagian lehernya. Berbeda dengan penguin raja, dimana garis kuning pada leher penguin ini lebih mencolok dan membentuk lengkungan tegas di lehernya daripada Penguin kaisar.

Populasi Penguin kaisar hanya terdapat di Benua Antartika - kutub selatan bumi, merupakan daerah terdingin di belahan dunia paling selatan dengan suhu terendah mencapai -73° celcius.[5] Mereka bersarang di sepanjang wilayah tepi pantai benua Antartika.[5]

Penguin kaisar dapat bertahan hidup disuhu dingin tersebut karena lapisan lemak setebal 2-3 cm pada tubuhnya berguna untuk menyimpan panas dan memisahkan udara dingin dari luar.



 King Penguin, Penguin Raja, Aptenodytes patagonicus



Penguin Makaroni, Eudyptes chrysolophus



Penguin Adelie, Pygoscelis adeliae



Penguin Kecil (Penguin Biru atau Penguin Peri), Eudyptula minor




Penguin Chinstrap, Pygoscelis antarctica




Penguin Erect-Crested, Eudyptes sclateri




Penguin Fiordland, Eudyptes pachyrhynchus




Penguin Galapagos, Spheniscus mendiculus




Penguin Gentoo, Pygoscelis papua



Penguin Humboldt, Spheniscus humboldti



Penguin Afrika (Penguin Jackass), Spheniscus demersus
Penguin Afrika ditemukan di pantai selatan-barat Afrika, mereka tinggal di koloni-koloni pada 24 pulau yang tersebar antara Namibia dan Algoa Bay, dekat Port Elizabeth, Afrika Selatan. Ini adalah satu-satunya spesies penguin yang berkembang biak di Afrika dan kehadirannya memberikan nama pada Kepulauan tersebut yaitu Kepulauan Penguin.




Penguin Magellanic, Spheniscus magellanicus



Penguin Mata Kuning, Megadyptes antipodes



Penguin Rockhopper, Eudyptes chrysocome




Penguin Royal, Eudyptes schlegeli



Penguin Snares, Eudyptes robustus



Penguin White Flippered, Eudyptula albosignata





Terakhir saya beritahu mengapa beruang kutub lebih suka makan singa laut daripada penguin ....
Yaitu karena penguin di kutub selatan atau di belahan bumi paling selatan, sedangkan beruang kutub hanya ada di kutub utara ... jauuuh bok ... hehehehe