Di antara (ayat-ayat) tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata Yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya. (QS 42:29)
Melalui surah asy-syura ayat 29 diatas kita memperoleh gambaran dari al-Qur’an bahwa Allah telah menyebarkan dabbah disemua langit dan bumi yang telah diciptakan-Nya. Pengertian dari istilah Dabbah ini sendiri bisa kita lihat pada surah an-Nur ayat 45,
Dan Allah telah menciptakan Dabbah dari almaa’; diantara mereka ada yang berjalan diatas perutnya dan ada juga yang berjalan dengan dua kaki dan sebagiannya lagi berjalan atas empat kaki. Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki, karena sesungguhnya Allah berkuasa atas tiap-tiap sesuatu.. - Qs. 24 An-Nur :45
Jadi dabbah disini jelaslah bukan mahluk ghoib seperti jin dan setan, tetapi adalah semua mahluk kasat mata seperti manusia, binatang, tumbuhan, bahkan bakteri dan mikroba.
Ada beberapa bukti yang diperoleh ilmuwan-ilmuwan yang membuktikan bahwa di planet-planet lain memang ada kemungkinan terjadi evolusi bentuk kehidupan. Salah satunya dikarenakan pada pembentukan suatu tatasurya, banyak dijumpai
Para astronom percaya bahwa bintang-bintang, planet, dan komet serta asteroid terbentuk dalam reaksi berantai yang besar dimulai ketika materi awan antar bintang runtuh di bawah gravitasinya sendiri. Beberapa bentuk-bentuk materi-bintang seperti matahari kita dan beberapa di antaranya akan tersebar sebagai cakram di sekitar bintang yang baru lahir.
Beberapa materi dalam cakram ini kemudian berkumpul dan membentuk planet-planet. Dekat dengan matahari, di tempat yang hangat, sisa puing (berbatu materi) berubah menjadi asteroid. Di daerah luar, di tempat yang dingin, potongan es batu dan debu berubah menjadi komet.
Secara umum dipercaya bahwa molekul organik yang mengandung atom karbon dan terdapat pada semua bentuk kehidupan yang diketahui ilmu pengetahuan, terperangkap dalam jumlah besar, baik dalam awan antarbintang dan komet.
Para ilmuwan berpendapat bahwa ada penyusun molekul organik yang cukup di ruang antarbintang, dan pendapat ini sudah dikonfirmasi kebenarannya dengan penemuan antrasena.
________________________________________________________________________________
Penemuan antrasena salah satu kimia prebiotik penyusun molekul organik
Penemuan antrasena, oleh para peneliti dari Astrofisica Instituto de Canarias (IAC) dan University of Texas, bisa membantu memecahkan misteri astrofisika tua beberapa dekade tentang produksi molekul organik dalam ruang.
"Kami telah mendeteksi keberadaan molekul antrasena dalam awan padat di arah bintang Cernis 52 di Perseus, sekitar 700 tahun cahaya dari Matahari," jelas Susana Iglesias Groth, peneliti IAC pos penelitian.
Menurutnya, langkah berikutnya adalah untuk menyelidiki keberadaan asam amino. Molekul seperti antrasena adalah prebiotik, sehingga ketika mereka mengalami radiasi ultraviolet dan dikombinasikan dengan air dan amonia, mereka dapat menghasilkan asam amino dan senyawa lain yang penting untuk pengembangan kehidupan.
"Dua tahun lalu, kami menemukan bukti adanya molekul organik yang lain,naftalena, di tempat yang sama, jadi semuanya menunjukkan bahwa kami telah menemukan formasi bintang wilayah yang kaya akan kimia prebiotik," kata Iglesias.
Sampai sekarang (hingga penemuan ini), antrasena telah terdeteksi di meteorit dan tidak pernah ditemukan di medium antarbintang.
bentuk oksidasi molekul ini adalah umum dalam sistem kehidupan dan biokimia aktif.Di planet kita, antrasena teroksidasi adalah komponen dasar dari aloe dan memiliki sifat anti-inflamasi.
Temuan baru menunjukkan bahwa sebagian besar komponen kunci dalam prebiotik kimia darat dapat hadir dalam materi antar bintang.
Sejak tahun 1980-an, ratusan pita (bands) ditemukan dalam spektrum medium antarbintang, dikenal sebagai diffuse spectroscopic bands, telah diketahui terkait dengan materi antar bintang, tetapi asal mereka belum teridentifikasi sampai sekarang.
Penemuan ini menunjukkan bahwa mereka dapat dihasilkan dari bentuk-bentuk molekul berdasarkan antrasena atau naftalena.
Karena mereka tersebar luas di ruang antar bintang, mereka mungkin telah memainkan peran penting dalam produksi banyak molekul organik yg hadir pada saat pembentukan tata surya.
Temuan ini diterbitkan dalam jurnal Monthly Notices of Royal Astronomical Society.
________________________________________________________________________________
Penemuan diatas menunjukkan bahwa di sistim tatasurya lainnya juga sangatlah besar kemungkinan terjadinya pembentukan organisme, karena materi penyusunnya banyak tersebar di ruang antar bintang.
Penemuan lainnya bahkan lebih mengisaratkan memang ada bentuk kehidupan selain dibumi, yaitu penemuan fosil bakteri di meteorit yang ada dibumi.
________________________________________________________________________________
Dr Richard B. Hoover, astrobiologis dengan NASA's Marshall Space Flight Center, telah melakukan perjalanan ke daerah-daerah terpencil di Antartika, Siberia, dan Alaska, selama lebih dari sepuluh tahun hingga sekarang, mengumpulkan dan mempelajari meteorit. Dia memberi akses FoxNews.com tentang penelitian out of this world nya, yang dipublikasikan Jumat tengah malam di edisi Maret Journal of Kosmologi. Di dalamnya, Hoover menggambarkan penemuan terbaru dalam studinya tentang sebuah kelas meteorit yang sangat langka, disebut CI1 chondrites karbon - hanya sembilan meteorit tersebut diketahui ada di Bumi.
Meskipun mungkin akan sulit untuk diterima, Hoover yakin bahwa temuan menunjukkan bukti fosil dari kehidupan bakteri dalam meteorit tersebut, sisa-sisa organisme hidup dari tubuh orang tua mereka - komet, bulan dan benda2 luar angkasa lainnya.temuan ini menunjukkan kita tidak sendirian di alam semesta, katanya. "Saya menafsirkannya sebagai menunjukkan kehidupan yang lebih luas terdistribusikan di semesta ini dan tidak hanya terisolasi di planet bumi," kata Hoover kpd FoxNews.com. "Ini bidang studi yg baru saja dibuka - karena terus terang saja, banyak ilmuwan besar akan mengatakan bahwa ini adalah mustahil."
Dalam apa yang dia sebut "proses yang sangat sederhana," Dr Hoover mematahkan batu meteorit di bawah lingkungan yang steril sebelum memeriksa permukaan patahan meteorit dengan alat-alat standar ilmuwan: mikroskop pemindaian-elektron dan mikroskop lapangan emisi elektron-scanning, yang membuatnya bisa mencari bukti fosil .
________________________________________________________________________________
Ada yang lebih mengejutkan lagi selain penemuan Dr Richard B. Hoover diatas. yaitu penemuan fosil dan molekul-molekul organik pada sebuah meteorit yang berasal dari planet Mars dan jatuh ke Antartika bumi 13000 tahun yang lalu. Fosil awal kehidupan di mars itu diperkirakan berumur 16 juta tahun.
Dan penemuan yang terjadi baru-baru ini adalah penemuan sebuah planet yang mirip bumi karena layak untuk dihuni dan diberi nama planet Gliese 581g
________________________________________________________________________________
Hanya 20 tahun cahaya jauhnya dari kita, di konstelasi Libra, bintang merah kerdil Gliese 581 telah menarik banyak perhatian astronom2 dalam beberapa tahun terakhir. teleskop2 yg berada di bumi telah mendeteksi tanda dari beberapa planet yg mengorbit pada sebuah matahari dingin, dua dari planet2nya setidaknya dekat dengan zona habitasi sistem - wilayah di mana planet yang mirip Bumi bisa memiliki air di permukaannya.
Sekarang tim yang dipimpin oleh Steven Vogt (UCO Lick), dan Paul Butler (DTM Carnagie Inst.) Telah mengumumkan pendeteksian planet lain, kali ini tepat di zona habitasi sistem. Berdasarkan data dari 11 tahun pekerjaan mereka menawarkan kasus yang sangat menarik untuk
planet yang berpotensi layak huni pertama yang ditemukan di sekitar bintang yang sangat dekat.
Ditunjukkan pada gambar artis diatas bagian dalam dari sistem exoplanetary, planet tersebut dinamakan Gliese 581g, tapi Vogt memberi nama lebih pribadi "Dunia Zarmina", sesuai dg nama belakang istrinya.
Kesesuaian terbaik dengan data menunjukkan planet memiliki orbit berupa lingkaran dengan siklus 37 hari, jari-jari orbital hanya 0,15 AU, dan 3,1 kali massa Bumi. Pemodelan mencakup perkiraan radius planet 1,5, dan gravitasi di permukaan planet dari 1,1-1,7 dalam satuan Bumi.
Penemuan sebuah planet yang layak ditinggali, yang begitu dekat dengan kita menunjukkan ada banyak mahlukl lain di galaksi Bima Sakti kita.
________________________________________________________________________________
Bukti Adanya Kehidupan Cerdas di Luar Bumi
1. Sinyal WOW
Pada tahun 1977, di Ohio Sate University, teleskop radio Big Ear mengambil sinyal yang tidak biasa. angka dan huruf yang digunakan Big Ear untuk menentukan kekuatan sinyal, 0 adalah suara tak berarti sedangkan Z adalah sinyal radio yang paling kuat. Seorang astronom, Dr Jerry R. Ehman, mempelajari data dari teleskop itu terkejut ketika sinyal radio clocking in di EQUJ5 '6 'berasal dari sebuah tempat yang tampaknya kosong di ruang angkasa. Ehman sangat terkejut bahwa ia mengelilingi sinyal pada lembar data dan hanya menulis 'Wow'.
Beberapa orang mencoba menjelaskan bahwa sinyal itu haruslah berasal dari Bumi, tapi ini tampaknya tidak mungkin sebagai sinyal berada di frekuensi yang secara internasional dilarang di Bumi. Kesimpulan yang paling baik dan tak terbantahkan untuk menerangkan asal sinyal itu adalah berasal dari luar angkasa, dan karena tidak ada bintang di dekat tempat sinyal itu ditemukan seseorang dapat menyimpulkan bahwa sinya itu berasal dari pesawat ruang angkasa berawak oleh entitas cerdas.
________________________________________________________________________________
2. Sinyal Radio SETI Februari 2003
Pada tahun 2003, astronom yang bekerja pada pencarian terhadap mahluk cerdas diluar bumi (SETI) menggunakan teleskop besar untuk menguji bagian dari langit di mana mereka sebelumnya menemukan sinyal radio yang tidak dapat dijelaskan. Mereka menemukan sinyal radio lain yang bahkan lebih kuat dari apa yang mereka sebelumnya telah temukan.
Sinyal datang dari daerah di ruang angkasa dimana tidak ada planet atau bintang dan anehnya bukan berada di frekuensi hidrogen, memastikan bahwa sinyal itu sangat kuat karena bisa melakukan perjalanan jarak jauh. Sinyal terdeteksi pada tiga kesempatan terpisah.
Mengingat sinyal ini hanya mungkin terjadi jika ada mahluk cerdas yang mengoperasikannya/memancarkannya dan fakta bahwa itu terdeteksi beberapa kali kita harus mempertimbangkan sinyal SETI inilah kandidat terbaik untuk bukti kehidupan cerdas di planet lain.
________________________________________________________________________________
3. Persamaan Drake
R * = rata-rata pembentukan bintang per tahun di galaksi kita
ƒp = fraksi dari bintang-bintang yang memiliki planet
ne = jumlah rata-rata planet yang berpotensi dapat mendukung kehidupan per bintang yang memiliki planet
ƒ ℓ = fraksi dari atas (ne) yang sedang dalam pengembangan kehidupan
fi = fraksi dari atas yang benar-benar terus mengembangkan kehidupan cerdas
ƒc = fraksi peradaban yang mengembangkan teknologi yang membuat keberadaan mereka terdeteksi ke ruang angkasa
L = Lamanya peradaban seperti diatas memancarkan sinyal terdeteksi ke ruang angkasa.
Radio astronom Frank Drake mengembangkan persamaan Drake sehingga ia bisa memperkirakan jumlah planet yang memungkinkan kehidupan cerdas di galaksi dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang tercantum di atas. Perkiraan kasar yang menggunakan Persamaan Drake dilaksanakan pada tahun 2001, yang juga mempertimbangkan jumlah planet yang berada di zona habitasi (Zona layak huni adalah suatu area di sekitar bintang (palnet2) dimana air dalam bentuk cair, suhu yang ideal, dan fotosintesis dimungkinkan). Hasil perhitungan menemukan bahwa secara statistik ratusan ribu planet seperti ini harus ada. Hal ini juga menyarankan bahwa sebuah planet layak huni seperti bumi haruslah ada dalam jarak beberapa ratus tahun cahaya.
Saya merasa tidak adil jika saya tidak menyebutkan Paradoks Fermi. Paradoks Fermi menyatakan bahwa jika ada begitu banyak planet dengan kehidupan cerdas mengapa tidak ada kontak antara alien cerdas dengan manusia bumi dan mengapa tidak ada bukti fisik mengenai kehidupan cerdas di luar bumi. Paradoksnya adalah bahwa pada persamaan Drake secara statistik membuktikan alien haruslah berlimpah di ruang angkasa, namun bukti fisik mengatakan sebaliknya. Sulit untuk memerangi argumen dari paradoks Fermi tetapi beberapa bukti fisik itu ada seperti yang Anda lihat di postingan tulisan ini.________________________________________________________________________________
4. UFO dalam Sejarah Kuno
George Bernard Shaw pernah terkenal bergurau, "Kita belajar dari sejarah bahwa kita tidak belajar apa-apa dari sejarah". Kutipan ini cocok untuk sepotong bukti diatas yang menunjukkan bahwa fenomena UFO telah ada sepanjang sejarah peradaban manusia dan sampai sekarang masih terus disembunyikan. Saat ini banyak penampakan UFO sering dijelaskan sebagai militer Amerika menguji beberapa senjata teknologi baru atau pesawat baru, tetapi penjelasan ini tidak dapat digunakan pada waktu ketika manusia belum mengenal penerbangan.Lukisan di atas adalah berjudul "Madonna dengan Saint Giovannino" dan dibuat sekitar abad ke-15. Lukisan itu menggambarkan Perawan Maria di latar depan, dan di latar belakang tampak sebuah obyek yang sangat mirip dengan persepsi modern kita yaitu UFO.
Ini bukan satu-satunya contoh UFO dalam benda-benda seni kuno. Ada ratusan contoh benda2 kuno yang berasal dari berbagai zaman yang berbeda (tidak sempat saya postingkan disini satu per satu) yang menggambarkan hubungan dengan alien. Anehnya, sebagian besar menggambarkan UFO yang dihubungkan dengan ritual dan spiritual.sehingga Eric Von Daniken, seorang penulis buku kontroversial "Chariots of The Gods" mengatakan bahwa dalam Perjanjian Lama, Kitab Yehezkiel membahas pertemuan dengan benda terbang aneh yang terbuat dari logam yang mengambil bentuk roda. Di dalamnya ada empat makhluk yang tampak seperti manusia.
________________________________________________________________________________
Terakhir saya sertakan kata-kata yang pernah keluar dari mulut beberapa presiden amerika dan jendral-jendralnya
The Aliens is Out There!
Wallahualam