yaitu Raja Frederick Barbarossa, yg lahir di Swabia dan berhasil menyatukan jerman dan sebagian itali dibawah kerajaan Holy Roman Empire.
Frederick Barbarossa (1122 - 10 Juni 1190) terpilih sebagai Raja Jerman di Frankfurt pada 4 Maret 1152 dan dimahkotai di Aachen pada tanggal 9 Maret, dimahkotai sebagai Raja Italia di Pavia tahun 1154, dan akhirnya dinobatkan sebagai Holy Roman Empire (Kaisar Romawi Suci) oleh Paus Adrian IV pada tanggal 18 Juni 1155. Dia juga dinobatkan sebagai Raja Burgundy di Arles pada tanggal 30 Juni 1178. Nama Barbarossa datang dari masarakat yang tinggal di kota-kota Italia utara saat dia berusaha menduduki daerah tersebut untuk dikuasainya, dan berarti "janggut merah" dalam bahasa Italia. Usaha Barbarossa merebut daerah Milan, itali, bisa dilihat di film yang berjudul Barbarossa th 2009.
Ketika Holy land Jerusalem, Palestina berhasil direbut oleh Salahudin, maka Paus roma meminta bantuan Raja Inggris; Richard the lionheart, Raja Perancis; Phillip of Augustus, dan tentu Si Janggut Merah Raja Holy Roman Empire Frederick Barbarossa, untuk merebut kembali palestina.
Diantara ketiga raja eropa tersebut, hanya satu yg membuat Salahudin khawatir, yaitu Barbarossa. Karena selain terkenal ahli perang, dia juga membawa pasukan salib terbesar, yaitu 100 ribu tentara termasuk 20 ribu kesatria (Knight).
Berbeda dengan dua raja lainnya, yg pergi ke palestina lewat laut, Barbarossa membawa pasukannya lewat jalan darat (1189M). dan beliau mendapat tambahan 20ribu pasukan dari raja hungaria. Barbarossa juga berhasil merebut beberapa daerah Turki dalam perjalanannya. Barbarossa juga sempat memasuki Byzantium (yang tidak mau terlibat perang salib).
Tetapi Tuhan berkata lain. ketika beliau hendak menuju Antioch dari armenia, Barbarossa tenggelam di sungai Saleph/Goksu dan tewas. Tewasnya raja besar ini membuat lemah pasukannya bagaikan anak ayam kehilangan induknya dan akhirnya dengan mudah dibantai oleh pasukan Turki. Dari 120rb pasukannya, hanya 5 ribu yg sampai ke Palestina.
Saleph/Goksu river |
Monumen di tempat tenggelamnya Barbarossa |
Rumor ini menjadi legenda yang sangat terkenal di Jerman hingga saat ini. legenda mengisahkan bahwa Barbarossa menyeberangi sungai dengan menunggangi kudanya diikuti oleh pasukan berkuda lainnya karena semangatnya ingin segera tiba dipalestina. Ketika menyeberang, barbarossa dan pasukannya hanyut oleh arus sungai yang deras. Pasukannya infantrinya segera mencarinya dan akhirnya menemukan jasadnya sudah tidak bernyawa. Merekapun kebingungan, sedih dan ada beberapa yang menangis. tapi sekonyong-konyong dari seberang sungai muncul seorang pendeta dan berkata:
"Why do you weep for your lost leader?" he said. "He is not dead. He has gone back to his own country and yours—to Germany; and with him are his mailed knights. In the Kyffhäuser Mountain, in the great hall of the immortals, Frederick Barbarossa rests with his chosen heroes. He will sleep there until the eagles shall cease to fly around the mountain peaks. He will rest there until the time is ripe for the doing of mighty deeds. Then the bell shall toll the hour, the trumpet shall sound, and he will ride forth with his mailed knights to conquer the world. Weep no more; but return to your fatherland to wait for the day and the hour when your warrior king shall call you!"
Dan setelah berkata seperti itu, pendeta itupun lenyap.
Legenda diatas mungkin dipropagandakan oleh kerajaan Prussia yang membangun sebuah monumen di puncak Kyffhäuser Mountain. Monumen ini dibangun diatas reruntuhan sebuah kastil jaman Holy Roman Empire. dan dikatakan di sebuah ruang di bukit tempat reruntuhan kastil dan monumen itulah raja Barbarossa Tidur menunggu waktu dia bangkit kembali. Ini tentu saja untuk membuat legitimasi bahwa kerajaan Prussia adalah penerus kerajaan Holy Roman Empire nya barbarossa.
Kyffhäuser adalah bukit di Thuringia |
Patung Barbarossa |
Dibangun oleh wilhem II thn 1890-96, utk menyamakan ayahnya, Wilhem I pendiri Dinasti Hohenzollern kedua dengan Barbarossa |
Bahkan dalam legenda tersebut dikatakan bahwa jenggot Barbarossa masih bertambah panjang sampai sekarang. dan legenda ini juga dikaitkan dengan kepercayaan nasrani tentang raja2 yang akan membela kristus melawan antikristus di akhir zaman. kalau di Islam imam mahdi melawan dajjal. Yang menarik, kisah raja yang tidur dan akan bangkit kembali seperti ini tidak hanya di Jerman, di Inggris juga ada kisah yang mirip yaitu Raja Arthur.
Sedangkan di Indonesia, kita punya sejarah seorang pangeran yang meninggal di dekat sungai, tapi karena memang dibunuh, bukan hanyut, yaitu ayah dari raden Arya Penangsang yang dijuluki dengan sebutan Pangeran Seda Lepen atau pangeran yang mati di sungai. Jadi Barbarosa pun bisa kita sebut Ratu Seda Lepen dalam bahasa Jerman ... hehehehe