Sunday, August 7, 2011

Komet

Komet atau bintang berekor adalah anggota Tata Surya yang mempunyai orbit hiperbola. Ekornya kian panjang bila mendekati Matahari. Begitu panjangnya hingga bisa mencapai 150 juta kilometer, atau sejauh jarak Bumi-Matahari atau biasa dinamakan 1 Satuan Astronomi (SA). Dengan begitu komet bisa dibilang anggota Tata Surya terbesar.


Magnitudo Komet
Magnitudo adalah skala kecerlangan obyek langit yang terlihat oleh pengamat, semakin kecil magnitudo maka akan semakin terang. Perbedaan sebesar 5 magnitudo setara dengan perbedaan kecerlangan 100 kali. Obyek terlemah yang bisa diamati oleh mata telanjang di langit memiliki magnitudo 6,5. Sebagai perbandingan magnitudo semu matahari sebesar - 26,8 dan bintang langit malam terterang, yaitu Sirius sebesar - 1, 46. Rata-rata bintang yang terang bermagnitudo dari 1 hingga 2.


Asal Komet
Adalah seorang astronom Belanda, Jan Oort mengemukakan teori bahwa Tata Surya dikelilingi awan dengan jari-jari antara 50.000 SA-100.000 SA. Awan ini tersusun dari materi berukuran kecil yang menjadi tempat pembentukan dan kemunculan komet. Untuk menghormati Jan Oort, awan itu lalu dinamai Awan Oort, dengan perkiraan populasi komet sekitar seratus triliun dan bermassa total 10-100 kali massa Bumi. Akibat gangguan bintang-bintang sekitar Matahari terhadapnya, sebagian materi awan jatuh ke bidang Tata Surya, selanjutnya tertarik oleh gravitasi Matahari dan bergerak ke pusat Tata Surya.

Komet Swan
 Fred L Whipple, astronom dari Universitas Harvard, mengusulkan pertama kali di tahun 1950 mengenai struktur komet yang berupa gumpalan es kotor (Dirty Snowballs) berdiameter 1-10 kilometer karena tersusun dari beragam senyawa seperti karbondioksida, sianida, amonia, metana, air, serta berbagai macam logam yang bercampur dengan debu dan batuan.

Bagian-Bagian Komet
Bagian-bagian komet terdiri dari inti, koma, awan hidrogen, dan ekor. Bagian-bagian komet sebagai berikut:
Inti komet adalah sebongkah batu dan salju. Ekor komet arahnya selalu menjauh dari matahari. Bagian ekor suatu komet terdiri dari dua macam, yaitu ekor debu dan ekor gas. Bentuk ekor debu tampak berbentuk lengkungan, sedangkan ekor gas berbentuk lurus. Koma atau ekor komet tercipta saat mendekati matahari yaitu ketika sebagian inti meleleh menjadi gas. Angin matahari kemudian meniup gas tersebut sehingga menyerupai asap yang mengepul ke arah belakang kepala komet. Ekor inilah yang terlihat bersinar dari bumi. Sebuah komet kadang mempunyai satu ekor dan ada yang dua atau lebih.


Coma, atau selubung gas dan debu, akan mulai muncul ketika komet bergerak mendekati Matahari pada jarak kurang dari 3 SA, yang berukuran 100.000 hingga 1 juta kilometer. Dalam bahasa latin Coma berarti 'rambut'. Dari kata inilah sebutan komet berasal. Gas dalam Coma beragam seperti CO, CO, HCN, CH, CN, air dan formaldehid. Coma ini diselubungi oleh awan hidrogen berukuran jutaan kilometer yang muncul dari disosiasi radikal hidroksil (OH) akibat radiasi Matahari pada materi yang ada di Coma.

Komet Lulin
Saat jarak komet kian dekat ke Matahari muncullah ekor komet akibat partikel-partikel yang dipancarkan Matahari (hembusan angin Matahari) menguapkan materi yang menyelubungi inti komet. Ada dua jenis ekor Matahari, yaitu ekor ion yang arahnya selalu menjauhi Matahari (segaris arah Matahari-komet), dan ekor debu yang berarah melengkung ke Matahari, akibat tarikan gravitasi Matahari. Meskipun ekor itu sedemikian panjang, kerapatannya amat kecil, bahkan lebih kecil dari kerapatan ruang hampa yang mampu dibuat di Bumi.

Komet Garradd
 Semakin dekat ke Matahari, maka ekor komet kian panjang. Materi yang hilang pun kian banyak. Sebaliknya, ketika menjauhi Matahari, ekor komet memendek. Komet pun kembali ke bentuk semula, namun dengan massa yang telah berkurang, ketika berada jauh dari Matahari menuju ke tempat asalnya.


Namun, tidak semua komet memiliki nasib seperti itu. Ada komet yang ditakdirkan hancur akibat gravitasi Matahari seperti Komet West yang ditemukan pada tahun 1976. Komet seperti ini dinamai komet jenis Sundiving atau Sun Grazer. Video dibawah menunjukkan komet yang melakukan "bunuh diri" dengan menabrak matahari pada tanggal 5 Mei 2011 kemaren

Video yang menakjubkan diatas menunjukkan "reaksi" Matahari terhadap komet Sundiving atau komet sungrazer yang menuju ke permukaannya. Apa yang terjadi berikutnya adalah Pelepasan Massa Koronal dari matahari yang spektakuler.

Meskipun dalam video diatas kita tidak bisa benar-benar melihat komet menghantam Matahari (karena diblokir oleh lingkaran merah yang memungkinkan struktur lainnya dalam korona Sun untuk dilihat) namun ledakan yang terjadi berikutnya terlihat dengan jelas. Posisi matahari ditunjukkan dengan lingkaran putih di video.

Namun, pelepasan koronal diatas terjadi sebelum komet datang cukup dekat dengan permukaan matahari. Jadi ledakan diata bukan disebabkan akibat dari tabrakan komet, tetapi dimungkinkan karena kedatangan komet. Jadi pelepasan massa koronal diatas itu terjadi sebelum komet menghantam matahari yang tentu saja mengahancurkan si komet.

 Memang antara Pelepasan Massa Koronal dengan komet dimungkinkan terdapat hubungan. hal ini sering terlihat pada komet-komet ketika mendekati matahari. salah satunya yang menarik adalah komet Encke yang ekornya terlepas terkena gelombang kejut dari Pelepasan Massa Koronal Matahari, ketika komet ini berada 144 kilometer dari matahari. BISA DILIHAT DIVIDEO INI
Peristiwa diatas terjadi 20 April 2007

dibawah ini juga beberapa video tentang komet yang mendekati atau menuju matahari dan disambut oleh Pelepasan Massa Koronal.
Dua buah komet "nyemplung" ke matahari disertai Pelepasan Massa Koronal Matahari

Komet yang mendekati matahari dan disambut oleh Pelepasan Massa Koronal

Para Ilmuwan belum menemukan koneksi fisik yang meyakinkan antara komet jenis Sungrazer komet dengan pelepasan massa koronal. Kalau memang komet mempengaruhi medan magnetik matahari, maka seharusnyalah komet juga memiliki muatan dan/atau memiliki medan magnetik sendiri.

Selain gravitasi Matahari, juga ada yang tertarik oleh gravitasi planet raksasa, seperti Jupiter, yaitu Komet Shoemaker Levy tahun 1994.

Video diatas, meskipun animasi, tapi tetap menggunakan foto2 Planet Jupiter asli setelah ditabrak komet shoemaker Levy.


NASA juga pernah "menembak" sebuah komet yang diberi nama Temple 1 pada tanggal 4 Juli 2005, dilakukan oleh wahana ruang angkasa bernama Deep Impact dengan tujuan untuk mempelajari komposisi interior nukleus sebuah komet.


Teleskop-teleskop Bumi dan luar angkasa mengamati penerangan sebesar beberapa magnitudo setelah tabrakan terjadi sementara bagian pengamat Deep Impact merekam semburan yang terang dari lokasi tabrakan.Diyakini kawah yang terjadi akibat "penembakan" itu berdiameter kurang lebih 200 m dan kedalaman 30 - 50 meter.

Komet temple1, 16 detik setelah benturan

Dan wahana NASA yang lain, Stardust, tanggal 14 Februari kemarin kembali merekam komet temple 1 ini, dalam jarak 112 mil dan dengan kecepatan 24000 mil/jam, dan melihat kondisi komet setelah di "tembak" 6 tahun yang lalu.


Bagaimana NASA melakukan ini?, "Semuanya dilakukan dengan MATEMATIKA!", kata seorang ilmuwan NASA.



Komet yang terkenal ini dihitung elemen orbitnya oleh astronom Inggris, Edmund Halley, pada tahun 1705 dan ditemukan periode orbitnya yaitu setiap 76 tahun sekali. Komet yang juga mengitari planet raksasa akan memiliki bentuk orbit yang amat eksentrik, kelengkungannya besar.


Perbandingan ukuran komet Hartley dengan benda langit lainnya

Dalam catatan sejarah, pengamatan komet sudah dilakukan ratusan tahun lalu. Seiring perkembangan teknologi pengamatan, penemuan komet semakin banyak. Sudah ada ribuan komet yang ditemukan sekarang ini. Sering komet diberi nama sesuai dengan nama penemunya, baik seorang, dua atau lebih, bila ditemukan secara serentak. Contohnya Komet Shoemaker-Levy 9 yang sebagian materinya menabrak Jupiter seperti yang diceritakan diatas. Komet itu ditemukan oleh pasangan Eugene dan Carolyn Shoemaker serta David H Levy pada 23 Maret 1993.

Tata cara penamaan lainnya adalah menurut tahun ditemukan dan diikuti huruf kecil pada tahun ditemukannya. Misalnya, komet ketujuh yang ditemukan pada tahun 2004 adalah 2004g.

Lintasan komet Hartley


Jenis Komet berdasarkan lintasan
Berdasarkan bentuk dan panjang lintasannya, komet dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

  • Komet dengan lintasan orbit panjang, yaitu komet dengan garis lintasannya sangat jauh melalui daerah-daerah yang sangat dingin di angkasa sehingga berkesempatan menyerap gas-gas daerah yang dilaluinya. Komet-komet ini berasal dari awan Oort yaitu daerah yang jauhnya 100 ribu SA atau 100 ribu kali jarak bumi-matahari. Komet yang berasal dari Oort bisa memiliki waktu yang lama untuk satu kali evolusi (1x mengelilingi matahari) yaitu bisa mencapai 30 juta tahun. Ketika mendekati matahari, komet tersebut melepaskan gas sehingga membentuk koma dan ekor yang sangat panjang. Contohnya, komet Kohoutek yang melintas dekat matahari setiap 75.000 tahun sekali 
Banyaknya asteroid atau calon meteor diseputar tatasurya kita
  •  Komet dengan lintasan orbit pendek, yaitu komet dengan garis lintasannya sangat pendek sehingga kurang memiliki kesempatan untuk menyerap gas di daerah yang dilaluinya. Komet jenis ini berasal dari sabuk kuiper, yang terletak diantara Neptunus dan pluto. Ketika mendekati matahari, komet tersebut melepaskan gas yang sangat sedikit sehingga hanya membentuk koma dan ekor yang sangat pendek bahkan hampir tidak berekor. Contohnya komet Encke yang melintas mendekati matahari setiap 3,3 tahun sekali.
Sepertinya masih panjang penelitian ilmuwan mengenai hubungan antara komet dan Coronal Mass Ejection, kecuali NASA menyembunyikan sesuatu yang mereka sudah ketahui.


Komet Elenin
Banyak beredar di internet berita yang salah mengenai komet Elenin ini. Bahkan ada yang mengaitkan dengan Nibiru. Dibawah ini adalah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan orang tentang komet yang satu ini.

Apakah Komet Elenin akan menabrak bumi?
Tidak, jarak terdekat nantinya adalah 0,23 SA pada tanggal 16 Okt, 2011 di mana 1 SA adalah jarak dari Bumi ke Matahari. Ini hanya sedikit lebih dekat dibandingkan dengan jarak terdekat Venus ke Bumi, dan sekitar 100 kali jarak dari Bumi ke Bulan. Jarak ini adalah dari data ephemeris MPEC terbaru yang didasarkan pada lebih dari 100 pengamatan dari beberapa observatorium yang telah terus menerus melacak komet ini, sehingga tidak akan berubah secara signifikan.

Jika Elenin menabrak bumi, tentunya pemerintah akan menyembunyikan berita tersebut dari publik.
Pemerintah mana? Pemerintah Australia, Pemerintah Inggris? Pemerintah Italia? Pemerintah Afrika Selatan? Astronom amatir di seluruh dunia mengikuti komet ini dan terus-menerus berbicara satu sama lain saling tukar informasi. Mereka selalu bekerja sama untuk mengetahui kapan & dimana komet-komet akan muncul. Jika sebuah komet akan datang mendekati bumi, masyarakat amatirlah yang akan pertama tahu, dan tidak ada pemerintah negara manapun yang bisa melarang penyebaran informasi dari mereka. Justru sebenarnya komet Apophis lebih besar kemungkinannya membahayakan kehidupan di bumi. 

Akankah menyebabkan Gempa bumi, Gelombang pasang yang sangat tinggi atau Bencana Lainnya?
Tidak, Elenin besarnya hanya 3-5 kilometer dan pengaruhnya kurang dari satu per 1 milyar gaya pasang surut bulan pada jarak terdekat . Jika Bulan saja tidak dapat menyebabkan berpindahnya kutub bumi, menyebabkan banjir pasang atau gempa bumi besar, apalagi Komet 2010 X1 Elenin.

Tapi bagaimana tentang paper Mensur Omerbashich yang mengatakan bahwa Elenin dapat Menyebabkan Gempa Bumi? 
Itu sama sekali TIDAK BENAR, gempa bumi sering terjadi justru saat tidak ada komet mendekati bumi.

Apakah Elenin lebih besar daripada Jupiter?
Tidak, itu koma, kabut tipis gas dan debu yang mengelilingi inti komet. Inti C/2010 X1 Elenin, dengan diameter sekitar 3-4 Km, komet Elenin akan memiliki koma disekelilingnya dengan lebar sekitar 50.000 km (yang merupakan sepertiga dari diameter Yupiter). Kerapatan rata-rata dari coma sama dengan kerapatan atmosfer di Bulan. Koma adalah fitur dari semua komet ketika mendekati Mataharit, misalnya komet Wild 81P (inti berdiameter 4 Km) memiliki koma sekitar 50.000 Km, dan 103P Hartley memiliki koma sekitar 150.000 Km. Comet Besar 1811 memiliki diameter inti sekitar 30km dan memiliki koma hampir sebesar Matahari. Komet Halley adalah 6 × 15 km dan memiliki koma dengan lebar 100.000 km ketika terakhir mendekati Bumi. Bumi tidak mengalami apa-apa dengan komet-komet itu (padahal komet 103P Hartley jaraknya hampir dua kali lebih dekat atau setengah dari jarak Elenin ketika mendekati bumi), Kemungkinan besar kita akan kedatangan Elenin tanpa insiden apa-apa.

Tapi dalam Gambar di WikiSky, Elenin sangat BESAR! 
Itu bukan gambar Elenin, tapi adalah gambar bintang karbon CW Leonis.

Apakah Elenin adalah  bintang Katai Coklat? 
TIDAK!

Bukankah Bintang Katai Coklat sangat Dingin, sehingga tidak dapat dilihat?
Tidak, yang terdingin dan terdeteksi sejauh ini adalah ~ 370K (sekitar suhu secangkir teh panas), yang terpanas sekitar 2200 K, dan banyak yang berada pada range antara 500-1000 K. Mereka mungkin tidak menghasilkan cahaya tampak, tetapi mereka memantulkan cahaya . Jupiter memiliki komposisi mirip dengan bintang Katai Coklat. Awan Puncak Jupiter adalah 128 K, lebih dingin dan memantulkan cahaya dengan baik. Jika ada Katai Coklat di tata surya kita, pasti akan sangat jelas terlihat/terdeteksi.

Akankah ekor Komet Mempengaruhi bumi? 
Tidak, ekor kecil Elenin akan berada diatas kita, dan kerapatannya tidak lebih rapat daripada ruang angkasa (sekitar 100 atom per cm3). Kita telah sering dilalui ekor komet yang lebih besar dan lebih padat sebelumnya tanpa efek apapun (terutama Comet Besar 1861).

Mengapa tidak ada Komet Elenin dalam Berita? 
Untuk alasan yang sama bahwa 16 komet lainnya yang ditemukan pada tahun 2010 atau 5 komet yang ditemukan pada tahun 2011 juga tidak ada dalam berita. Mereka semua redup. Media masa hanya tertarik pada komet yang spektakuler, mudah terlihat dengan mata telanjang atau sedang dikunjungi oleh pesawat ruang angkasa. Comet 2009 P1 sedikit lebih terang dari C/2010 X1 Elenin, tapi juga tidak diberitakan. Astronom amatir dan profesional menyaksikan komet Elenin dan lain-lain dengan rajin, tetapi saluran berita tidak peduli jika tidak spektakuler.

Mengapa tidak ada Informasi Elenin di Website NASA? 
Karena NASA bukanlah wasit segala sesuatu tentang astronomi. Anda tidak akan menemukan informasi tentang C/2009 P1, C/2011 C1 atau salah satu komet redup yang ditemukan selama 2010 dan 2011. NASA memang memiliki informasi/berita komet yang telah dikunjungi oleh wahana antariksanya, atau komet2 yang membuat mereka tertarik, tapi situs NASA bukanlah sebuah situs lengkap mengenai komet seperti Cometography atau Aerith.

(Catatan : Sebenarnya NASA dan JPL Near Earth Object Office mempublikasikan sebuah artikel tentang Komet Elenin Mei 2011, yang dapat ditemukan di link ini, dan mengkonfirmasikan bahwa Elenin tidak berbahaya seperti isu2 yang beredar) 
 
 Seperti inilah Foto Elenin saat ini