Monday, October 24, 2011

13 Angka Penting di Alam Semesta

Beberapa angka, seperti angka pada nomor telepon Anda atau nomor Jaminan Sosial Anda, yang jelas lebih penting daripada angka yang lainn. Tapi angka-angka pada daftar ini adalah angka penting dari kosmik. Angka angka ini penting karena angka angka ini adalah konsep dasar yang mendefinisikan alam semesta kita, yang membuat keberadaan kehidupan menjadi mungkin dan yang akan menentukan nasib akhir alam semesta.


1. Konstanta Gravitasional Universal
Tahun 1665 adalah tahun yang sangat buruk-terutama jika Anda kebetulan tinggal di London. karena pada tahun ini wabah besar pes melanda London, dan meskipun penduduk London waktu itu tidak banyak tahu tentang obat-obatan, namun mereka tahu bahwa keluar dari kota adalah suatu ide yang baik. Raja Charles II meninggalkan London menuju ke Oxfordshire, dan Cambridge University ditutup. Salah satu mahasiswa nya, Isaac Newton, kembali pulang ke Woolsthorpe, di mana dia menghabiskan delapan belas bulan berikutnya membuka pintu ke dunia modern.

Kita hidup di era teknologi yang akan mustahil tanpa kemampuan untuk membuat prediksi kuantitatif. Dan contoh besar pertama dari prediksi kuantitatif dapat ditemukan dalam teori gravitasi Newton universal. Mulai dari hipotesis bahwa daya tarik gravitasi antara dua massa adalah berbanding lurus dengan hasil kali (produk) dari massa dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara mereka, Newton menemukan bahwa orbit planet adalah elips dengan matahari berada pada salah satu fokusnya. Johannes Kepler telah mencapai kesimpulan ini dengan pengamatan yang melelahkan, namun Newton mampu melakukannya dengan tidak lebih dari asumsi tarik gravitasi dan alat matematika kalkulus (yang telah dia diciptakan untuk tujuan ini).

Anehnya, meskipun konstanta gravitasi, G, adalah konstanta pertama yang ditemukan, konstanta ini adalah yang paling akurat yang dikenal dari semua 13 konstanta. Hal ini karena sangat lemahnya gaya gravitasi bila dibandingkan dengan gaya gaya (kekuatan) dasar lainnya. Pertimbangkan bahwa meskipun massa bumi adalah sekitar 6 x 10^24 kilogram, pada tahun 1957 ~ sekitar tiga abad setelah Newton meninggalkan wabah yang melanda London ~ manusia telah berhasil mengatasi gaya tarik gravitasi bumi dengan menggunakan roket bertenaga kimia sederhana untuk menempatkan Sputnik, satelit buatan pertama , di orbit.




2. Kecepatan Cahaya
Penemuan meriam selama Abad Pertengahan menunjukkan bahwa kecepatan suara yang berhingga, Anda bisa melihat tembakan meriam lama sebelum Anda mendengar suara ledakan. Tak lama kemudian, beberapa ilmuwan, termasuk Galileo, menyadari kemungkinan bahwa kecepatan cahaya adalah berhingga juga. Galileo merancang suatu eksperimen yang mungkin akan membuktikan hal ini, melibatkan teleskop dan dua orang yang menuju kearah lampu secara berlawanan lain melalui jarak yang sangat jauh. Tetapi besarnya kecepatan cahaya, ditambah dengan keterbatasan teknologi tahun 1600-an, membuat percobaan ini tidak bisa dijalankan.

Pada akhir abad kesembilan belas, Maxwell berhasil menghitung besarnya kecepatan cahaya tanpa harus melakukan percobaan. Sama seperti Newton, dia memprediksikan kecepatan cahaya hanya dengan persamaan matematis yang dia tujukan untuk menjelaskan tentang listrik dan kemagnetan. Namun saat itu definisi dari kecepatan yang dipahami ilmuwan-ilmuwan saat itu, membuat mereka bingung dan ragu akan persamaan Maxwell. Saat itu juga teknologi dan kecerdikan telah maju begitu jauh bahwa adalah mungkin untuk mengukur kecepatan cahaya dalam 0,02 persen dari nilai sebenarnya. Hal ini memungkinkan Albert Michelson dan Edward Morley untuk menunjukkan bahwa kecepatan cahaya adalah tidak bergantung dari arah. Hasil yang mengejutkan dari percobaan Michelson - Morley bersama dengan persamaan Maxwell akhirnya memunculkan  teori relativitas Einstein, dan menjadikannya sebuah ikon pencapaian intelektual abad ke-20.




3. Konstanta Gas Ideal
Pada abad 17, para ilmuwan telah memahami tiga fase materi ~padat, cair dan gas (penemuan plasma, fase keempat materi, muncul berabad-abad kemudian). Saat itu, jauh lebih sulit bekerja dengan padatan dan cairan daripada dengan gas karena perubahan dalam padatan dan cairan sulit untuk diukur dengan peralatan yang ada waktu itu. Oleh karenanya Eksperimentalis banyak melakukan percobaan dengan gas untuk mencoba menyimpulkan hukum-hukum dasar fisika.

Robert Boyle mungkin adalah eksperimentalis besar pertama, dan bertanggung jawab untuk apa yang sekarang kita anggap sebagai esensi dari eksperimen: Variasikan atau tambah parameternya, dan lihatlah bagaimana perubahan parameter parameter lainnya dalam merespon.

Boyle menemukan hubungan antara tekanan dan volume gas, dan seabad kemudian, para ilmuwan Prancis Jacques Charles dan Joseph Gay-Lussac menemukan hubungan antara volume dan temperatur. Penemuan ini bukan sekedar masalah mengenakan jaket putih laboratorium tradisional  (yang belum ada saat itu) dan melakukan beberapa pengukuran di lingkungan yang nyaman. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, Gay-Lussac menerbangkan balon udara pada ketinggian 23.000 kaki, mungkin menjadi rekor dunia pada saat itu. Hasil percobaan Boyle, Charles dan Gay-Lussac dapat dikombinasikan untuk menunjukkan bahwa dalam jumlah tetap gas, temperatur adalah proporsional dengan produk dari tekanan dan volume. Konstanta proporsionalitas adalah konstanta yang dikenal sebagai Konstanta Gas Ideal.




4. Nol Mutlak 
Sangat mudah untuk membuat panas. Manusia telah mampu menangkap atau membuat api sejak zaman prasejarah. Namun untuk Memproduksi/membuat dingin adalah tugas yang jauh lebih sulit. Alam semesta secara keseluruhan telah melakukan pekerjaan ini dengan sangat baik itu, karena suhu rata-rata alam semesta hanya beberapa derajat di atas nol mutlak. Dan cara alam melakukan pendinginan mirip dengan cara kita melakukannya selama ini, yaitu: Pengembangan/Ekspansi Gas.

Michael Faraday, yang lebih terkenal karena kontribusinya dalam bidang kelistrikan, adalah orang pertama yang menunjukkan kemungkinan menghasilkan suhu dingin dengan memanfaatkan ekspansi gas. Faraday telah menghasilkan beberapa klorin cair dalam tabung yang disegel, dan ketika ia memecahkan tabung (dengan demikian menurunkan tekanan), klorin langsung berubah menjadi gas. Faraday mencatat bahwa jika menurunkan tekanan bisa mengubah cairan menjadi gas, maka mungkin dengan menerapkan tekanan pada gas, bisa mengubahnya menjadi cairan dengan suhu dingin. Hal ini adalah prinsip dasar dari apa yang terjadi dalam kulkas Anda, gas bertekanan dan diperbolehkan untuk mengembang, yang mendinginkan bahan disekitarnya.

Penekanan (Pressurization) memungkinkan para ilmuwan untuk mencairkan oksigen, hidrogen dan pada awal abad ke-20, Helium juga dapat dicairkan. Yang membawa kita ke suhu beberapa derajat diatas nol mutlak. Namun panas itu juga berarti gerak, dan teknik memperlambat atom dengan menggunakan laser telah memungkinkan kita untuk menghasilkan suhu sepersejuta derajat diatas nol mutlak, yang sangat sangat dekat dengan -273 derajat Celcius dan lebih kecil daripada suhu ruang angkasa. Nol mutlak jatuh dalam kategori yang sama dengan kecepatan cahaya. Benda-benda bisa mendapatkan nilai yang sangat dekat, tetapi tidak akan pernah bisa mencapai/menyamainya.




5. Bilangan Avogadro
Membuka kunci rahasia kimia tidak jauh berbeda dengan membuka safe deposit box. Butuh dua kunci untuk membukanya.

Kunci pertama, teori atom, ditemukan oleh John Dalton pada awal abad ke-19. Fisikawan terkenal Richard Feynman merasa bahwa teori atom sangat penting sehingga ia berkata, "Jika, dalam beberapa bencana, semua pengetahuan ilmiah manusia musnah, dan hanya satu kalimat saja yang diteruskan ke generasi manusia yang selamat berikutnya, Kalimat apakah yang paling penting untuk membangun kembali ilmu pengetahuan? Saya percaya kalimat itu adalah hipotesis atom, yaitu bahwa segala sesuatu terbuat dari atom yaitu partikel yang bergerak terus-menerus".

Secara alami, ada 92 unsur (kumpulan atom2 yang sama) yaitu bahan dasar dari semua materi di alam semesta. Namun, hampir segala sesuatu di alam semesta adalah suatu senyawa, sebuah kombinasi dari berbagai jenis elemen. Jadi, kunci kedua untuk kimia modern adalah penemuan bahwa masing-masing senyawa adalah koleksi molekul yang identik. Sebagai contoh, air murni terbuat dari banyak sekali molekul H2O yang identik.

Tapi ada berapa banyak molekul? Mendapatkan nilai yang tepat sehingga kita bisa memprediksi hasil dari reaksi kimia terbukti menjadi jalan utama bagi kemajuan kimia. Kimiawan Italia Amadeo Avogadro mengusulkan bahwa pada temperatur dan tekanan yang sama, volume gas yang berbeda mengandung jumlah molekul yang sama pula. Hipotesis ini awalnya tidak dihargai ketika pertama kali diumumkan, tetapi ternyata hal ini memungkinkan kimiawan untuk menyimpulkan struktur molekul dengan mengukur volume pada awal dan akhir dari sebuah reaksi kimia. Bilangan Avogadro didefinisikan sebagai jumlah atom dalam 12 gram karbon, yang nilainya sekitar 6,2 x 10^23. (juga menjadi jumlah molekul dalam mol, unit pengukuran yang kimiawan gunakan untuk mengekspresikan jumlah zat)




6. Besar relatif Gaya Listrik-Magnet dan Gaya Gravitasi
Jika Anda berjalan di karpet pada sebuah pagi musim dingin, Anda mungkin telah menghasilkan listrik statis yang cukup untuk menyebabkan benda kecil melekat pada pakaian atau untuk membuat rambut Anda berdiri. Ini adalah bukti yang jelas tentang Gaya listrik yang lebih kuat daripada Gravitasi. Seluruh massa bumi telah mengerahkan upaya yang terbaik untuk menarik objek agar jatuh ke bawah, namun sejumlah kecil listrik statis yang Anda hasilkan mengalahkannya.

Ini adalah hal yang baik, fakta bahwa listrik sangat jauh lebih kuat daripada gravitasi memungkinkan kehidupan ada. Hidup adalah reaksi kimia komplek dan kelistrikan, bahkan reaksi kimia yang memberi kekuatan gerakan pada otot atau pencernaan makanan, pada intinya, tergantung pada listrik. Reaksi kimia terjadi ketika elektron terluar dari atom menggeser "kesetiaan" mereka dari satu atom ke yang lain. Dengan demikian, senyawa yang berbeda terbentuk ketika atom bergabung. Pergeseran ini menyebabkan saraf kita dapat mengirim pesan ke otot-otot kita, juga memungkinkan kita untuk bergerak, ataupada otak kita, di mana informasi yang dikumpulkan oleh indera kita diproses.

Jika gaya listrik lebih lemah relatif terhadap gravitasi,sulit dibayangkan akan adanya kehidupan. Bahkan alam semesta kita tidak akan seperti yang kita lihat sekarang. Apakah ada kemungkinan bahwa evolusi bisa menghasilkan suatu cara bagi kehidupan untuk beradaptasi dengan lingkungan dimana gaya listrik lebih lemah dari gravitasi? Kita tidak akan pernah mengetahuinya karena alam semesta kita tidak seperti itu dan jika kita pergi ke alam semesta seperti itu, kita tidak akan selamat utk hidup.




7. Konstanta Boltzmann
Kita semua tahu bahwa air mengalir menuruni bukit, tidak menanjak, karena itulah cara kerja gravitasi. Gravitasi adalah sebuah gaya, dan gaya tarik gravitasi bumi bertindak seolah-olah terkonsentrasi di pusat bumi, dan menarik air untuk turun. Namun, tidak ada penjelasan yang sama untuk mengapa kita melihat es batu mencair ketika ditempatkan dalam segelas air panas tapi tidak pernah melihat es batu terbentuk secara spontan dalam segelas air hangat. Hal ini berkaitan dengan cara energi panas didistribusikan, dan solusi untuk masalah ini adalah salah satu dari jawaban besar bagi fisika abad ke-19.

Solusi untuk masalah ini ditemukan oleh fisikawan Austria Ludwig Boltzmann, yang menemukan bahwa ada lebih banyak cara energi untuk didistribusikan keseluruh molekul segelas air hangat daripada dalam segelas air panas dengan es batu. Alam adalah pemain persentase. Alam bekerja dengan cara yang paling mungkin untuk melakukan hal-hal, dan konstanta Boltzmann mengkuantifikasi hubungan ini. Ketidakteraturan jauh lebih umum daripada keteraturan. Contoh:  ada banyak cara untuk membuat kamar menjadi berantakan/kotor daripada cara membuat kamar menjadi rapi/bersih (hal ini membuat es jauh lebih mudah untuk mencair ke dalam ketidakteraturan daripada terbentuknya es yang terstruktur).

Persamaan Entropi Boltzmann, yang menggabungkan konstanta Boltzmann, juga menjelaskan hukum Murphy: Jika sesuatu bisa salah, maka salah itu akan terjadi. Ini tidak berarti bahwa ada kekuatan ganas bertindak untuk membuat sesuatu yang salah untuk Anda. Hanya saja bahwa jumlah cara hal untuk bisa salah jauh lebih banyak daripada jumlah cara hal tersebut menjadi tidak salah.




8. Konstanta Planck
Untuk sebagian besar, para ilmuwan adalah kelompok yang relatif tidak menonjolkan diri. Mereka tahu bahwa Alam adalah hakim akhir dari analisis apapun yang telah mereka buat, dan kadang-kadang dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk menanti vonis Alam tersebut. Namun suatu hari Max Planck membuat asumsi tentang alam semesta fisik yang mendorongnya untuk menceritakan kepada anaknya selama berjalan-jalan makan siang, "Saya telah membuat konsepsi yang mungkin sangat revolusioner hari ini, Mungkin serevolusioner yang telah Newton lakukan".

Kata-kata yang cukup mengejutkan, tapi waktu telah membuktikan bahwa Planck ternyata benar. Konsepsi Plank adalah bahwa energi di alam semesta terdiri dari paket-paket kecil energi dalam kelipatan tertentu, mirip dengan teori atom yang menyatakan bahwa materi di alam semesta terdiri dari paket-paket kecil materi dalam kelipatan tertentu Paket-paket kecil energi ini yang dikenal sebagai quanta, dan konstanta Planck, dilambangkan dengan huruf "h", memberitahu kita ukuran dari paket ini.

Teori kuantum Planck telah terbukti tidak hanya menjelaskan cara alam semesta ini terstruktur, tetapi juga memicu revolusi teknologi abad ke-20 dan 21. Hampir setiap kemajuan dalam elektronik, dari laser ke komputer sampai pencitra resonansi magnetik, diturunkan/berasal dari teori kuantum yang memberitahu kita tentang alam semesta. Selain itu, teori kuantum juga memberikan pada kita gambaran yang sangat berlawanan dari realitas. Konsep-konsep seperti alam semesta paralel dan teleportasi, yang selama ini menjadi bahan fiksi ilmiah, kini tertanam kuat, berkat teori kuantum, sebagai penjelasan yang sah dari sesuatu seperti apa adanya mereka -atau setidaknya menjelaskan sesuatu yang mungkin seperti apa adanya mereka.




9. Radius Schwarzschild
Konsep lubang hitam, adalah ruang di mana materi yang dikemas begitu banyak sehingga menimbulkan tarikan gravitasi yang mencegah lepasnya cahaya, dikenal sejak abad ke-18. Tapi saat itu lebih dilihat sebagai kemungkinan teoretis daripada fenomena yang sebenarnya. Kemungkinan dari sebuah lubang hitam yang sebenarnya muncul sebagai akibat dari teori relativitas umum Einstein, yang memberikan penjelasan rinci tentang seluk-beluk gravitasi yang tidak bisa dijelaskan dengan teori Newton. Salinan teori ini sampai ke Front Rusia selama Perang Dunia I, dan sampai ke tangan Karl Schwarzschild, seorang ahli fisika dan astronom yang bekerja di kesatuan tentara Jerman.

Einstein mengajukan teorinya dalam bentuk sistem persamaan. Persamaan ini sangat sulit untuk dipecahkan, namun Schwarzschild berhasil menemukan solusi untuk persamaan ini di tengah-tengah berkecamuknya perang. Tidak hanya itu, ia juga menunjukkan bahwa untuk setiap jumlah tertentu materi, ada sebuah bola begitu kecil sehingga jika semua materi yang dikemas di dalamnya, maka akan terjadi sebuah lubang hitam (istilah lubang hitam sebenarnya bukan dari Schwarzschild). Jari-jari bola dikenal sebagai radius Schwarzschild. (Tidak ada jari-jari Schwarzschild tunggal, ukuran berbeda untuk setiap massa yang mungkin.)

Berita berita Populer memberikan kita kesan bahwa lubang hitam itu kecil, padat, hitam dan menakutkan. Misalnya, jari-jari Schwarzschild untuk sebuah massa ukuran bumi hanya sekitar 1 sentimeter. Tapi yang mengejutkan, lubang hitam yang jauh lebih besar dapat menjadi difus. Jika massa seluruh galaksi didistribusikan secara merata dalam radius Schwarzschild untuk membuat sebuah lubang hitam, kerapatan lubang hitam akan menjadi sekitar 0,0002 kepadatan atmosfer bumi.




10. Efisiensi Fusi Hidrogen
Carl Sagan pernah mengatakan kalimatnya yang terkenal, "Kita semua adalah debu bintang" Ini benar, dan terjadi berkat efisiensi fusi hidrogen.

Alam semesta sebagian besar berisi hidrogen. Untuk menghasilkan lebih unsur yang lebih kompleks, -khususnya yang membuat kehidupan memungkinkan-harus ada cara untuk mendapatkan unsur unsur lain yang lebih berat hidrogen. Alam semesta melakukannya dengan bintang-bintang yang awalnya adalah sebuah bola hidrogen yang sangat besar, dirakit melalui gaya tarik gravitasi. Tekanan dari gaya tarik gravitasi begitu kuat sehingga memungkinkan reaksi nuklir mulai terjadi, dan hidrogen ditransmutasikan menjadi helium melalui fusi.

Jumlah energi yang dilepaskan dalam proses ini diberikan oleh persamaan terkenal Einstein E = mc^2. Tapi hanya 0,7 persen dari hidrogen awal yang benar-benar menjadi energi. Bila Dinyatakan sebagai desimal, angka ini adalah 0,007. Ini adalah efisiensi fusi hidrogen, dan keberadaan kehidupan di alam semesta ini sangat sensitif dengan angka ini.




11. Batas Chandrasekhar
Kehidupan seperti yang kita tahu,adalah didasarkan pada unsur karbon, tapi kehidupan juga membutuhkan berbagai macam atom yang membentuk unsur yang lebih berat lainnya. Hanya ada satu proses di alam semesta yang menghasilkan unsur unsur yang lebih berat, dan itu adalah sebuah supernova, ledakan bintang raksasa. Sebuah supernova menghasilkan semua unsur yang lebih berat dan mencerai-beraikan mereka di seluruh alam semesta, termasuk planet-planet dan memungkinkan membentuk sebuah evolusi kehidupan. Supernova sangat jarang, namun spektakuler. Supernova yang muncul di langit pada tahun 1987 terjadi lebih dari 170.000 tahun cahaya dari bumi, tapi masih terlihat dengan mata telanjang.

Ukuran bintang menentukan nasibnya. Bintang seukuran matahari hidupnya relatif tenang (meskipun miliaran tahun dari sekarang matahari akan membesar dan menelan bumi). Bintang yang sedikit lebih besar dari matahari akan menjadi katai putih, yaitu bintang sangat panas tapi kecil yang akan mendingin perlahan-lahan dan mati. Namun, jika bintang melebihi batas massa tertentu Chandrasekhar -maka ditakdirkan untuk menjadi supernova.

Batas Chandrasekhar adalah sekitar 1,4 kali massa matahari. Luar biasanya, Subrahmanyan Chandrasekhar menemukan ini sebagai seorang mahasiswa berusia 20 tahun dengan menggabungkan teori komposisi bintang, relativitas dan mekanika kuantum dan dia lakukan selama perjalanannya dari India ke Inggris dengan kapal uap.




12. Konstanta Hubble
Hanya ada dua kemungkinan bagi alam semesta: Apakah itu memang sudah selalu ada (tak berawal), atau memiliki awal. Pertanyaan ini terjawab pada akhir tahun 1960, ketika bukti menunjukkan bahwa alam semesta dimulai dalam sebuah ledakan raksasa. Kata "ledakan" meskipun mungkin tidak seperti ledakan yang kita kenal, tapi adalah kata yang sangat tepat untuk menggambarkan sesuatu yang mengembang dengan sangat cepat. Teori dari ledakan besar atau big bang ini hampir mustahil untuk dipahami. Semua materi alam semesta, semua bintang dan galaksi, awalnya terpadatkan bersama-sama dalam volume yang sangat kecil bahkan lebih kecil dari volume atom hidrogen.

Jika alam semesta dimulai dalam ledakan raksasa, sudah berapa lama hal itu terjadi, dan seberapa besar alam semesta saat ini? Ternyata ada hubungan mengejutkan antara dua pertanyaan tersebut, hubungan yang pertama kali diduga pada tahun 1920 sebagai hasil dari pengamatan oleh Edwin Hubble di observatorium Mount Wilson di luar Los Angeles.

Hubble, menggunakan teknik yang sama dengan yang saat ini digunakan oleh radar, menemukan bahwa galaksi galaksi umumnya menjauh dari bumi. Karena lokasi bumi tidak istimewa di alam semesta, hal ini harus harus terjadi di semua tempat di alam semesta: Semua galaksi (secara umum) saling menjauh. Hubungan antara kecepatan di mana galaksi tampaknya bergerak menjauh dan jaraknya dari bumi diberikan oleh konstanta Hubble. Dari inilah kita dapat mengetahui bahwa big bang terjadi sekitar 13,7 miliar tahun lalu.

Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui BAHWA LANGIT DAN BUMI ITU KEDUANYA DAHULU ADALAH SUATU YANG PADU, KEMUDIAN KAMI PISAHKAN ANTARA KEDUANYA (QS 21:30)




13. Omega
Kita tahu bagaimana alam semesta berawal, dan kapan awal itu. Tapi kita tidak tahu bagaimana semuanya berakhir. Namun, ada cara untuk menentukan nasib alam semesta, kalau saja kita dapat mengumpulkan informasi yang cukup untuk menghitung nilai sebuah konstanta yang dikenal sebagai Omega.

Jika Anda meluncurkan roket dari sebuah planet, dan Anda tahu kecepatan roket, maka anda akan mengetahui apakah roket itu dapat melarikan diri dari gravitasi planet tergantung pada seberapa besar massa planet. Sebagai contoh, sebuah roket dengan kecepatan yang cukup untuk melarikan diri dari gravitasi bulan mungkin tidak punya kecepatan yang cukup untuk lolos dari gravitasi bumi.

Nasib alam semesta tergantung pada jenis perhitungan yang sama. Jika kecepatan big bang diberikan cukup untuk galaksi, mereka bisa saling menjauh terpisah selamanya. Tapi jika tidak, maka galaksi galaksi akan mengalami nasib serupa dengan roket yang tidak mempunyai kecepatan yang cukup untuk lepas dari gravitasi planet. Galaksi galaksi dan semua benda di alam ini akan ditarik kembali bersama-sama dalam peristiwa-besar, Big Crunch yang prosenya kebalikan dari big bang.

Itu semua tergantung pada massa seluruh alam semesta. Kita tahu bahwa jika ada sekitar lima atom hidrogen per meter kubik ruang, maka akan ada cukup materi untuk menimbulkan gravitasi yang membuat galaksi galaksi kembali bersama-sama menyatu dalam Big Crunch. Itulah titik kritis yang disebut Omega, yaitu rasio dari jumlah total materi di alam semesta dibagi dengan jumlah minimum materi yang dibutuhkan untuk menyebabkan Big Crunch. Jika Omega besarnya kurang dari satu, galaksi akan terpisah saling menjauh selamanya. Jika lebih dari satu, maka pada suatu saat, keadaan saling menjauh akan berhenti kemudian berganti dengan keadaan saling mendekat dan pada akhirnya Big Crunchr akan terjadi. Jika Omega nilainya tepat satu, maka pengembangan alam semesta akan berhenti, tapi galaksi galaksi tidak akan pernah saling mendekat atau menjauh lagi. alam semesta akan seperti itu selamanya. Estimasi terbaik kita saat ini adalah bahwa Omega terletak di antara 0,98 dan 1,1. Jadi nasib alam semesta masih belum diketahui.

(Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran - lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya (QS 21:104)


Wallahualam


Source