Saturday, December 24, 2011

Artificial Cranial Deformation

Kalau Leher panjang wanita wanita suku Padaung sudah mengherankan anda, maka kepala panjang suku suku ini, pasti akan mengejutkan anda ..



Deformasi Cranial Buatan, kepala ceper, atau Headbinding merupakan bentuk perubahan kepala permanen di mana tengkorak manusia secara sengaja dibentuk. Hal ini dilakukan dengan mendistorsi pertumbuhan normal tengkorak seorang anak dengan menerapkan gaya/tarikan. Bentuk datar, yang memanjang (yang dihasilkan dengan mengikat antara dua potong kayu), yang bulat (mengikat dengan kain) dan yang berbentuk kerucut diterapkan pada mereka yang terpilih. Hal ini biasanya dilakukan pada bayi, karena saat itulah tengkorak masih dalam kondisi paling lentur. Dalam beberapa kasus, headbinding dimulai sekitar satu bulan setelah lahir dan berlanjut selama sekitar enam bulan.


Sejarah
Deformasi tengkorak ekstrim pernah umum dilakukan di sejumlah budaya yang terpisah secara geografis dan kronologis, dan mungkin ditemukan secara independen, lebih dari sekali. Hal ini masih terjadi hingga hari ini di beberapa tempat, seperti Vanuatu.


Contoh awal dari deformasi tengkorak manusia diketahui terjadi sekitar 45.000 SM di tengkorak Neanderthal, dan Proto-Neolitik komponen Homo sapiens (12 milenium SM) yang ditemukan di Gua Shanidar,  Irak. Hal ini terjadi di kalangan masyarakat Neolitik dikawasan baratdaya Asia.


Catatan tertulis paling awal mengenai deformasi tengkorak bertanggal 400 SM dalam deskripsi Hippocrates mengenai Macrocephali atau memanjangkan kepala, nama yang diberikan untuk praktek mereka memodifikasi tengkorak.

Praktek ini juga dikenal di kalangan suku Aborigin Australia, Maya, dan suku-suku tertentu dari penduduk asli Amerika Utara, terutama suku Chinookan dari baratlaut dan Choctaw Tenggara.


Suku Hun dan Alans dari asia tengah juga dikenal mempraktekkan deformasi tengkorak yang serupa. Dalam Antiquity Akhir (AD 300-600), suku-suku Jermanik Timur yang diperintah oleh Hun, mengadopsi kebiasaan ini (Gepids, Ostrogoth, Heruli, Rugii dan Burgundi). Pada suku-suku Jermanik Barat, deformasi tengkorak buatan jarang ditemukan.

Sekelompok penduduk asli Amerika yang dikenal sebagai Flathead justru tidak melakukan deformasi kepala, tetapi mereka bernama seperti itu, karena mereka berbeda dengan suku Salishan lainnya yang memodifikasi tengkorak untuk membuat kepala tampak bulat. Namun, suku suku lainnya, termasuk Indian Choctaw, Chehalis, dan Nooksack, melakukan praktik perataan kepala dengan men-strapping kepala bayi ke papan ayunan.

Friedrich Ratzel dalam The History of Mankind melaporkan pada 1896 bahwa deformasi tengkorak, baik yang meratakan belakang dan memperpanjang ke arah puncak, ditemukan dalam kasus suku terisolasi di Tahiti, Samoa, Hawaii, serta kelompok Paumotu dan terjadi paling sering pada Mallicollo di New Hebrides, di mana tengkorak ditekan sehingga bentuknya benar benar datar.

Metode dan jenis
Deformasi biasanya dimulai setelah kelahiran untuk beberapa tahun berikutnya sampai bentuk yang diinginkan telah tercapai atau anak menolak Tidak ada sistem klasifikasi yang mapan untuk deformasi tengkorak. Banyak ilmuwan telah mengembangkan sistem klasifikasi mereka sendiri, tetapi tidak satupun dari mereka  menyepakati sebuah klasifikasi tunggal untuk semua bentuk yang dikenal.

Tengkorak Inca

Tengkorak Maya

Di Eropa dan Asia, tiga jenis utama dari deformasi tengkorak buatan telah didefinisikan oleh EV Zhirov

1. Bulat
2. Fronto-oksipital
3. Sagital.

Dibawah ini adalah tengkorak tengkorak terdeformasi dari bangsa Inca

 Penjelasan teknik Cranial Deformation pada Museum Peru (klik gambar utk memperbesar)

Lobang mata tengkorak2 ini jauh lebih besar drpd homo sapien umumnya




Tengkorak dari Paracas Culture daerah Ica dekat dengan Nazca line

Deformasi kranial mungkin dilakukan untuk menandakan afiliasi kelompok, atau untuk menunjukkan status sosial. Hal ini mungkin telah memainkan peran kunci dalam masyarakat Mesir dan Maya. Ratu Nefertiti sering digambarkan dengan apa yang mungkin merupakan tengkorak memanjang, seperti halnya Raja Tutankhamen.

Nefretiti


Deformasi kranial mungkin ditujukan untuk menciptakan bentuk tengkorak yang lebih menyenangkan secara estetis atau berhubungan dengan atribut yang diinginkan. Sebagai contoh, di daerah yang berbahasa Nahai, di pulau Tomman dan sebelah baratdaya Malakulan, seseorang dengan kepala memanjang dianggap lebih cerdas, status tinggi, dan lebih dekat ke dunia roh.
Jadi Tradisi ini eksis di semua benua. Tapi benarkah tujuannya hanya untuk estetika? Ataukah mereka ingin terlihat seperti sesuatu? Seperti mahluk mahluk dibawah ini ...

Mesir

Sumeria
 

Baca juga postingan terdahulu disini
Banyak Pecinta alien dan UFO yang dengan senang hati mengatakan bahwa manusia yang tengkoraknya terdeformasi ini adalah alien. ... hehehehe