Manarola
Manarola adalah kota nelayan kecil di Provinsi La Spezia, Liguria, Italia Utara, yang seakan tumpah ke bawah jurang ke pantai liar dan kasar di laut Liguria. Manarola adalah salah satu dari lima kota kecil di bagian Riviera Italia yang dikenal sebagai Cinque Terre. Cinque Terre, yang diterjemahkan menjadi "lima tanah" mengacu pada lima desa yang semua terhubung oleh jalan setapak: Monterosso al Mare, Vernazza, Corniglia, Manarola, dan Riomaggiore.
Manarola adalah yang tertua dan terkecil kedua dari kota-kota di Cinque Terre, dengan landasan gereja, San Lorenzo, berasal dari tahun 1338. Di ujung barat, ada sebuah pelabuhan kecil dan di sisi timur terletak gereja San Lorenzo dan sebuah square di mana warga kota bertemu untuk berbagai kegiatan. Dan seperti kebanyakan Cinque Terre lainnya, ada kebun-kebun anggur di mana-mana.
Pelabuhan kecil di Manarola hanya bisa dilabuhi perahu, bangunan indah terjuntai menuruni jurang dan kolam renang kota. Meskipun tidak ada pantai yang nyata di sini, namun memiliki beberapa tempat berenang air-dalam terbaik. Sebuah tangga batu yang naik ke pemandian disediakan bagi mereka yang mencintai petualangan kecil dalam berenang.
Industri utama Manarola yang dilakukan secara tradisional adalah memancing dan membuat minuman anggur. Anggur lokal, disebut Sciacchetrà , terutama terkenal karena referensi dari tulisan-tulisan Romawi yang menyebutkan kualitas tinggi dari anggur yang diproduksi di wilayah tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, Manarola dan kota-kota tetangganya telah menjadi tujuan wisata populer, terutama di bulan-bulan musim panas. Tempat wisata di wilayah ini termasuk jalur hiking terkenal antara Manarola dan Riomaggiore (disebut Via dell'Amore, "Jalan Cinta") dan jalur hiking di perbukitan dan kebun-kebun anggur di atas kota.
Positano
Positano adalah kota kecil yang terletak di Pantai Amalfi, hamparan pantai terkenal karena medan yang kasar, keindahan pemandangan, kota-kota indah dan keanekaragaman. Kota ini tampak tersebar dari atas ke bawah menuruni sisi bukit yang mengarah ke pantai. Meskipun Positano tumbuh dan makmur di abad pertengahan, namun pada pertengahan abad ke-19 lebih dari setengah penduduknya hilang. Pada abad ke-20 daerah ini berubah dari desa nelayan miskin menjadi kota dengan daya tarik wisata yang sangat populer dengan bantuan penulis John Steinbeck yang menulis tentang keindahannya.
Pantai Amalfi terletak dalam iklim Mediterania, yang musim panasnya lebih hangat dan musim dinginnya ringan. Satu-satunya jalan darat ke Pantai Amalfi sepanjang 40 kilometer (25 mil) adalah Strada Statale 163 yang membentang sepanjang garis pantai dari kota Maiori di timur ke Positano di barat. Ada tiga belas kota yang terletak di Pantai Amalfi, banyak dari mereka berpusat di sekitar pariwisata
Civita di Bagnoregio
Civita di Bagnoregio didirikan oleh bangsa Etruscan lebih dari dua ribu lima ratus tahun lalu, namun telah kini sudah sangat berkurang populasinya, hanya lima belas warga selama abad ke-20. Civita adalah tempat kelahiran Santo Bonaventura, yang meninggal pada tahun 1274. Lokasi rumah masa kanak-kanaknya telah lama jatuh dari tepi tebing. Pada abad ke-16 Civita mulai ditinggalkan, dan terhalang oleh pertumbuhan kota Bagnoregio yang awalnya adalah daerah suburban dari Civitapinggiran semula.
Pada akhir abad ke-17, uskup dan pemerintah kota terpaksa pindah ke Bagnoregio karena gempa bumi besar, mempercepat penurunan kota tua itu. Pada waktu itu, daerah itu adalah bagian dari Negara Kepausan. Pada abad ke-19 lokasi Civita berubah menjadi sebuah pulau dan laju erosi demikian cepat sehingga lapisan tanah liat di bawah batu telah mencapai daerah dimana jembatan saat ini berada. Bagnoregio terus berubah menjadi kota kecil yang makmur, sementara Civita dikenal sebagai il che Paese muore atau Baldatan Mayyita (kota mati).
Kota ini dicatat untuk posisi yang mencolok di atas sebuah dataran tinggi tuf vulkanik gembur menghadap lembah sungai Tiber, dalam bahaya longsor yang konstan, membuat gedung yang dibangun di dataran tinggi runtuh. Seperti tahun 2004, ada rencana untuk memperkuat dataran tinggi dengan batang baja untuk mencegah kerusakan geologis lebih lanjut. Kota ini dikagumi karena arsitekturnya, beberapa bangunan berasal dari ratusan tahun yang yang lalua. Kondisi bangunan bangunan di Civita di Bagnoregio tidak banyak berubah karena kota ini mampu menahan intrusi dari modernitas serta kehancuran yang dibawa oleh dua perang dunia. Bangunan hanya hancur oleh gempa bumi dan tanah longsor. Populasi hari ini bervariasi dari sekitar 12 orang di musim dingin hingga lebih dari 100 orang di musim panas.Yang jelas, populasi kucing di kota ini sekarang jauh lebih banyak daripada manusianya.
Baca juga:
Kota2 Cantik nan Penuh Warna
Amazing City Cliff in the World
Kota Kota Gua di Dunia