Thursday, January 26, 2012

Natural Born Killer (Tiger Shark)

Ada seorang anak yang bilang kepada saya, "Pak, di blog ini yang saya baca selalu dikatakan alam itu baik dan indah, padahal banyak hal atau peristiwa di alam ini begitu mengerikan dan kejam". Guru yang baik, tidak langsung menyalahkan pendapat muridnya, minimal seorang guru harus terlebih dahulu menunjukkan penghargaan terhadap kemauan berpendapat seorang murid. lalu menunjukkan kebenaran yang ada pada pendapatnya, baru memberikan penjelasan mengapa ada kesalahan padanya, berdasarkan fakta. Itulah makanya postingan kali ini akan disajikan salah satu "kekejaman" alam yang mungkin akan membuat anda merasa ngeri, saat awal mengetahuinya.


Tiger Shark
Hiu macan merupakan satu dari hiu terbesar, dan satu-satunya anggota genus Galeocerdo. Hiu dewasa memiliki panjang tubuh berkisar antara 3,25 m hingga 4,25 m, dan berbobot 385 kg hingga 635 kg. Hiu ini banyak ditemukan di samudera tropis dan hangat, terutama di sekitar pulau di tengah Pasifik. Hiu macan adalah pemburu soliter, dan berburu di malam hari. Mereka mendapatkan namanya karena corak yang ada pada kulit mereka.

Hiu macan adalah predator berbahaya, karena dia memakan semuanya. Makanannya biasanya ikan, singa laut, burung, hiu kecil, cumi-cumi penyu dan bahkan hiu lain. Terkadang juga ditemukan barang buatan manusia seperti ban, atau plat mobil.


Hiu macan adalah penyerang kedua terfatal setelah great white shark, dan, bersama dengan great white shark, dianggap sebagai hiu paling berbahaya bagi manusia. Jadi jangan ganggu mereka. Pada dasarnya, semua Hiu akan berbahaya jika mereka lapar dan merasa terancam.

Hiu macan adalah satu-satunya spesies dalam family nya yang ovovivipar; yaitu telur-telurnya menetas internal dan anak hiu akan terlahir setelah sepenuhnya berkembang.

Hiu Macan dan Anaknya yang telah lahir
 Anak-anak hiu macan tumbuh dan berkembang di dalam rahim ibunya sampai 16 bulan. Seekor anak yang baru lahir umumnya memiliki panjang 51 cm sampai dengan 76 cm. Hiu macan dewasa biasanya memiliki panjang 2 sampai 3 meter. tidak diketahui berapa lama hiu macan dapat hidup, tetapi mereka dapat hidup lebih lama dari 12 tahun.


Nah, sebuah fakta yang mengerikan adalah, ternyata hiu macan ini memang sudah jadi pembunuh atau predator sejak dia berada dalam rahim ibunya Seekor Induk hiu macan yang tertangkap, di endoskopi oleh ilmuwan, dan dari endoskopi rahim inilah kita bisa menyaksikan pembunuhan yang terjadi di dalam rahim induk hiu macan seperti yang bisa dilihat di video berikut ini.


Dalam video diceritakan ketika alat endoskopi memasuki rahim induk hiu macan, disana terlihat ratusan telur yang tidak menetas, darah dan bangkai bangkai anak hiu macan. dan seekor anak hiu macan yang hidup dan sehat. anak hiu macan yang hidup sehat ini, hidup dari membunuh saudara saudara sekandungnya dan memakan tubuh saudara2nya itu untuk tetap hidup sebelum dia dilahirkan ke dunia oleh induknya. Jadi hiu macan yang terlahir adalah hiu macan yang sudah siap menghadapi dunia luar yang keras sebagai predator.

Sebenarnya hal yang analog juga terjadi pada manusia, namun dalam level sel. Dari jutaan sel-sel sperma seorang laki-laki hanya satu yang membuahi satu sel telur dari perempuan. Dan pertemuan satu sel sperma dan satu sel telur itulah yang menjadi janin manusia. Jadi sebenarnya kompetisi atau persaingan untuk eksis telah dimulai pada saat saat yang lebih awal dari yang biasanya kita pikirkan.


Jadi apakah alam ini kejam? apakah kejam itu? kejam adalah sesuatu yang sangat diluar aturan yang berlaku. Dalam aturan manusia, membunuh, apalagi membunuh saudaranya sendiri dan memakannya, tentu terasa sangat kejam dan sadis. Namun disini kita tidak membicarakan aturan manusia, atau tepatnya aturan Tuhan untuk manusia. Ini adalah aturan alam atau tepatnya aturan Tuhan untuk alam. dan alam selalu patuh pada aturannya, tidak seperti manusia. Jadi sesuatu yang sesuai dengan aturan itu bukan kejam. Dan karena kita menilainya dengan aturan manusia, tentu aturan alam ini akan terasa kejam. Disitulah salahnya jika kita menilai suatu aturan atau hukum dengan aturan atau hukum yang lain, hasilnya, sesuatu yang sebenarnya sempurna, akan terlihat timpang atau cacat. Makanya kita diperintahkan untuk melihat berkali kali dalam memandang ciptaan ciptaanNYA ... Adakah yang cacat?


Wallahualam