Wednesday, April 4, 2012

Beautiful Blue Bioluminescence

Postingan ini menampilkan Bioluminescence berwarna biru, dari cumi-cumi dan mikroorganisme.

Squid Firefly
Squid Firefly adalah cumi bercahaya yang tumbuh dengan panjang hanya tiga inci. Cumi ini dilengkapi dengan organ khusus penghasil cahaya yang disebut photophores yang memancarkan cahaya biru. Photophores besar dapat ditemukan di ujung tentakel serta sekitar mata. Ribuan photophores kecil dapat ditemukan di seluruh tubuh cumi, memberikan kemampuan untuk memancarkan cahaya diseluruh tubuhnya. Di Teluk Toyama, di laut Jepang tengah, cumi ditemukan dalam kelimpahan yang fantastis. Biasanya hidup pada 1200 kaki di bawah air, gelombang di teluk Toyama mendorong cumi ke permukaan dalam jumlah besar di mana berton-ton dari mereka dipancing dari bulan Maret sampai Juni.

Cumi firefly dengan pertunjukan cahayanya yang menakjubkan
Dari semua bentuk kehidupan bercahaya (bioluminescent) di laut dalam, ada satu makhluk kecil yang pertunjukan cahayanya mengagumkan semua orang. Ini adalah cumi-cumi firefly, kadang-kadang disebut cumi enope berkilau. Dikenal ilmu pengetahuan sebagai Watasenia scintillans, disebut di Jepang sebagai "Hotaru-ika". Cumi ini adalah anggota dari keluarga Cephalopoda dan berhubungan dengan banyak spesies cumi lainnya di seluruh lautan di dunia. Cumi-cumi firefly mendapatkan namanya dari cahaya yang berkedip yang mirip dengan kunang-kunang. Cumi ini terkenal dengan pertunjukan cahaya yang luar biasa yang terjadi setiap tahun di lepas pantai Jepang saat jutaan hewan-hewan kecil ini berkumpul untuk bertelur.

Cumi Firefly di pantai Toyama jepang
Cumi-cumi firefly adalah anggota kecil dari keluarga cumi, bertumbuh panjang hanya tiga inci (tujuh sentimeter). Cumi ini dilengkapi dengan organ khusus penghasil cahaya yang disebut photophores. Photophores ditemukan di banyak bagian tubuh cumi-cumi dan memancarkan cahaya biru. Photophores besar dapat ditemukan di ujung tentakel serta sekitar mata. Ribuan photophores kecil dapat ditemukan di seluruh tubuh cumi, memberikan kemampuan untuk memancarkan cahaya di seluruh tubuhnya. Cahaya dapat menyala serentak atau berganti-ganti dalam banyak jumlah pola animasi. Ini menunjukkan bahwa cahaya cumi ini diperkirakan untuk melayani beberapa fungsi, antara lain dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan calon pasangan atau saingan. Juga dapat digunakan untuk menyamarkan bentuk cumi-cumi dan membingungkan predator, yang memungkinkannya untuk melarikan diri. Cumi-cumi firefly adalah satu-satunya anggota keluarga cumi-cumi yang dipercaya memiliki penglihatan warna. Sementara cumi lainnya hanya memiliki satu pigmen visual, cumi firefly memiliki tiga. Mereka juga memiliki retina berlapis ganda di bagian belakang mata. Adaptasi untuk penglihatan warna ini mungkin telah berevolusi sehingga memungkinkan cumi firefly untuk membedakan antara cahaya sekitar dan bioluminescence, dan untuk membantu mereka memecahkan kode pola cahaya yang diciptakan oleh anggota spesies lain.


Cumi-cumi firefly adalah predator aktif. Diyakini bahwa cumi dapat menggunakan cahaya biru mereka untuk menarik mangsa. Dengan mengkedip kedipkan cahaya, mereka dapat menarik ikan kecil dan kemudian menerkamnya dengan tentakel yang kuat. Cumi-cumi Firefly menghabiskan hari-hari mereka pada kedalaman sekitar 1.200 kaki (365 meter). Pada malam hari, mereka bermigrasi ke permukaan untuk mencari makanan sebelum kembali ke kegelapan di bawah laut.

Cumi firefly dilihat dalam cahaya normal
Musim cumi-cumi firefly bertelur, berlangsung dari Maret sampai Mei. Selama saat itu, cumi-cumi dapat dilihat berkumpul dalam jumlah besar di Toyama Bay di Jepang. Mereka berkumpul di sini dengan jutaan, dan kadang-kadang milyaranteman mereka, untuk bertelur. Setelah telur dilepas ke dalam air dan dibuahi, cumi-cumi dewasa mulai mati. Ini melengkapi siklus satu tahun kehidupan cumi. Pertunjukkan cahaya tahunan di toyama bay, begitu spektakuler sehingga daerah tempat mereka berkumpul telah ditetapkan sebagai monumen alam khusus. Toyama Bay terletak di atas jurang yang dalam berbentuk v di mana dasar laut turun secara mendadak. Aliran arus laut biasanya memancar dari bagian bawah ngarai ini dan mendorong cumi ke permukaan. Kadang-kadang cumi firefly dapat ditemukan terdampar di pantai dalam jumlah besar selama fenomena yang disebut oleh penduduk setempat sebagai "cumi-cumi menenggelamkan diri". Peristiwa ini dapat mencakup garis pantai sepanjang satu mil, pantai bermandikan cahaya biru.

 Nelayan-nelayan dengan hasil tangkapannya

Cumi-cumi Firefly dapat ditemukan di seluruh bagian barat Samudera Pasifik di mana mereka biasanya berada pada kedalaman mulai dari 600 sampai 1.200 kaki (182-365 meter). Cumi ini dianggap lezat di Jepang dan secara luas sering ditangkap di sana selama musim pemijahan (bertelur dan kawin). Sementara perahu-perahu nelayan mulai menangkapi mereka, permukaan laut mulai bersinar biru kobalt cerah. Tontonan ini begitu menakjubkan sehingga para wisatawan melakukan perjalanan dengan perahu hanya untuk menonton pertunjukan cahaya tersebut.




Noctiluca scintillans

Danau Gippsland adalah jaringan dari danau, rawa dan laguna di timur Gippsland, Victoria, Australia seluas sekitar 600 kilometer persegi. Pada musim panas tahun 2008, konsentrasi yang sangat tinggi dari Noctiluca scintillans, sebuah microorganisman bercahaya, membuat perairan menjadi berwarna biru, cerah bersinar.


Noctiluca scintillans, juga dikenal sebagai "sea sparkle," "sea fire" atau "sea ghost", adalah spesies dari dinoflagellata yang memakan ganggang, plankton dan bakteri. Pada bulan Desember 2008, curah hujan yang luar biasa deras diikuti oleh banjir menyebabkan konsentrasi tinggi dari ganggang biru-hijau yang disebut Synechococcus di perairan itu yang kemudian mendorong populasi N. scintillans lebih tinggi dari biasanya di Danau Gippsland. Diyakini bahwa kombinasi kebakaran semak dan banjir menciptakan nutrisi yang sangat banyak dalam danau sebagai makanan dari organisme.


N. scintillans menggunakan bioluminescence sebagai mekanisme pertahanan, menerangi predator ketika datang mendekat. Cahaya remang menarik predator yang lebih besar untuk menangkap pemangsa pertama, dan N. scintillans pun selamat.

Menggunakan paparan panjang pada kameranya, sang fotografer menempatkan kamera pada kecepatan rana yang sangat lambat dan melemparkan pasir dan kerikil ke dalam air untuk mengaktifkan nyala N. scintillians.


Selama sisa tahun 2009, Danau Gippsland kembali ke "kesehatan yang lebih baik" dan air berubah lebih bersih dan lebih jelas, karena siklus hidup ganggang menghabiskan pasokan nutrisi dari kebakaran dan banjir yang dimulai pada akhir tahun 2006. Bio-luminescence mungkin akan terlihat di danau ini lagi, tapi mungkin kita harus menunggu seumur hidup sebelum ledakan ganggang ini kembali persis sebanyak bulan Desember 2008 sampai Januari 2009 ini.

Dan gambar dibawah ini adalah dinoflagellata lainnya yang ditemukan di pantai vaadhoo di salah satu pulau Raa atoll, Maladewa.
Bioluminescence terjadi ketika organisme mikro dalam air laut terganggu oleh oksigen

Bioluminescene di pantai pulau Vaadhoo, Maladewa


Subhanallah


Dan terakhir, sebagai bonus buat anda, penulis tinggalkan gambar Bioluminescence biru yang terlihat dalam film AVATAR.


Baca Juga:






Source