Friday, June 29, 2012

Benarkah Penciptaan Alam Semesta tdk Memerlukan Tuhan?

Anda tidak perlu Tuhan untuk mengisi kekosongan dari Big Bang, kata seorang ahli astrofisika. Ini bukan untuk mengatakan Tuhan tidak ada, namun cukup bahwa alam semesta dapat dijelaskan tanpa membutuhkan sebuah interfensi ilahiah yang membawa sesuatu dari ketiadaan, kata Alex Flippenko, dari University of California.


Model Inflasi dari Teori Bigbang
Astrofisikawan itu mengambil bagian dalam debat di California, Sabtu 23 Juni, yang bertopik  'Apakah Big Bang memerlukan interfensi Ilahi', diselenggarakan oleh SETI, yang didirikan untuk mencari kehidupan di luar bumi.

Konferensi ini menyatukan para ilmuwan, penulis fiksi ilmiah dan orang-orang yang ingin tahu untuk membahas masa depan kemanusiaan, perjalanan kita ke ruang angkasa, dan isu-isu etis dan filosofis saat ini.

Berbicara tentang Big Bang, yang membawa alam semesta menjadi ada 13,7 miliar tahun yang lalu, Flippenko berkata: "Big Bang bisa saja terjadi sebagai akibat dari hanya hukum fisika yang ada di sana."

"Dengan hukum fisika, kita bisa mendapatkan alam semesta."

Laporan MSNBC bahwa Filippenko berbicara pada konferensi SETICon 2, saat diskusi panel yang bertopik 'Apakah Big Bang Membutuhkan interfensi Tuhan? "

Para peneliti mengatakan bahwa fluktuasi acak dapat menghasilkan materi dan energi dari ketiadaan - dan alam semesta sebagai hasilnya.

Panelis lain, senior astronom Seth Shostak, berkata: "Fluktuasi Quantum dapat menghasilkan kosmos.

'Jika Anda, meski hanya di ruangan ini, memutar ruang dan waktu dengan cara yang benar, Anda dapat membuat alam semesta yang sama sekali baru. Tidak jelas Anda bisa masuk ke alam semesta itu, tetapi Anda akan menciptakannya. '

Shostak mengatakan: "Jadi bisa jadi bahwa alam semesta ini hanyalah proyek ilmiah seorang anak di alam semesta lain.

"Saya tidak tahu bagaimana ini mempengaruhi kecenderungan teologis Anda, tetapi ini adalah sesuatu yang perlu dipertimbangkan."

Dia menambahkan bahwa ia tidak menyerang keberadaan teoritis Tuhan, hanya mengatakan alam semesta tidak memerlukan Tuhan untuk ada.

Dia berkata: "Saya tidak berpikir Anda dapat menggunakan ilmu pengetahuan baik membuktikan atau menyangkal keberadaan Tuhan.'

____________________________________________________________________________________________________


Murid: "Pak, saya dengar hasil konferensi SETICon 2 yang diselenggarakan oleh SETI mengenai 'Apakah Alam Semesta membutuhkan Tuhan dalam penciptaannya', para astrofiskawan menjawab TIDAK. mereka mengatakan dengan hukum fisika, kita mendapatkan alam semesta. Mereka juga mengatakan bahwa fluktuasi acak mekanika quantum dapat menghasilkan materi dan energi dari ketiadaan. jadi jika kita memutar ruang waktu dengan tepat, kita dapat menciptakan alam semesta yang baru. Artinya, alam semesta kita bisa saja adalah hasil karya ilmiah seorang anak di alam semesta lain".

Guru: "Begini nak, ilmu itu memiliki dua sisi. kita bisa gunakan ilmu untuk membuktikan eksistensi Tuhan, dan sebaliknya, kita bisa menggunakannya utk menyangkal keberadaanNYA. Selama kita yakin bahwa ilmu alam termasuk fisika adalah usaha kita memahami hukum-hukum Tuhan atas alam ini, maka meningkatnya pemahaman kita akan meningkatkan pula keyakinan kita akan kebesaran Sang Maha Pencipta. Tapi kalau kita menganggap ilmu alam termasuk fisika hanyalah bagaimana alam ini berprilaku, maka pemahaman kita hanya akan menambah jauh diri kita dari sang Pencipta. Jadi semua bergantung dari cara pandang kita, dan niat kita.

Ingatlah akan kisah Ibrahim as. Ketika dia yakin bahwa patung-patung berhala itu bukan Tuhan, dia tidak berkesimpulan bahwa Tuhan itu tidak ada. Dia berusaha meneliti yang mana yang sebenarnya Tuhan itu. meskipun dia melalui kesalahan-kesalahan, tapi akhirnya Tuhan memberikan jawaban yang benar karena niat dan usaha pencariannya itu. Dan ilmu fisika masih belum selesai nak, ibarat Ibrahim yang baru menemukan matahari dan menganggapnya Tuhan, kita belum melihat matahari itu terbenam..."

"Satu hal lagi, ada orang yang memiliki mata, tapi tak melihat, ada yang memiliki telinga tapi tak mendengar dan ada yang memiliki ilmu, tapi bodoh!"
"Audzubillahi min dazaalik"




Maka tatkala datang kepada mereka rasul-rasul (yang diutus kepada) mereka dengan membawa ketarangan-keterangan, mereka merasa senang dengan pengetahuan yang ada pada mereka dan mereka dikepung oleh azab Allah yang selalu mereka perolok-olokkan itu. (QS 40:83)


Wallahualam