Wednesday, June 6, 2012

Kumbang Jerapah Madagaskar

Hanya dengan sekali tebak, mungkin anda langsung dapat menjawab, bagaimana kumbang jerapah (giraffe weevil) mendapatkan namanya. Benar, makhluk luar biasa Madagaskar ini mendapatkan namanya dari lehernya yang sangat panjang. Jantannya memiliki leher tiga kali lebih panjang daripada betina dalam spesies (Trachelophorus giraffa) ini. Dengan demikian perbedaan ini adalah dimorfisme seksual dan leher jantan digunakan untuk pertempuran.



Dimorfisme seksual adalah perbedaan sistematik luar antar individu yang berbeda jenis kelamin dalam spesies yang sama. Contohnya mencakup ukuran, warna, dan keberadaan atau ketidakberadaan bagian tubuh yang digunakan dalam tampilan perkenalan atau perkelahian, seperti perhiasan bulu, tanduk, sungut atau taring.


Ketika musim kawin, tentu para pejantan yang lebih mematikan. Kumbang-kumbang jerapah jantan telah berevolusi memperpanjang leher mereka untuk memperjuangkan hak atas betina (yang sabar menunggu hasil laga dan bahkan kadang-kadang bertindak sebagai semacam wasit sebelum berprokreasi dengan pemenang). Namun kumbang jerapah tidak menunjukkan agresi terhadap spesies lain, tidak berburu atau makan hewan lainnya. Sangat jarang kumbang jerapah jantan terbunuh dalam laga ini.


Kumbang jerapah berasal dari Madagaskar, yang merupakan sebuah pulau besar di lepas pantai timur Afrika. Karena terisolasi dari benua, itu berarti bahwa banyak makhluk aneh berkembang yang tidak ditemukan tempat lain di dunia. Meskipun ada kumbang jerapah jenis lain di Selandia Baru, namun kumbang jerapah Madagaskar jauh lebih cantik dengan elytra merahnya (sebuah modifikasi alami untuk mengeraskan sayap depan) dan benar, mereka juga bisa terbang!


Video luar biasa dari BBC ini menunjukkan perkawinan Kumbang Giraffe serta langkah berikutnya - yaitu pembangunan rumah pelindung untuk telur tunggalnya.

Meskipun spesies ini tidak terdaftar sebagai hewan yang terancam atau hampir punah, sedikit yang diketahui tentang spesies ini karena baru saja ditemukan tahun 2008. Namun, populasinya normal dan yang mengesankan, mereka tidak didahului oleh species lain. Diduga bahwa telurnya kadang-kadang dimakan oleh serangga kecil, membuat pejantan untuk protektif berkeliaran setelah kawin, tapi ini tidak terbukti.


Mereka juga memiliki pedipalpus (seperti rahang) yang manipulatif dan agak aneh di kepala dan ini membuat kumbang jerapah berpenampilan lebih aneh. Meskipun foto-foto ini membuat mereka terlihat agak lebih besar, mereka biasanya hanya sekitar satu inci panjangnya. Mereka tak akan pernah menggigit Anda, karena mereka hanya tertarik pada daun.


Kumbang dewasa yang makan di pohon dikenal sebagai (Anda tahu ini akan datang) kumbang jerapah pohon (Dichaetanthera arborea). Kumbang-kumbang ini akan menghabiskan sebagian besar hidupnya di atas pohon-pohon.


Betina meletakkan telur pada daun tunggal dan kemudian menggulungnya, hal ini dimaksudkan untuk melindungi telurnya sekaligus memberikan sumber makanan pada keturunannya ketika menetas nanti. Perilaku ini diketahui pada tahun 2011 ketika difilmkan untuk BBC natural history seri Madagaskar.



Karismatik atau menyeramkan? Anda yang memutuskan, tetapi Kumbang Giraffe Madagaskar tentu bukan hal yang biasa-biasa saja namun adalah salah satu testimoni indahnya keragaman planet bumi, bahtera kita di ruang angkasa.





Source