Saturday, March 30, 2013

Dua Gerhana di Hari yang Sama

Bagi satelit Solar Dynamics Observatory, NASA, ini adalah musim gerhana.

SDO mengelilingi Bumi dalam orbit geosynchronous, yang berarti ia membuat satu putaran penuh di planet kita setiap 24 jam. Ini adalah orbit khusus, karena berarti bagi orang di Bumi, satelit SDO tetap di satu tempat di langit, sehingga komunikasi dengannya menjadi lebih mudah.

Tapi itu berarti bahwa dua kali setahun orbit SDO dan Bumi segaris (line up), dan Bumi menghalangi sebagian pandangan SDO ke Matahari. Ini lah yang disebut "eclipse seasons", dan kita berada di tengah salah satu dari mereka sekarang. Pada tanggal 2 Maret 2013, Bumi berada diantara SDO dan matahari ... dan tidak hanya itu, hanya beberapa jam kemudian Bulan juga demikian! Berikut hasilnya:



Pada gambar di sebelah kanan, tepi siluet Bulan sangat tajam dan nampak jelas, tapi di sebelah kiri tepi bayangan bumi sangatlah kabur dan terdistorsi. Alasan untuk itu cukup jelas: Kita memiliki udara! Tidak ada tepi yang tajam di atmosfer kita, sehingga cahaya Matahari yang terhalang olehnya sangat bervariasi. Bagian-bagian matahari yang lebih terang, cahayanya dapat melalui atmosfer kita, sehingga kita dapat melihat terang itu dari SDO. Filamen Matahari yang berputar lebih terlihat melalui atmosfer bumi daripada bagian redup dari permukaan Matahari.

Perhatikan juga bagaimana tepi bumi hampir lurus, sedangkan Bulan sangat melengkung. Bumi jauh lebih besar daripada Bulan (diameter bumi 4 kali diameter bulan), dan SDO juga lebih dekat dengan Bumi, sehingga lengkungan dari tepi bumi tidak terlihat, tampak lebih seperti sebuah garis.

Satu hal lagi: Anda mungkin berpikir bahwa pandangan SDO ke Matahari akan terblokir setiap saat SDO berputar seiring rotasi Bumi. Nah, itulah mengapa para insinyur mencondongkan/memiringkan bidang orbit SDO sekitar 29 °, agar bumi tidak menghalangi pandangan SDO ke matahari:

Sebuah diagram dari orbit Bumi, Bulan, dan SDO (tidak untuk skala).
Di sebagian besar waktu, SDO memiliki pandangan yang jelas ke Matahari. Pada gambar diatas Anda dapat melihat bahwa bidang orbit dari SDO memotong orbit Bumi di dua titik, yang disebut node. Ketika SDO berada di salah satu node nya, (dua kali per putaran), SDO berada di bidang yang sama dengan Bumi dan Matahari.

Biasanya itu bukan masalah besar. Tapi seiring dengan berputarnya Bumi mengelilingi Matahari, maka suatu saat node-node itu akan line up (segaris/sejajar/selaras) dengan garis yang menghubungkan Bumi dan Matahari. Ketika SDO melewati node pada bagian luar dari orbitnya, Bumi menghalangi pandangannya ke matahari. Keselarasan dapat terjadi selama sekitar tiga minggu, dua kali per tahun, dan saat itulah kita memiliki musim gerhana.


Orbit Bulan pun miring sekitar 5 ° dari orbit bumi-matahari, sehingga memiliki dua node juga. Seiring waktu Bulan suatu saat akan berada pada node ketika node sejajar dengan garis Bumi-Matahari, dan saat itulah kita di bumi mendapatkan gerhana matahari-itu sebabnya kita tidak mendapatkan gerhana setiap bulan! Bulan harus berada di node pada saat yang tepat agar kita mendapatkan gerhana.


Jadi agar SDO mendapatkan gerhana Matahari (karena bumi) geometrinya harus tepat ... dan apalagi kemudian SDO mendapatkan gerhana Matahari (karena bulan), ini bahkan lebih langka, apalagi kedua gerhana itu terjadi pada hari yang sama!

Jadi tahun ini, SDO bagaikan mendapat Jackpot keselarasan orbital. Tentu peristiwa ini tidak disukai oleh para ilmuwan SDO karena tujuan mereka adalah mengamati matahari, tetapi bagi sebagian besar kita, peristiwa ini memberikan gambar yang cantik, dan pelajaran yang menyenangkan dalam mekanika orbital.

Gerhana Matahari Karena Bumi

Gerhana Matahari Karena Bulan





Source: NASA