Tapi mengapa meluncurkan dari laut kalau ada lahan peluncuran di darat? Pertanyaan ini mungkin muncul di kepala anda.
Peluncuran dari kapal, memungkinkan para insinyur untuk memindahkan pad peluncuran dekat dengan ekuator bumi, dan mengambil keuntungan dari kecepatan rotasi yang lebih besar dari Bumi untuk memberikan dorongan ekstra untuk peluncuran. Kecepatan rotasi bumi di khatulistiwa adalah 1.674 km/jam. Sebaliknya, kecepatan rotasi bumi di Kennedy Space Center, misalnya, yang terletak di 28,59 ° Lintang Utara, adalah 1.470,23 km/jam. Roket-roket yang diluncurkan di dekat khatulistiwa memiliki keuntungan sekitar 200 km/jam tambahan dorongan, dibandingkan dengan roket-roket yang diluncurkan dari Kennedy Space Center.
Meluncurkan satelit ke orbit geosynchronous (memungkinkan satelit untuk mengikuti rotasi bumi) dari khatulistiwa memiliki keunggulan lain: tidak perlu untuk mengubah bidang, karena satelit diluncurkan dari bidang yang sama dengan orbit geostasioner. Hal ini juga memberikan dorongan lain karena tidak ada energi yang dihabiskan untuk merubah orientasi roket, sehingga beban bahan bakar roket dapat dikurangi, maka roket dimungkinkan membawa satelit dengan bobot sekitar 17,5% -25% lebih berat daripada satelit yang bisa dibawa oleh roket yang sama yang diluncurkan dari Kennedy Space Center.
Kapal dan platform peluncuran beroperasi dari sebuah home port di Long Beach, California, di mana satelit dari pelanggan dimasukkan kedalam sebuah Boeing-built fairing/adapter. Satelit tersebut kemudian dipindahkan ke kapal, di mana ia dipasangkan ke roket tiga-tahap, yang kemudian dipindahkan ke platform peluncuran untuk transportasi ke tempat peluncuran, di mana ia dipindahkan ke posisi tegak. Roket secara otomatis diluncurkan dari ruang kendali yang berada di kapal komando di dekatnya.
BACA JUGA : Orbit Geostasioner
Source