Jembatan ini dibangun untuk meminimalkan kerusakan yang akan terjadi bila jalan tradisional dibangun sebagai gantinya di Grandfather Mountain. Didukung oleh tujuh pilar-pilar besar, jembatan hampir mengapung di udara tanpa mengganggu tanah di bawahnya. Untuk menghilangkan kerusakan lingkungan, tidak ada akses jalan yang dibangun untuk mengangkut alat berat di tanah. Segmen jembatan yang di pracetak di fasilitas indoor kemudian diangkut ke lokasi jembatan ini, di mana setiap bagian diturunkan ke tempatnya oleh custom crane yang ditempatkan di kedua tepi struktur yang ada. Satu-satunya bangunan yang dibuat di permukaan tanah adalah pengeboran pondasi untuk tujuh pier permanen dimana Viaduct bertumpu. Batu yang terbuka ditutupi untuk mencegah pencemaran dari beton, epoxy, atau grout. Pohon-pohon yang ditebang hanyalah pohon-pohon yang berada tepat di bawah suprastruktur.
Ketika para insinyur mulai membangun Blue Ridge Parkway pada tahun 1935, mereka tahu bahwa mereka harus membangun Parkway yang sesuai dengan medan, khususnya di area Black Rock, Grandfather Mountain. Seluruh daerah ini terdiri dari satu massa besar batu, retak dan longgar, sehingga praktek pembangunan jalan yang konvensional tidak akan dapat dilakukan.
Faktor kunci dalam kontroversi ini adalah kepedulian terhadap lingkungan. Insinyur dihadapkan dengan pertanyaan serius: Bagaimana membangun jalan di ketinggian 4.100 kaki tanpa merusak salah satu pegunungan tertua di dunia? Studi dan skema rekayasa dilakukan dari awal 1970-an untuk mencari sebuah rencana untuk routing Parkway melalui daerah itu. Akhirnya, para arsitek lansekap dari National Park Service dan para insinyur dari Federal Highway Administration sepakat bahwa jalan harus ditinggikan atau dibuat jembatan, untuk menghindari penebangan besar-besaran dan perusakan lingkungan.
Jembatan ini selesai pada November 1987 dengan biaya akhir sebesar $ 10 juta. Sejak itu, jembatan telah menerima sebelas penghargaan desain.
Source