Penggalian di Abydos selama tahun 2013 telah menghasilkan banyak penemuan termasuk makam kerajaan dengan sarkofagus besar yang beratnya hampir 60 ton.
Makam baru itu ditemukan dekat makam yang juga belum lama ditemukan, Sobekhotep (1780 SM), raja pertama dari Dinasti ke-13.
Menurut arkeolog dari University of Pennsylvania, sarkofagus dari kuarsit merah yang digali dan diangkut ke Abydos dari Gebel Ahmar, dekat Kairo ini bertanggal kembali ke 1650 SM.
Dekorasi cat dalam ruang pemakaman dari raja Woseribre Senebkay
Mereka diidentifikasi sebagai milik raja yang sebelumnya tidak diketahui, bernama Woseribre Senebkay, salah satu raja awal dari Dinasti Abydos yang terlupakan.
Dinasti Abydos adalah sebuah dinasti lokal yang berumur pendek yang memerintah bagian dari Mesir Hulu selama Periode Menengah Kedua di Mesir Kuno dan kontemporer dengan dinasti ke 15 (Hyksos) dan dinasti ke 16 (Thebes), sekitar 1650-1600 SM. Keberadaan dinasti ini pertama kali dihipotesiskan oleh Prof Kim Ryholt dari University of Copenhagen pada tahun 1997.
Makam Senebkay terdiri dari 4 kamar dengan ruang pemakaman kapur, dicat dengan gambar dewi Nut, Nephthys, Selket, dan Isis mengapit kuil kanopik raja.
Teks-teks lain yang menyebutkan nama anak-anak Horus juga mengidentifikasikan dirinya sebagai "raja Hulu dan Hilir Mesir, Woseribre, putra Re, Senebkay".
Makam ini telah rusak parah dijarah oleh perampok kuno yang telah mengoyak mumi raja serta melucuti peralatan makam.
Bertanggal kembali ke sekitar 1650 SM, selama Periode Menengah Kedua Mesir, makam Senebkay tergeletak dekat dengan ruang sarkofagus kerajaan yang lebih besar, belum lama ini diidentifikasi sebagai milik raja Sobekhotep (mungkin Sobekhotep I , ca . 1780 SM ) dari Dinasti ke-13
Namun demikian, para arkeolog menemukan kembali jenazah Senebkay di tengah-tengah puing-puing dari peti mati fragmentaris, topeng penguburan, dan canopic chest.
Penelitian awal pada tulang raja menunjukkan dia adalah seorang pria dengan tinggi sedang, sekitar 1,75 m , dan meninggal pada pertengahan hingga akhir 40-an.
Menurut tim, penemuan Senebkay sekarang mengidentifikasi lokasi pekuburan kerajaan Dinasti Abydos di South Abydos di daerah yang zaman dahulu disebut Gunung Anubis.
Raja-raja dari dinasti ini menempatkan tanah pemakaman mereka berdekatan dengan makam raja-raja Middle Kingdom. Ada bukti untuk sekitar 16 makam kerajaan yang mencakup periode 1650-1600 SM.
Para ilmuwan mengatakan nama Senebkay mungkin muncul di bagian yang rusak dari Daftar Raja Turin (Turin King List), sebuah papirus yang berasal dari pemerintahan Ramses II , 1200 SM, di mana dua raja dengan nama tahta 'Woser ... re' dicatat di awal dari kelompok lebih dari selusin raja yang sebagian besar namanya sama sekali hilang.
Sebuah dekorasi cat dewi Neith dan Nut, melindungi kuil kanopik dari firaun Woseribre Senebkay.
Makam Raja Senebkay ini sederhana dalam skala. Penemuan yang penting adalah Canopic Chest yang membusuk dari Senebkay. Canopic Chest ini terbuat dari kayu cedar yang digunakan di makam Sobekhotep I dan masih menyebutkan nama raja tersebut.
Penggunaan kembali dari benda yang awalnya digunakan di makam Sobekhotep oleh Senebkay, seperti ruangan sarkofagus yang ditemukan selama musim panas, adalah bukti yang menunjukkan bahwa sumber daya yang terbatas dan situasi ekonomi yang terisolasi dari Kerajaan Abydos yang terletak di bagian selatan dari Mesir Tengah antara kerajaan-kerajaan yang lebih besar Thebes dan Hyksos di Mesir utara.
Kerangka Woseribre Senebkay, yang tampaknya menjadi salah satu raja awal dari Dinasti Abydos yang terlupakan (1650-1600 SM ) telah ditemukan di sebuah makam empat ruang di tengah-tengah puing-puing dari peti mati, topeng penguburan dan canopic chest.
Meskipun perampok makam membongkar mumi Senebkay, tim arkeolog memulihkan dan mengumpulkan kembali kerangka Senebkay. Pemeriksaan awal menunjukkan tingginya sekitar 1,75 m, dan meninggal pada usia sekitar pertengahan hingga akhir 40-an
Tidak seperti dinasti-dinasti yang bernomor (ke-13, 14, 15 dsb), raja-raja dari Dinasti Abydos ini, terlupakan dalam sejarah dan makam kerajaan mereka tidak diketahui sampai penemuan makam Senebkay ini.
"Menarik untuk menemukan bukan hanya makam satu raja saja, tapi makam-makam dari seluruh raja dari dinasti yang sebelumnya tidak diketahui ini" kata ketua tim Dr Josef Wegner dari Museum Penn.
Penelitian lebih lanjut di makam kerajaan dari Dinasti Abydos ini akan memberikan penerangan baru tentang sejarah politik dan masyarakat dari era penting tetapi kurang banyak dipahami dari era Mesir Kuno.
Mengapa AMJG menggunakan kata "Raja", bukan kata "FIRAUN" disini? Alasannya dapat dibaca disini:
Siapakah Firaunnya Musa?
Siapakah Firaunnya Musa?
Baca Juga:
Source