Gambar yang besar - dengan komposit warna diambil oleh Spitzer Space Telescope for the Galactic Legacy Infrared Mid-Plane Survey Extraordinaire (GLIMPSE). Survei menembus debu yang menutupi sepanjang disk tebal galaksi kita untuk mengungkapkan bintang-bintang dalam gugusbintang yang tidak pernah dilihat sebelumnya.
Warna palsu (false color) dalam gambar sesuai dengan emisi inframerah. Bintang-bintang pada gambar besar semua tampak biru karena mereka memancarkan sebagian dari cahaya inframerah mereka pada panjang gelombang pendek.
Sedangkan gambar inset, dengan komposit warna palsu (false-color composite), ditangkap oleh Two Micron All Sky Survey ( 2MASS ).
Sedangkan dibawah ini adalah sebuah gambaran/ilustrasi artist (seniman) berdasarkan data-data yang diketahui dari gugus (cluster) bintang yang paling massif dalam Galaksi Bima Sakti kita tersebut. Gugus ini terang benderang oleh cahaya dari 14 bintang super raksasa (supergiant) merah yang langka. Diantara super raksasa super raksasa tersebut terdapat bintang-bintang muda berwarna biru. Gugus ini berisi sekitar 20.000 bintang dan 20 kali lebih massif dari gugus-gugus bintang lainnya di galaksi kita.
Gugus bintang ini terletak di arah pusat galaksi. Cahaya tampak akan dikaburkan oleh debu antar bintang, tapi teleskop inframerah dengan mudah mendeteksi cahaya bintang-bintang dari gugus ini. Seandainya gugus ini bisa dilihat dalam cahaya tampak, maka akan menyerupai ilustrasi ini. Dalam perspektif ini kita melihat ke belakang melintasi Bima Sakti, ke arah Matahari, 18.900 tahun cahaya.
Gugus bintang ini baru berusia sekitar 8 sampai 10 juta tahun, usia yang cukup muda hingga para astronom dapat melihat sebagian besar bintang super raksasa merah sebelum mereka meledak sebagai supernova. Satu puing-puing supernova terlihat di bagian paling kiri gugus. Di latar belakang pada posisi pukul 12.00 adalah wilayah bintang-bintang yang jauh yang disebut W 42.
Baca juga:
Source: NASA