Sunday, July 20, 2014

Foto dan Hasil Penelitian Sementara Lubang Misterius Yamal

Ilmuwan Rusia mendapat pandangan pertama mereka di dalam kawah misterius di Yamal, Siberia pada Rabu 16 Juli, sedangkan Siberian Times, mengambil gambar dari helikopter untuk mendapatkan pemandangan kawah misterius tersebut dari atas.



Didasarkan dari video pertama dari kawah yang AMJG posting sebelumnya, diperkirakan bahwa kawah bisa saja berdiameter 80 meter. Namun, Andrey Plekhanov dari State Scientific Centre of Arctic Research mengatakan kepada The Siberian Times bahwa lubang tersebut lebarnya sekitar 30 meter dan bagian terluar nya yang meliputi emisi tanah berdiameter sekitar 60 meter. Para peneliti juga melihat danau es berada di bagian bawah lubang yang dalamnya sekitar 70 meter tersebut. Sampel tanah, udara, dan air telah diambil dalam rangka untuk membantu menentukan penyebabnya.

Hasil awal menunjukkan bahwa lubang itu terbentuk dalam dua tahun terakhir dan data satelit sedang diperiksa untuk mencoba dan mengidentifikasi dengan tepat kapan pertama kali lubang tersebut muncul. Plekhanov mengatakan kepada Siberian Times bahwa lubang itu adalah ejeksi dari dalam lapisan es, tapi itu bukan ledakan karena tidak ada pelepasan panas.


"Ada es di dalam kawah yang secara bertahap mencair di bawah matahari. Juga ada air lelehan mengalir turun dari sisi-sisinya, kita dapat melihat dengan jelas jejak-jejak air pada dinding lubang. Kawah ini diisi dengan es sekitar delapan puluh persen", kata Andrey Plekhanov

Dia menekankan: "Kami bekerja sama dengan space photographs (yang menyediakan gambar dari satelit) untuk mengetahui waktu yang tepat pembentukannya.


"Kami telah mengambil sampel tanah dan es yang akan langsung dibawa ke laboratorium. Kami bisa dengan yakin mengatakan bahwa kemunculan kawah ini relatif baru, mungkin satu atau dua tahun lalu.

"Mungkinkah terkait dengan pemanasan global? Kami harus melanjutkan penelitian kami untuk menjawab pertanyaan ini.

"Dua musim panas sebelumnya - tahun 2012 dan 2013 memang relatif panas untuk Yamal, mungkin ini entah bagaimana mempengaruhi pembentukan kawah.

"Tapi kami harus melakukan tes dan penelitian kami terlebih dahulu dan kemudian menyatakannya dengan lebih definitif '.

Teori terbaik untuk saat ini adalah bahwa kawah itu terbentuk oleh kekuatan internal, bukan kekuatan eksternal.

"Untuk saat ini kami dapat mengatakan dengan pasti bahwa di bawah pengaruh proses internal ada ejeksi di permafrost. Saya ingin menekankan bahwa itu bukan sebuah ledakan, tapi ejeksi, sehingga tidak ada panas yang dilepaskan.

Sebelumnya para ilmuwan yakin ada bekas terbakar terlihat di sisi kawah.

"Saya juga teringat sebuah teori yang pernah dikemukakan oleh para ilmuwan kita pada tahun 1980-an, namun teori tersebut kemudian dilupakan selama beberapa tahun.

Teori itu mengatakan bahwa sejumlah danau di Yamal terbentuk karena proses alami persis seperti yang terjadi di permafrost.

"Seperti jenis proses yang terjadi sekitar 8.000 tahun yang lalu, mungkin alam mengulanginya saat ini. Jika teori ini dikonfirmasi, kita dapat mengatakan bahwa kita telah menyaksikan proses alam yang unik yang membentuk lanskap yang tidak biasa dari semenanjung Yamal.


'Tak ada jejak dampak antropogenik dekat kawah, juga tidak ada jejak keberadaan manusia, kecuali beberapa jejak kereta luncur dan tentu saja jejak rusa.

"Jika ini adalah bencana buatan manusia yang terjadi saat pememompaan gas, maka lubang ini tentu akan berada lebih dekat ke ladang gas, bukan disini", kata Andrey Plekhanov kepada The Siberian Times.

"Lubang ini sekitar 30 kilometer jauhnya. Dan tidak diketahui oleh para pekerja di ladang Gas".

Mengenai spekulasi alien atau UFO, dia bersikeras: "Tidak ada yang misterius tentang lubang ini. Tidak ada perasaan aneh atau yang tidak dapat dijelaskan disini, kami datang dan kembali dengan sehat wal afiat".

Meskipun demikian, ia mengatakan: "Saya belum pernah melihat sesuatu seperti ini, meskipun saya telah ke Yamal berkali-kali."




Musim panas tahun 2012 dan 2013 memang terasa hangat di wilayah tersebut, namun para peneliti masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum benar-benar tahu apa penyebab spesifik terciptanya lubang tersebut.



Baca Juga: