Thursday, July 17, 2014

Kerajaan Baru yang Didirikan Berdasarkan Cinta?

Masih ingat Bir Tawil? yang adalah hamparan padang pasir antara Mesir dan Sudan yang tidak diakui oleh kedua negara tersebut sebagai bagian dari wilayahnya? AMJG pernah menyinggungnya disini.

Nah, sekarang Bir Tawil telah di klaim oleh seseorang yang ingin mendirikan sebuah kerajaan di wilayah kering yang tak berpenghuni tersebut.



Putri dari Jeremiah Heaton dari Abingdon, Virginia, bernama Emily Heaton saat berusia 6 tahun bertanya pada ayahnya, apakah dia bisa menjadi seorang putri. Ayahnya, Jeremiah menjawab ya, kamu bisa nak. Dan tidak hanya sampai disitu, Jeremiah berusaha mewujudkan impian putrinya menjadi kenyataan.

Heaton mulai mencari secara online daerah yang tidak bertuan di seluruh dunia. Ketika memfokuskan pencariannya pada istilah Latin "terra nullius," yang berarti "tanah yang tak dimiliki siapa pun," Heaton menemukan informasi mengenai Bir ​​Tawil (sebenarnya di AMJG juga pernah disinggung). Sengketa perbatasan antara Sudan dan Mesir membuat wilayah Bir Tawil sebagai wilayah yang tidak diklaim oleh siapapun.


Untuk itu, Heaton telah mengklaim wilayah seluas hampir 800 mil persegi tersebut sebagai miliknya, dan memberi nama baru bagi wilayah tersebut menjadi Kerajaan Sudan Utara. Dia menancapkan bendera buatan sendiri yang di desain oleh anaknya, di sana pada tanggal 16 Juni, bertepatan dengan ulang tahun ketujuh Emily. Jeremiah juga mengangkat dirinya sendiri menjadi raja, dan putrinya Emily menjadi princess. Heaton memiliki dua anak lain, yang juga akan menjadi keluarga kerajaan.

Heaton mengatakan klaimnya atas Bir Tawil adalah sah. Dia berpendapat bahwa penancapan bendera disana yang dia lakukan adalah persis seperti bagaimana beberapa negara lain, termasuk apa yang sekarang menjadi Amerika Serikat, secara historis diklaim. Perbedaan utamanya, kata Heaton, adalah bahwa kasus-kasus sejarah imperialisme dilakukan dengan cara perang sedangkan yang dia lakukan berdasarkan cinta.

"Saya mendirikan kerajaan ini dikarenakan cinta dan kasih sayang saya kepada putri saya", kata Heaton.

Sheila Carapico, profesor ilmu politik dan studi internasional di University of Richmond, mengatakan kepada Bristol Herald Courier pekan lalu bahwa Heaton akan membutuhkan pengakuan hukum dari negara-negara tetangga, PBB atau kelompok lain untuk memiliki kontrol politik yang sebenarnya atas wilayah tersebut.

Jeremiah dan Emily Heaton serta bendera rancangan mereka

Heaton, yang pernah mencalonkan diri untuk menjadi anggota Kongres dari distrik 9 Virginia pada tahun 2012 dan kalah, berencana menggandeng Uni Afrika untuk membantu peresmian Kerajaan Sudan Utara dan mengatakan bahwa ia yakin mereka akan menyambut dia dengan baik. Namun Perwakilan dari kedutaan Mesir dan Sudan di Washington tidak menanggapi permintaan komentar saat dihubungi oleh Washington Post.

Bir Tawil, atau Kerajaan Sudan Utara, seluruhnya adalah padang pasir, tapi Heaton berencana untuk mengubahnya menjadi daerah pertanian, seperti yang diinginkan oleh anak-anaknya terutama Emily. Seharusnya rencana ini akan akan menyenangkan bagi Mesir dan Sudan, kata Heaton dengan yakinnya.


Baca Juga:






Source