Area terbuka ini diketahui muncul pada tahun 1908. Dan karena tiap melewatinya, hewan-hewan ternak akan mati dan orang-orang akan merasakan sakit yang aneh, maka penduduk desa terdekat membuat patung di tepi area tersebut, sebagai peringatan kepada orang-orang yang ingin melintasinya.
Patung yang dibuat penduduk Kova di dekat Pekuburan Setan
Tak berapa lama, segera para penduduk desa terdekat merasakan keanehan-keanehan pada ternak mereka. Banyak ternak yang terlahir cacat dan berkepala dua. Hal itupun kemudian terjadi pada bayi-bayi mereka. Para penduduk yang resah melaporkan peristiwa ini ke pemerintah setempat, yang pada gilirannya, pemerintah pusat memindahkan para penduduk desa dan mengisolasi area di sekitar kuburan setan tersebut. Kasus dan lokasi Pekuburan Setan kemudian dirahasiakan oleh pemerintahan komunis selama puluhan tahun. Hanya cerita dari mulut ke mulut yang membuat kuburan setan tetap terdengar di telinga orang-orang Rusia. Namun setelah puluhan tahun, tak ada yang tahu dimana tepatnya lokasi kuburan setan itu.
Cerita tentang Pekuburan Setan menghangat kembali diawal tahun 80an. Banyak orang yang penasaran dan mencari lokasi kuburan setan itu. Namun dalam satu dekade, dari 1980 sampai 1990, sekitar 75 orang yang pergi untuk mencari Pekuburan Setan tewas di dalam Taiga (hutan). Tiga kelompok yang terorganisir menghilang tanpa jejak. Sebagai contoh, pada tahun 1982 sekelompok wisatawan dari kota Nabarezhnye Chelny pergi mencari Pekuburan Setan dan tidak pernah kembali.
Tak satu pun dari ekspedisi berhasil mencapai Pekuburan Setan.
Pekuburan Setan
Pada tahun 1991 sebuah ekspedisi para pakar UFO dari kota Vladivostok melakukan pencarian. Setelah berhari-hari berjalan dalam hutan, akhirnya mereka melihat patung yang ditinggalkan oleh penduduk. Salah satu anggotanya, Alexander Renpel, menggambarkan peristiwa penemuan lokasi kuburan setan seperti dibawah ini:
"Kompas ditanganku membeku tak berfungsi. Orang-orang merasakan kesemutan disekujur tubuh mereka, beberapa lainnya tiba-tiba merasakan sakit gigi. Semua orang tampak cemas. Tak lama setelah kami tiba di lokasi kuburan setan, radio komunikasi kami tak berfungsi, dan kamipun cepat-cepat meninggalkan area tesebut"
Para anggota kelompok riset persaudaraan "Phenomenon" mengirim dua ekspedisi ke daerah kuburan setan. Tapi ketika mereka akan mencapainya, peralatan mereka pecah, dan mereka tidak berani mengambil risiko untuk bergerak lebih lanjut.
Pemimpin ekspedisi Nikita Tomin mengatakan: "Setelah berjalan dua kilometer ke arah Pekuburan Setan, kami menemukan sebuah lubang. Kami memeriksanya dan mengambil beberapa sampel dari area tersebut sebelum kami merasakan pening dan mual.
Tomin berkesimpulan bahwa anomali dari Pekuburan Setan terkait dengan jatuhnya meteorit Tunguska. Seperti yang kita ketahui, sebuah meteor biasanya akan pecah menjadi beberapa potongan sebelum benar-benar sampai ke tanah. Pada tahun 1908, sebuah "meteor jatuh dari langit" dan salah satu potongannya jatuh di wilayah ini. Beberapa orang gembala pergi untuk mencarinya. Di perjalanan mereka menemukan sebuah wilayah yang terbakar di hutan tersebut dengan lubang di tengah tidak jauh dari jalan di mana mereka merumput. Jalan kemudian pindah tiga kilometer jauhnya karena mereka khawatir bahwa ternak mereka akan mengembara ke kuburan setan dan mati. Namun, meskipun demikian, kematian massal ternak-ternak mereka dan beberapa peristiwa memaksa orang-orang desa terdekat, seperti Kostino, Chemba dan Karamyshevo untuk pindah.
Pada akhir 1920-an, seorang ahli ternak bernama Semchenko melemparkan tali dengan beban di ujungnya ke dalam lubang di tengah kuburan setan. Tali jatuh beberapa puluh meter, tetapi tidak pernah mencapai bagian bawah. Semchenko menyadari bahwa unggas-unggas yang mati tergeletak hanya dekat lubang, dan daging mereka berwarna ungu yang aneh.
Ada versi lain yang menjelaskan fenomena ini. Pada 1980-an Victor Zhuravlev, seorang profesor fisika dan matematika, anggota dari Meteorite Committee of the Siberian Department of the Academy of Science of USSR, menyarankan bahwa ada api bawah tanah yang menyala di bawah Pemakaman Setan, seperti yang terjadi di Pennsylvania. Ladang batubara Tungus melewati wilayah itu. Oksigen di area itu akan sangat kurang dan pembakaran batu bara akan disertai dengan emisi gas karbon monoksida yang tak berwarna dan tidak berbau namun beracun bagi organisme hidup. Namun, teori ini tidak menjelaskan bagaimana peralatan-peralatan seperti kompas dan radio tak berfungsi di area tersebut.
Baca Juga:
Source