Tak pernah terlihat oleh manusia modern hingga abad ke-20, lukisan-lukisan besar yang tersembunyi di lantai gurun ditemukan pada tahun 1931 oleh pilot lokal George Palmer ketika terbang di atas Blythe. Palmer melaporkan melihat figur besar dari dua sosok manusia, ular dan binatang berkaki empat dengan ekor panjang.
Penemuan Palmer menyebabkan survei dilakukan ke daerah tersebut oleh Arthur Woodward, Kurator Sejarah dan Antropologi di Natural History Museum, Los Angeles County, yang membuat geoglyph-geoglyph tersebut diklasifikasikan sebagai "Historical Landmark". Namun, dengan tidak adanya warga di sekitar, situs tersebut segera rusak akibat vandalisme. Selama Perang Dunia II, Blythe bahkan digunakan sebagai area pelatihan gurun dari tank dan peralatan lainnya yang menghancurkan beberapa intaglios. Di tahun 1952 ketika National Geographic Society dan Smithsonian Institution mengirim arkeolog ke situs tersebut dan menerbitkan sebuah artikel yang luas di majalah bersama dengan foto udara, Blythe Intaglios mulai dikenal oleh dunia luar. Hari ini, pagar pelindung di sekitar geoglyphs mencegah orang dari berjalan di atas mereka.
Figur-figur di Blythe diciptakan dengan menggerus humus berwarna gelap dan batu untuk mengekspos tanah berwarna terang di bawahnya, dan kemudian menumpuk kerikil gelap di sekitar figur untuklebih menonjolkannya. Partikel halus telah tersapu dan terkikis selama berabad-abad, meninggalkan batu besar atau kerikil di permukaan.
Sulit untuk mengatakan kapan Intaglios dibuat, karena teknik penanggalan kembali (dating) belum dikembangkan untuk jenis fitur seperti ini. Usia mereka diperkirakan antara 450 tahun hingga 2.000 tahun. Intaglios ini diyakini dibuat oleh nenek moyang dari penduduk asli Amerika yang tinggal di sepanjang Sungai Colorado. Menurut sejarah lisan penduduk asli Amerika, figur manusia mungkin mewakili Sang Pencipta, sedangkan figur hewan mewakili singa gunung yang membantu dalam penciptaan. Mereka kemungkinan besar adalah pesan kepada para dewa, yang adalah tema umum di seluruh peradaban manusia.
Baca Juga:
Source