Gambar ini diambil Selasa 31 Maret, menunjukkan Topan Maysak yang diambil oleh astronot Samantha Cristoforetti dari Stasiun Luar Angkasa Internasional. Surat kabar Pacific Daily News di Guam melaporkan bahwa badai meningkat menjadi topan super dengan kecepatan angin 150mph
Saat bergerak di atas Samudera Pasifik, badai menghasilkan angin lebih dari 225km/h. Namun diperkirakan akan melemah setelah menyentuh bagian tengah atau utara pulau utama Filipina, Luzon pada hari Sabtu atau Minggu.
"Commands respect even from #space: we just flew over typhoon #Maysak," kata astronot ESA Samantha Cristoforetti dalam tweetnya.
Dan rekan astronotnya Terry Virts, NASA, mengatakan:
"Looking down into the eye - by far the widest one I've seen. It seemed like a black hole from a Sci-Fi movie #Maysak."
Accuweather.com melaporkan bahwa badai ini adalah salah satu siklon terkuat dalam sejarah selama bulan Januari, Februari dan Maret. Meskipun diperkirakan akan langsung melemah, namun masih akan menjadi ancaman yang signifikan ke pulau-pulau yang dilewatinya.
Topan Maysak kemungkinan akan melemah ke kategori 2 topan, dengan kecepatan angin maksimum hingga 175km/h, ketika mencapai daratan.
Topan bisa merusak tanaman padi dan jagung di daerah tengah dan utara Filipina, meskipun kerusakan mungkin akan minim karena panen raya nasional telah selesai sekitar bulan Februari.
Astronot NASA Terry Virts mengabadikan mata topan Maysak. Badai itu bergerak ke baratlaut dengan kecepatan 150mph
Gambar inframerah yang diambil oleh instrumen VIIRS di satelit Suomi NPP 1 April 2015. Badai telah mempertahankan diameter mata sebesar 15 mil laut.
Peta dari Accuweather ini menunjukkan lintasan Topan Super Maysak selama beberapa hari ke depan
Super Typhoon Maysak yang terlihat melalui Samudera Pasifik barat, barat laut dari Pulau Yap di gambar ini diambil oleh instrumen VIIRS di satelit Suomi NPP sekitar 04: 25GMT (00:25 ET) 1 April
Baca Juga:
Source: Dailymail.co.uk