Sunday, September 25, 2011

Misteri Batu Guci Laos

Sering disebut sebagai "Stonehenge versi Asia", Dataran Jars adalah salah satu pemandangan paling misterius di Bumi. Diselimuti misteri dan mitos, tempat kuno ini telah mempesona para arkeolog dan ilmuwan sejak penemuannya.


Ribuan guci batu raksasa tersebar di seluruh dataran Xieng Khouang, Laos, menjadikannya salah satu koleksi arkeologi paling aneh dalam sejarah. Meskipun telah ditetapkan bahwa usia batu batu ini lebih dari 2000 tahun (500 SM), belum seorang pun mampu menentukan siapa yang membangun mereka dan untuk tujuan apa.

 
Terbuat dari batuan sedimen, seperti batu pasir atau granit, dan karang kalsifikasi, guci ini mempunyai berat hingga 13 ton dan tinggi antara 1 sampai 3 meter tinggi.

Situs 2
Lebih dari 400 situs telah ditemukan di sekitar Dataran Jars, tetapi hanya tiga dari situs tersebut yang dibuka untuk umum. Yang terbesar, bernama Situs 1, terletak dekat kota Phonsavan dan terdapat lebih dari 250 guci batu. Ada Berbagai teori tentang tujuan dibuatnya batu megalitik ini, tetapi yang paling umum diterima adalah batu guci ini digunakan untuk menyimpan sisa-sisa kremasi manusia dan diatur dalam pola linear yang mengikuti rute perdagangan kuno.

Situs 1
 Madeleine Colani, arsitek pertama yang pernah menjelajahi Dataran Jars, menemukan bahwa batu guci ini dibuat dan diukir oleh sebuah peradaban yang telah lama punah.

Tetapi menurut legenda penduduk lokal, pernah ada ras raksasa yang tinggal di tanah ini. Legenda tersebut menceritakan, seorang raja raksasa menugaskan pembuatan guci raksasa untuk menyimpan lao-lao (minuman beralkohol tradisional Laos), dalam perayaan kemenangan atas musuh-musuhnya. Cerita lain mengatakan guci ini dibuat dari kulit kerbau yang dibekukan untuk menyimpan beras dan lao-lao.

penduduk lokal
 Meskipun tidak banyak jalan menuju Dataran Jars, dan jumlah wisatawan yang berkunjung ke daerah ini masih sedikit, Namun kerusakan yang diakibatkan oleh perbuatan manusia banyak terlihat di tempat ini. Selama tahun 60-an dan 70-an, sementara mata dunia tertuju ke Vietnam, Amerika Serikat banyak menjatuhkan bom di Laos, lebih banyak daripada yang mereka lakukan pada Jerman dan Jepang selama Perang Dunia II. Hal ini membuat Laos menjadi negara yang paling banyak dibom dalam sejarah umat manusia. Potongan-potongan megalitikum retak dan kawah raksasa bekas pemboman menjadi saksi dan bukti Perang Rahasia Amerika.

lubang bekas ledakan bom

Inilah sebenarnya salah satu alasan mengapa Dataran misterius Jars belum seluruhnya dijadikan sebagai objek wisata. Lebih dari 30% dari bomb yang dijatuhkan tidak meledak dan terkubur di seluruh daerah itu. Wisatawan disarankan untuk tetap pada jalur yang sudah dibersihkan dari proyektil, tetapi dengan 250.000 bomb yang masih terkubur di daerah itu, kecelakaan masih terjadi setiap minggunya.

guci yang rusak akibat bom
 

Mudah-mudahan suatu hari nanti, orang akan dapat mengakses tempat mistik ini dengan lebih aman dan lebih mudah, kemudian menemukan warisan dari sebuah peradaban kuno.

Tutup dari guci batu




Source