Sunday, September 25, 2011

Gunung Dan Letusannya

Gunung adalah sesuatu yang besar dan megah, tegak berdiri menjulang lebih tinggi dibandingkan tempat dia berada. Letusan Gunung berapi sering membuat kehancuran disekelilingnya, meskipun itu sifatnya temporal. Jika kita melihat dengan kacamata waktu yang lebih luas, letusan gunung jauh lebih besar manfaat daripada kerusakan yang ditimbulkannya saat erupsi.

Dan Dia menegakkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk (QS 16:15)


Selain keindahan dan kemegahannya, gunung api menyimpan berbagai cerita ilmiah maupun non ilmiah bin klenik yang selalu menarik. Yang dibawah ini cerita ilmiahnya gunungapi dari pak Rovicky.

Maelifell volcano on the edge of the Myrdalsjökull glacier Iceland

Gunungapi adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Matrial yang dierupsikan kepermukaan bumi umumnya membentuk kerucut terpancung.

 
Gunungapi diklasifikasikan ke dalam dua sumber erupsi, yaitu
(1) erupsi pusat, erupsi keluar melalui kawah utama;
(2) erupsi samping, erupsi keluar dari lereng tubuhnya;
(3) erupsi celah, erupsi yang muncul pada retakan/sesar dapat memanjang sampai beberapa kilometer;
(4) erupsi eksentrik, erupsi samping tetapi magma yang keluar bukan dari kepundan pusat yang menyimpang ke samping melainkan langsung dari dapur magma melalui kepundan tersendiri.


Berdasarkan tinggi rendahnya derajat fragmentasi dan luasnya, juga kuat lemahnya letusan serta tinggi tiang asap, maka gunungapi dibagi menjadi beberapa tipe erupsi:

1. Tipe Hawaiian,yaitu erupsi eksplosif dari magma basaltic atau mendekati basalt, umumnya berupa semburanlava pijar, dan sering diikuti leleran lava secara simultan, terjadi pada celah atau kepundan sederhana;

2. Tipe Strombolian, erupsinya hampir sama dengan Hawaiian berupa semburan lava pijar dari magma yang dangkal, umumnya terjadi pada gunungapi yang sering aktif di tepi benua atau di tengah benua;

3. Tipe Plinian, merupakan erupsi yang sangat ekslposif dari magma berviskositas tinggi atau magma asam, komposisi magma bersifat andesitik sampai riolitik. Material yang dierupsikan berupa batuapung dalam jumlah besar;

4. Tipe Sub Plinian, erupsi eksplosif dari magma asam/riolitik dari gunungapi strato, tahap erupsi efusifnya menghasilkankubah lava riolitik. Erupsi subplinian dapat menghasilkan pembentukan ignimbrit;

5. Tipe Ultra Plinian, erupsi sangat eksplosif menghasilkan endapan batuapung lebih banyak dan luas dari Plinian biasa;

6. Tipe Vulkanian, erupsi magmatis berkomposisi andesit basaltic sampaidasit, umumnya melontarkan bom-bom vulkanik atau bongkahan di sekitar kawah dan seringdisertai bom kerak-roti atau permukaannya retak-retak. Material yang dierupsikan tidak melulu berasal dari magma tetapi bercampur dengan batuan samping berupa litik;

7. Tipe Surtseyan dan Tipe Freatoplinian, kedua tipe tersebut merupakan erupsi yang terjadi pada pulau gunungapi, gunungapi bawah laut atau gunungapi yang berdanau kawah. Surtseyan merupakan erupsi interaksi antara magma basaltic dengan air permukaan atau bawah permukaan, letusannya disebut freatomagmatik. Freatoplinian kejadiannya sama dengan Surtseyan, tetapi magma yang berinteraksi dengan air berkomposisi riolitik


Letusan-letusan ini dapat dikelompokkan juga berdasarkan tipe lavanya seperti dibawah ini:

 
 
Bentuk dan bentang alam gunungapi, terdiri atas :
1. bentuk kerucut, dibentuk oleh endapan piroklastik atau lava atau keduanya;
2. bentuk kubah, dibentuk oleh terobosan lava di kawah,membentuk seperti kubah; kerucut sinder, dibentuk oleh perlapisan material sinder atau skoria; maar, biasanya terbentuk pada lereng atau kaki gunungapi utama akibat letusan freatik ataufreatomagmatik; plateau, dataran tinggi yang dibentuk oleh pelamparan leleran lava.


Tidakkah kamu melihat bahwasannya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara GUNUNG-GUNUNG itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat. (QS 35:27)

Struktur gunungapi, terdiri atas :
(1) struktur kawah adalah bentuk morfologi negatif atau depresi akibat kegiatan suatu gunungapi, bentuknya relatif bundar;

(2) kaldera, bentuk morfologinya seperti kawah tetapi garis tengahnya lebih dari 2 km.
Kaldera terdiri atas :
a) kaldera letusan, terjadi akibat letusan besar yang melontarkan sebagian besar tubuhnya;
b) kaldera runtuhan, terjadi karena runtuhnya sebagian tubuh gunungapi akibat pengeluaran material yang sangat banyak dari dapur magma;
c) kaldera resurgent, terjadi akibat runtuhnya sebagian tubuh gunungapi diikuti dengan runtuhnya blok bagian tengah;
d) kaldera erosi, terjadi akibat erosi terus menerus pada dinding kawah sehingga melebar menjadi kaldera;

(3) rekahan dan graben, retaka-retakan atau patahan pada tubuh gunungapi yang memanjang mencapai puluhan kilometer dan dalamnya ribuan meter. Rekahan parallel yang mengakibatkan amblasnya blok diantara rekahan disebut graben;

(4) depresi volkano-tektonik, pembentukannya ditandai dengan deretan pegunungan yang berasosiasi dengan pemebentukan gunungapi akibat ekspansi volume besar magma asam ke permukaan yang berasal dari kerak bumi. Depresi ini dapat mencapaiukuran puluhan kilometer dengan kedalaman ribuan meter.



Bentuk Gunungapi
Jadi gunungapi dikenali berdasarkan atas berbagai tipe dan jenisnya. Dan dibawah ini adalah foto foto letusan gunung berapi yang spektakuler dari penjuru dunia

 5 Foto dibawah ini adalah letusan Merapi yogyakarta diawal bulan november 2010
 
 
 
 
 
Gunung Rinjani, Lombok, Indonesia 1994

 Gunung Anak Krakatau September 2009
 

Llaima volcano, in Cherquenco, Chile, early Thursday, July 10, 2008

Mount Redoubt, Alaska – April 21, 1990


Mt. Augustine, Alaska – March 27, 2006

Mt. Etna Volcano erupting on the island of Sicily on December 14th, 2002

Mt. Etna Volcano – Sicily, Italy (Oct. 2002)

Mt. Bromo, Indonesia – December 11, 2010

Mayon Volcano, Philippines – September 23, 1984


Rabaul, Papua New Guinea on Sunday, April 13, 2008

Sakurajima, Japan – November 23, 2009

Mount Soputan Volcano, Indonesia – June 6, 2008

Undersea Volcano off the coast of Tonga – March 18, 2009
 


Alaska's Mt. Augustine viewed at first light on March 26, 2006

Cleveland Volcano, Alaska – May 23, 2006

Chaiten Volcano, Chile – May 6, 2008


Chaiten volcano at Chaiten, located some 1220 km (760 miles) south of Santiago May 4, 2008

Chaiten Volcano, Chile – May 5, 2008

Puyehue Volcano Juni 2011


Mount Vesuvius, Italy – April 26, 1872

Kliuchevskoi Volcano, Russia – October 11, 1994

Eyjafjallajökull volcano near the Eyjafjalla glacier in Iceland on March 27, 2010
Southern Iceland's Eyjafjallajokull glacier Saturday April 17, 2010.


Grimsvotn volcano Iceland 21 may 2011
 


Sebab Terbentuknya Gunung Api
Pengetahuan tentang lempeng tektonik merupakan awal pemecahan dari teka-teki fenomena alam termasuk deretan pegunungan, benua, gempabumi dan gunungapi. Planet bumi mepunyai banyak cairan dan air di permukaan. Kedua factor tersebut sangat mempengaruhi pembentukan dan komposisi magma serta lokasi dan kejadian gunungapi.

Panas bagian dalam bumi merupakan panas yang dibentuk selama pembentukan bumi sekitar 4,5 miliar tahun lalu, bersamaan dengan panas yang timbul dari unsur radioaktif alami, seperti elemen-elemen isotop K, U dan Th terhadap waktu.

Bumi pada saat terbentuk lebih panas, tetapi kemudian mendingin secara berangsur sesuai dengan perkembangan sejarahnya. Pendinginan tersebut terjadi akibat pelepasan panas dan intensitas vulkanisma di permukaan. Perambatan panas dari dalam bumi ke permukaan berupa konveksi, dimana material-material yang terpanaskan pada dasar mantel, kedalaman 2.900 km di bawah muka bumi bergerak menyebar dan menyempit disekitarnya. Pada bagian atas mantel, sekitar 7-35 km di bawah muka bumi, material-material tersebut mendingin dan menjadi padat, kemudian tenggelam lagi ke dalam aliran konveksi tersebut.

Litosfir termasuk juga kerak umumnya mempunyai ketebalan 70-120 km dan terpecah menjadi beberapa fragmen besar yang disebut lempeng tektonik. Lempeng bergerak satu sama lain dan juga menembus ke arah konveksi mantel.Bagian alas litosfir melengser di atas zona lemah bagian atas mantel, yang disebut juga astenosfir.

Bagian lemah astenosfir terjadi pada saat atau dekat suhu dimana mulai terjadi pelelehan, kosekuensinya beberapa bagian astenosfir melebur, walaupun sebagian besar masih padat. Kerak benua mempunyai tebal lk. 35 km, berdensiti rendah dan berumur 1- 2 miliartahun, sedangkan kerak samudera lebih tipis (lk. 7 km), lebih padat dan berumur tidak lebih dari 200 juta tahun. Kerak benua posisinya lebih di atas dari pada kerak samudera karena perbedaan berat jenis, dan keduanya mengapung di atas astenosfir.


 Kerak yang menindih mantel hampir seluruhnya terdiri dari oksida yang tidak melebur. Proses vulkanik membawa fragmen batuan ke permukaan dari kedalaman lk.200 km melalui mantel, hal tersebut ditunjukkan dengan adanya mineral-mineral olivine, piroksen dan garnet dalam peridotit pada bagian atas mantel. (Modifikasi dari Krafft, 1989;Sigurdsson, 2000).

Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran.(QS 15:19)

Terbentuknya Gunung Berapi
Pergerakan antar lempeng ini menimbulkan empat busur gunungapi berbeda :

1. Pemekaran kerak benua, lempeng bergerak saling menjauh sehingga memberikan kesempatan magma bergerak ke permukaan, kemudian membentuk busur gunungapi tengah samudera.

2. Tumbukan antar kerak, dimana kerak samudera menunjam di bawah kerak benua. Akibat gesekan antar kerak tersebut terjadi peleburan batuan dan lelehan batuan ini bergerak kepermukaan melalui rekahan kemudian membentuk busur gunungapi di tepi benua.

3. Kerak benua menjauh satu sama lain secara horizontal, sehingga menimbulkan rekahan atau patahan. Patahan atau rekahan tersebut menjadi jalan ke permukaan lelehan batuan atau magma sehingga membentuk busur gunungapi tengah benua atau banjir lava sepanjang rekahan.

4. Penipisan kerak samudera akibat pergerakan lempeng memberikan kesempatan bagi magma menerobos ke dasar samudera, terobosan magma ini merupakan banjir lava yang membentuk deretan gunungapi perisai. Penampang diagram yang memper lihatkan bagaimana gunungapi terbentuk di permukaan melalui kerak benua dan kerak samudera serta mekanisme peleburan batuan yang menghasilkan busur gunungapi, busur gunungapi tengah samudera, busur gunungapi tengah benua dan busur gunungapi dasar samudera. (Modifikasi dari Sigurdsson, 2000).



Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya GUNUNG-GUNUNG yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata, untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang kembali (mengingat Allah). (QS 50:7-8)


Maha Benar Allah


Baca Juga: