Sunday, February 16, 2014

Dapatkah Manusia Berhibernasi?

Hibernasi atau rahat adalah kondisi ketakaktifan dan penurunan metabolisme pada hewan yang ditandai dengan suhu tubuh yang lebih rendah, pernapasan yang lebih perlahan, serta kecepatan metabolisme yang lebih rendah. Hewan yang melakukan hibernasi berusaha menghemat energi, terutama selama musim dingin sewaktu terjadi kelangkaan makanan, membakar cadangan energi, lemak tubuh, dengan perlahan. Hibernasi dapat terjadi selama beberapa hari atau minggu, tergantung dari spesies, suhu sekitar, dan waktu. Hewan yang terkenal suka melakukan hibernasi adalah Beruang. Nah, dapatkah manusia berhibernasi?



Terjebak 2 bulan di Mobil yang tertutup salju
Tanpa sengaja? Ya. Dengan sengaja? Mungkin. Pada bulan Februari 2012, misalnya, snowmobilers Swedia menemukan seorang pria yang telah terjebak di bawah salju di mobilnya selama dua bulan nyaris tanpa makanan. Setelah ia diselamatkan, dokter setempat mengatakan bahwa ia selamat karena suhu inti tubuhnya turun hingga sekitar -30ÂșC dan tetap seperti itu, proses yang sama dengan beruang saat hibernasi.

Beberapa orang, seperti orang-orang yang berlatih meditasi, bisa masuk ke keadaan seperti hibernasi dengan sengaja. Ketika seseorang tertidur, penggunaan oksigen tubuhnya biasanya hanya sekitar 6 persen. Herbert Benson, seorang profesor kedokteran di Harvard Medical School, telah mempelajari biksu-biksu Tibet saat mereka bermeditasi dengan mendalam dan menemukan bahwa mereka dapat mengurangi kebutuhan oksigen mereka sebanyak 64 persen.

Dan mungkin ilmu kedokteran suatu hari nanti dapat menurunkan metabolisme dan suhu tubuh secara drastis untuk menjaga pasien trauma tetap hidup. Mengurangi kebutuhan oksigen dapat menurunkan kerusakan jaringan dalam kasus di mana tubuh tidak bisa mendapatkan oksigen sebanyak biasanya, misalnya selama serangan jantung.

Mark Roth, seorang ahli biologi di Pusat Penelitian Kanker Fred Hutchinson di Seattle, menunjukkan bahwa tikus-tikus yang menghirup udara yang diinfus dengan hidrogen sulfida, menurunkan tingkat pernapasan mereka sekitar 92 persen dan juga suhu tubuh mereka. Setelah disadarkan kembali, mereka sembuh sepenuhnya dan berperilaku normal.


Tapi maukah kita (manusia) disuruh menghirup udara yang berbau kentut (hidrogen sulfida)? hehehe

Adegan Film yang menggambarkan Hibernasi pada Pesawat Antariksa
Untuk saat ini, hipotesis deprivasi (pengurangan penggunaan) oksigen mungkin adalah penjelasan terbaik yang kita miliki tentang bagaimana orang bisa masuk stasis begitu lama tanpa kerusakan permanen (meskipun diakui banyak masalah dalam jangka pendek). Tetapi kenyataan bahwa ada orang-orang yang dapat bertahan hidup dalam keadaan stasis selama lebih dari satu-dua minggu menunjukkan manusia mampu mencapai prestasi yang cukup luar biasa, dan harus sesuatu yang menjadi pemicu untuk ini. "Deprivasi oksigen adalah penjelasan terbaik yang saya dapat lihat, meskipun jelas itu jauh dari meyakinkan", kata Mark Roth.

Gagasan bahwa manusia bisa tidur selama berminggu-minggu pada suatu waktu dan terjaga tanpa mengalami masalah kesehatan atau kehilangan massa tulang atau massa otot adalah menakjubkan, dan tampaknya tidak mungkin. Tetapi jika beruang yang juga mamalia bisa melakukannya, ada sedikit alasan untuk berpikir bahwa manusia juga mungkin bisa melakukannya. Beberapa tahun terakhir ini, penelitian-penelitian mutakhir telah menunjukkan contoh nyata yang dramatis dari kemampuan tersembunyi manusia untuk hibernasi. Dan ini mungkin penting bagi perjalanan ruang angkasa nantinya.

Dengan sedikit keberuntungan, beberapa tahun ke depan mungkin kita akan melihat ditemukannya mekanisme yang tepat yang mengontrol kemampuan kita yang selama ini tidur panjang .... untuk ... tidur panjang ...


Baca juga:





dari berbagai sumber