Monday, January 12, 2015

Suhu Terendah dan Suhu Tertinggi

Anda tentu tahu tentang temperatur atau suhu terendah yang dapat dicapai, yaitu sekitar - 273,15 oCelsius atau 0 oKelvin. Oleh karenanya suhu terendah ini biasa disebut sebagai "Nol Mutlak".

Karena atom melambat (bergetar lebih lambat dan lebih lambat) seiring turunnya suhu, mereka benar-benar berhenti setelah mereka mencapai 0 Kelvin. Pada suhu ini (nol mutlak), sama sekali tidak ada gerakan - bahkan pada tingkat sub-atomik. Semuanya beku, bahkan waktu.

Jika anda bertanya mengapa tidak ada yang lebih rendah dari nol mutlak, sama saja anda menanyakan mengapa tidak ada yang lebih lambat dari berhenti atau diam ^_^

Tapi tahukah anda temperatur tertinggi yang dapat dicapai atau Panas Mutlak?



Panas Mutlak adalah konsep suhu yang mendalilkan adanya suhu tertinggi yang dapat dicapai dari materi. Dalam presentasi ini, panas mutlak diasumsikan sebagai ujung skala temperatur yang berawal dari nol mutlak.  (Lihat Infographic dibawah)

Dalam Fisika Konvensional (fisika yang bergantung pada teori relativitas umum Einstein untuk menjelaskan hal-hal yang sangat besar dan mekanika kuantum untuk menjelaskan hal-hal yang sangat kecil) temperatur atau Suhu Planck dicapai 10-43 detik dan Big Bang terjadi. Pada saat yang sangat singkat itu, yang dikenal sebagai waktu Planck, seluruh alam semesta diperkirakan telah memiliki panjang Planck, sekitar 10-35 meter. (Dalam fisika, Max Planck adalah raja eponymous ^_^ ). Suhu yang sangat tinggi dalam ruang yang sangat kecil dalam waktu yang sangat singkat setelah ... , setelah apa? Pertanyaan seperti ini bahkan lebih besar dari pertanyaan "bagaimana alam semesta dimulai" - dan AMJG tidak akan ke sana ...

Suhu Planck yang memiliki nilai 1.420.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000 oCelcius (~ 1032 oKelvin) diasumsikan sebagai suhu tertinggi karena hukum-hukum fisika konvensional runtuh diatas suhu tersebut. Di atas suhu Planck, energi partikel menjadi begitu besar sehingga tidak ada teori ilmiah yang tersedia untuk perilaku materi pada energi ini. Gaya gravitasi antara mereka akan menjadi kuat seperti gaya dasar lainnya. Artinya, gravitasi dan tiga gaya fundamental lain dari alam semesta (elektromagnetisme dan nuklir kuat dan nuklir lemah) menjadi kekuatan tunggal terpadu. Mengetahui bagaimana hal itu terjadi, adalah tujuan utama fisika teori saat ini, yaitu merumuskan Teori Terpadu (Theory Of Everything).





Baca Juga:







Source: io9.com