Terlihat di atas adalah pandangan bumi pada tanggal 21 September 2005 dengan wilayah Antartika terlihat penuh. Gambar komposit ini menunjukkan es laut pada tanggal 21 September 2005, tanggal di mana es laut berada di batas minimum di belahan bumi utara. Warna es laut berasal dari AMSR-E 89 GHz brightness temperature, sedangkan luasnya lautan es ditentukan oleh AMSR-E sea ice concentration. Juga terlihat daratan yang tertutup es yang diambil pada September 2004. Awan global yang ditampilkan diperoleh dari data awan Blue Marble yang diambil pada tahun 2002.
Karena posisi Antartika dalam kaitannya dengan matahari kita, maka antartika sebenarnya tidak akan terlihat seperti dua gambar diatas dengan mata telanjang. Gambar diatas adalah gambar-gambar gabungan yang menunjukkan seperti apa Antartika terlihat jika seluruh benua diterangi.
Dengan luas 13.200.000 km², Antarktika adalah benua terluas kelima setelah Eurasia, Afrika, Amerika Utara, dan Amerika Selatan namun populasinya terkecil jauh di bawah yang lain (umumnya dihuni oleh para peneliti dan ilmuwan untuk batas waktu tertentu saja). Benua ini juga memiliki ketinggian tanah rata-rata tertinggi, kelembaban rata-rata terendah, dan suhu rata-rata terendah di antara semua benua di bumi.
Dengan suhu rata-rata mencapai -85 dan -90 derajat Celsius di musim dingin dan 30 derajat lebih tinggi di musim panas. Bagian tengahnya dingin dan kering serta hanya mengalami sedikit curah hujan. Turunnya salju juga terjadi di bagian pesisir, dengan catatan tertinggi 48 inchi dalam 48 jam. Hampir seluruh benua ini diselimuti es setebal rata-rata 2,5 kilometer. Tergantung pada lintangnya serta waktu malam atau siang yang konstan, membuat iklim yang biasa dialami manusia tidak terdapat di benua ini.
Dalam interior Antartika, rekor suhu rendah adalah -93,2° C telah dicatat. Ini lebih rendah dari rekor yang tercatat sebelumnya yaitu -89.2 yang ditetapkan pada tahun 1983 di Stasiun Penelitian Rusia, Vostok, di Antartika Timur. Juga lebih dingin daripada suhu terendah yang pernah dicatat di tempat manusia hidup secara permanen, yaitu di timur laut Siberia, (-67,8 C) di kota-kota Verkhoyansk (tahun 1892) dan Oimekon (pada tahun 1933).
Suhu rekor terendah di Antartika diatas terjadi pada Agustus tahun 2010 – musim dingin di Antartika – dan ditemukan oleh para ilmuwan dengan memilah-milah data iklim selama beberapa dekade yang diambil oleh satelit yang mengorbit Bumi. Titik-titik terdingin ditemukan di dekat puncak karena udara yang lebih tinggi umumnya lebih dingin, meskipun secara khusus depresi dekat puncak ini terjadi karena udara dingin yang relatif padat menetap di sana dan selanjutnya didinginkan oleh tanah beku. Musim panas adalah waktu yang jauh lebih baik untuk mengunjungi Antartika, karena beberapa daerah akan menjadi hangat setinggi 15° C.
Populasi
Diperkirakan terdapat sekitar 1.000 orang tinggal di Antarktika dalam satu waktu namun bergantung juga terhadap musim. Orang yang tinggal di Antarktika biasanya menggunakan zona waktu negara asalnya. Walau tidak ada pemukim tetap, 29 negara yang menandatangani Traktat Antarktika memiliki stasiun riset yang umumnya selalu digunakan sepanjang tahun.
Banyak yang menganggap bahwa manusia pertama yang dilahirkan di Antarktika adalah Solveig Gunbjörg Jacobsen, tepatnya di Grytviken, pulau Georgia Selatan pada tanggal 8 Oktober 1913. Namun dikarenakan pulau ini tidak dianggap sebagai bagian dari benua Antarktika, maka Emilio Marcos Palma (lahir 7 Januari 1978) sampai sekarang adalah orang pertama yang lahir di benua Antarktika. Ia adalah seorang warganegara Argentina. Lalu pada tahun 1986 dan 1987 di stasiun Chili lahir pula seorang anak lelaki dan perempuan.
Flora dan fauna
Hewan yang umum dijumpai di wilayah ini adalah pinguin. Pinguin adalah jenis burung yang tidak bisa terbang, namun pinguin merupakan penyelam yang ulung. Hewan lainnya adalah singa laut, anjing laut dan ikan paus. Namun semua hewan ini bukanlah asli Antartika. Selengkapnya baca disini: Hewan-Hewan Asli Daratan Antartika (Bukan Penguin)
Perebutan Klaim atas Antartika
Antarktika merupakan zona bebas, walaupun sampai saat ini masih ada beberapa negara di dunia yang mengajukan klaim kepemilikan wilayah di benua Antarktika tersebut.Tujuh negara-negara berdaulat membuat klaim teritorial untuk daerah Antartika. Buku Fakta Central Intelligence Agency (CIA) Amerika Serikat, menyatakan, "Dua puluh satu dari 28 negara konsultatif Antartika tidak membuat klaim atas wilayah Antartika (meskipun Rusia dan Amerika Serikat telah memesan hak(?) mereka untuk melakukannya) dan mereka tidak mengakui klaim dari negara-negara lain.
Baca Juga:
Sumber: NASA