Thursday, January 21, 2016

Bunga Ruang Angkasa

NASA merayakan mekarnya sekuntum bunga yang mekar di ruang angkasa: Selama akhir pekan kemaren astronot Scott Kelly memamerkan bunga zinnia yang ia rawat dan segarkan kembali di Stasiun Luar Angkasa Internasional. Tapi meskipun beberapa headline melaporkan bahwa ini adalah tanaman pertama yang tumbuh di luar angkasa, sebenarnya tanaman ini bukanlah yang pertama di ruang angkasa.



Bahkan, juga bukan bunga pertama NASA di ISS - meskipun ini adalah bunga yang pertama tumbuh dari awal-hingga-akhir dalam sebuah misi NASA resmi.

Bunga mekar pertama NASA terjadi sekitar tahun 2012, dimana astronot Don Pettit menumbuhkan beberapa tanaman (termasuk bunga matahari) di pot plastik yang ia bawa ke ruang angkasa sebagai percobaan sains pribadi. Meskipun bunga mekar tidak terlalu baik, tapi secara teknis bunga itu mekar.

Dan menurut situs NASA Watch, kosmonot juga telah memproduksi bunga beberapa kali di masa pra-ISS spaceflight. Tampaknya setidaknya ada satu kasus, proses keseluruhan pertumbuhan terjadi selama penerbangan. Tanaman itu adalah tanaman selada, tapi tanaman selada juga berbunga - dan menurut penelitian yang dipublikasikan pada subjek, tampaknya selada Rusia tersebut juga berbunga.

Tapi itu tidak terlalu penting. Bunga ruang angkasa ini mungkin tidak benar-benar menjadi yang pertama, tetapi bunga ini merupakan upaya terkonsentrasi pertama NASA untuk menumbuhkan tanaman berbunga dalam lingkungan ruang angkasa yang terkontrol. Harapannya adalah bahwa pengalaman dengan tanaman seperti zinnias ini akan membantu astronot belajar bagaimana untuk menunbuhkan tanaman berbunga yang lebih dapat dimakan seperti tomat.


Tanaman ini awalnya dikelola oleh astronot Kjell Lindgren. Pada saat Lindgren kembali ke Bumi dan Kelly mengambil alih, tanaman tidak tampak sehat: Mereka menunjukkan tanda-tanda kelembaban berlebih dan mulai ditumbuhi jamur.

Pada satu titik, Kelly mengatakan kepada tim di bumi bahwa ia ingin izin untuk merawat tanaman ini. Tim bumi setuju dan memberinya seperangkat pedoman umum perawatan, dan Kelly menjadi seorang petani ruang angkasa otonom. Sejak itu, zinnias telah perlahan-lahan kembali sehat dan kemudian berbunga.


Mempelajari keanehan tanaman pada lingkungan gravitasi mikro akan membantu para ilmuwan merancang peralatan dan prosedur yang lebih baik untuk bercocok tanam di pesawat atau stasiun runga angkasa, yang bisa memungkinkan untuk astronot bergantung pada tanaman segar selama misi luar angkasa jangka panjang. Dan selain manfaat kuliner, para ilmuwan NASA mengatakan, proses merawat tanaman dapat membantu meningkatkan moral kru pesawat ruang angkasa.



Baca Juga: