Thursday, August 22, 2013

Planet Lava yang 1 Tahunnya hanya 8,5 Jam

Sebuah Planet yang benar-benar aneh yang mengorbit bintang lain telah ditemukan, dan itu adalah dunia yang ekstrem: Masa orbitalnya  atau 1 tahun, hanya 8 ½ jam lamanya, dan planet itu pastilah begitu panas sehingga harus memiliki permukaan lelehan lava mendidih. Tidak hanya itu, planet itu memiliki ukuran yang kurang lebih sama seperti bumi!



Planet itu disebut Kepler-78b dan terletak sekitar 700 tahun cahaya dari Bumi. Bintang induknya, disebut hanya Kepler-78, sedikit lebih kecil, lebih dingin, dan massanya lebih rendah dari Matahari. Usia bintang ini kurang dari 1 miliar tahun, sehingga jauh lebih muda dari Matahari kita.


Planet itu dideteksi dengan menggunakan metode transit. Jika orbit sebuah planet adalah edge-on jika dilihat dari Bumi, maka planet tersebut pada gilirannya akan memblok sedikit cahaya dari bintang setiap kali mengorbit di depannya (seperti serangga yang terbang antara kita dan lampu). Bintang Kepler-78 relatif cerah dengan magnitudo 11, dapat terlihat oleh teleskop kecil yang berarti bintang itu dapat diamati dengan baik, dan meskipun jumlah cahaya bintangnya yang diblokir oleh planet itu sangat kecil, keberadaan planet itu dapat diamati:

Diagram diatas berasal dari paper yang mengumumkan penemuan planet ini, dan penemuan ini sangat keren.

Pertama, grafik diatas adalah plot cahaya dari bintang dan planet dari waktu ke waktu, dengan rentang sekitar 12 jam yang digambarkan. Penurunan besar adalah dari ketika planet ini secara langsung berada diantara kita dan bintang. Unit-unit di sebelah kiri adalah bagian per sejuta, sehingga planet memblok sekitar 200 persejuta cahaya bintang, atau 0,02 persen. Itu jumlah yang kecil mungil, tapi jelas terlihat.

Titik-titik hitam memplot cahaya lebih dari satu orbit planet, dan berulang sekitar tujuh jam. (diplot cara ini untuk memudahkan melihat pola yang berulang dalam terang.) Diagram inset di tengah menunjukkan ukuran relatif dari bintang, planet, dan orbit planet (garis putus-putus). Dan sesuai skala: Planet mengelilingi bintang, dalam jarak hanya tiga kali radius bintang tersebut! Itu berarti planet ini mendidih panas, dengan suhu permukaan sekitar 4.800 derajat Celcius (8.700 derajat Fahrenheit).

Bagian tengah grafik lah yang mengesankan. Jika cahaya yang kita lihat stabil, maka itu akan menjadi sebuah garis datar antara transit. Tapi ternyata tidak: kita bisa melihatnya naik sedikit, kemudian ada sedikit penurunan jauh lebih dangkal yang dimulai disekitar titik 3½ jam pada grafik, .

Apa yang kita lihat itu adalah cahaya dari planet itu sendiri, yang mengalami perubahan seperti fase bulan saat mengorbit bintang, dan kemudianter blokir saat lewat di belakang bintang.

Itulah yang menakjubkan. Kita melihat fase perubahan planet itu sendiri! Dan mungkin akan lebih jelas jika anda melihat animasi dibawah ini yang dibuat saat penemuan eksoplanet lain pada tahun 2009:


Ketika planet ini berada diantara bintang dan kita, kita melihat gelap setengah nya. Seiring planet mengorbit di sekitar bintang, kita lihat secara bertahap cahaya yang dipantulkannya bertambah, menyala seperti bulan sabit, sehingga mendapat lebih cerah. Kemudian kita melihat setengah penuh, tiga perempat penuh ... dan saat kita akan melihatnya terang sepenuhnya, planet melewati belakang bintang dan kita mendapatkan kedip kecil dalam terang. Jadi apa yang kita lihat sebenarnya adalah cahaya gabungan dari bintang dan planet itu juga. Cahaya dari planet yang dimaksud adalah cahaya yang dipantulkan oleh planet, seperti Bulan yang terang karena memantulkan cahaya dari Matahari. Tapi sekali lagi, cahaya dari planet ini sangat kecil: Hanya menambahkan sampai sekitar 10 bagian persejuta! Bintang tersebut ratusan ribu kali lebih terang, namun planet ini membuat dirinya bisa terlihat dalam semua cahaya yang menggelegar.

Dan dibawah ini adalah grafik perbesaran dari grafik diatas.
Tampak di waktu 3,5 plot mulai mengalami sedikit penurunan karena planet sedang melewati belakang bintangnya
Kepler-78b adalah tempat yang cukup spektakuler. Sementara ini kita tidak dapat menentukan massanya dengan sangat baik, kemungkinan besar hampir sama dengan bobot Bumi. Ukuran planet Kepler-78b hanya sekitar 1,2 kali radius Bumi, sehingga sangat dekat dengan ukuran planet kita. Namun bumi adalah planet padat. Sedangkan planet Kepler-78b tidak, karena tidak ada logam biasa yang padat pada suhu 4.800 derajat Celcius, yang berarti tidak peduli planet ini mengandung unsur apa, permukaan planet ini cair. Jika ia memiliki atmosfer maka itu pastilah berupa uap batu dan logam.


Dan di atas semua itu, 1 tahun di planet ini hanya dalam beberapa jam. Hanya segelintir planet yang dikenal mengorbit bintang mereka lebih cepat. Planet Kepler-78b juga berada dekat dengan bintang dan sangat mungkin mengalami penguncian pasang, jadi selalu menunjukkan sisi yang sama ke bintangnya, dengan kata lain, satu sisi planet ini selalu sangat panas dan sisi yang lain akan lebih dingin. Namun demikian, seluruh permukaan planet ini adalah dunia dengan lautan batuan dan logam cair yang berputar dan sangat bergelora.

Hanya 85 jam yang dibutuhkan Kepler-78b mengorbit bintangnya 1 kali. Planet ini sekitar 40 kali lebih dekat ke bintangnya dibandingkan dengan Merkurius ke matahari kita. Bintang Kepler 78 kemungkinan relatif muda, karena berotasi lebih dari dua kali lebih cepat dari matahari
Sekali lagi, ini adalah bukti kuasa Tuhan yang Maha Pencipta yang menciptakan segala sesuatu di alam semesta sesuai dengan yang dikehendakiNYA.  Namun kita juga diberiNYA akal fikiran yang dapat kita gunakan untuk mempelajari alam semesta dan menemukan eksoplanet-eksoplanet ini. Dan semakin banyak kita mempelajari eksoplanet ini, semakin baik kita memahami bagaimana mereka terbentuk, bagaimana mereka ada, maka akan semakin pemahaman kita tentang planet biru, -planet kita sendiri, dan yang lebih penting dari itu adalah, akan semakin dalam pula tasbih kita kepadaNYA

"Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka."



Baca Juga:





Source: NASA