Thursday, January 16, 2014

Jenis Baru dari Bintang yang Tertendang Keluar dari Galaksi Kita

Hyper Velocity Star (HVS) adalah bintang soliter yang bergerak cukup cepat hingga dapat melarikan diri dari cengkeraman gravitasi galaksi kita. Pertama kali diusulkan oleh ilmuwan Dr Jack Hills dari Los Alamos National Laboratory pada tahun 1988. Keberadaan HVS telah dikonfirmasi 17 tahun kemudian. Saat ini, sebuah tim astronom internasional telah menemukan lagi kelas baru yang mengejutkan dari bintang hypervelocity ini.

Penemuan kelas baru dari bintang "hypervelocity" dikemukakan pada pertemuan tahunan American Astronomical Society awal bulan ini di Washington DC dan diterbitkan dalam edisi Januari 1 Astrophysical Journal.

"Bintang-bintang hypervelocity baru sangat berbeda dari bintang-bintang yang telah ditemukan sebelumnya," kata Lauren Palladino, mahasiswa pascasarjana universitas Vanderbilt, penulis utama studi tersebut. "Bintang-bintang hypervelocity asli adalah bintang biru besar dan tampaknya berasal dari pusat bintang-bintang yang ada di pusat/inti galaksi. Sedangkan bintang baru yang kita temukan ukurannya relatif kecil (kurang lebih seukuran matahari) dan yang mengejutkan adalah bahwa tidak satupun dari mereka berasal dari inti galaksi."

Lokasi 4 bintang kelas baru dari HVS dilihat dari atas galaksi kita
Penemuan itu terjadi saat Palladino, di bawah pengawasan Kelly Holley-Bockelmann, asisten profesor astronomi di Vanderbilt melakukan pemetaan Bima Sakti dengan menghitung orbit bintang-bintang seperti matahari di Sloan Digital Sky Survey, sebuah sensus besar dari bintang-bintang dan galaksi di wilayah yang meliputi hampir seperempat dari langit .

"Sangatlah sulit untuk menendang sebuah bintang keluar dari galaksi," kata Holley-Bockelmann. "Mekanisme yang paling umum diterima untuk melakukannya melibatkan interaksi dengan lubang hitam supermasif di inti galaksi. Itu berarti ketika Anda melacak bintang tersebut kembali ke tempat kelahirannya, ia datang dari pusat galaksi kita. Karena tak satu pun dari bintang hypervelocity yang baru ditemukan ini datang dari pusat galaksi, hal ini menyiratkan bahwa ada sebuah kelas baru tak terduga dari bintang hypervelocity, yaitu dengan mekanisme ejeksi yang berbeda."

Astrofisikawan menghitung bahwa sebuah bintang harus mendapatkan tendangan sekitar satu juta mil per jam relatif terhadap gerakan galaksi untuk mencapai kecepatan lepas. Mereka juga memperkirakan bahwa lubang hitam di pusat Bima Sakti memiliki massa setara dengan empat juta matahari, cukup besar untuk menghasilkan gaya gravitasi yang cukup kuat untuk mempercepat bintang hingga mencapai kecepatan hiper. Skenario khas melibatkan sepasang biner bintang yang terjebak dalam cengkeraman lubang hitam. Saat salah satu bintang berspiral menuju lubang hitam, maka bintang pendampingnya akan terlemparkan keluar dengan kecepatan yang luar biasa. Sejauh ini, 18 bintang hypervelocity raksasa biru telah ditemukan dan diyakini telah dihasilkan oleh mekanisme tersebut.

Lokasi 4 bintang kelas baru dari HVS dilihat dari tepi galaksi kita
Sekarang Palladino dan rekan-rekannya telah menemukan tambahan 20 bintang seukuran matahari yang mencirikan bahwa bintang-bintang itu kemungkinan adalah bintang hypervelocity. "Ada satu kesalahan yang biasa dilakukan dalam mengukur gerakan bintang," katanya. "Untuk mendapatkan kecepatan sebuah bintang, kita harus mengukur posisinya dengan benar-benar akurat selama puluhan tahun. Jika pengukuran posisinya tidak akurat beberapa kali selama interval waktu yang lama, akibatnya bintang akan terlihat bergerak jauh lebih cepat daripada kecepatannya yang sebenarnya. Kami melakukan beberapa uji statistik untuk meningkatkan akurasi perkiraan kami. Jadi kami sangat optimis bahwa pengukuran kami sebagian besar adalah akurat."

Para astronom lainnya menindaklanjuti dengan pengamatan tambahan.

Bintang-bintang hypervelocity baru ini tampaknya memiliki komposisi yang sama seperti bintang normal, sehingga para astronom tidak berpikir bahwa tempat kelahiran mereka berada di pusat tonjolan galaksi yang disebut halo yang mengelilingi pusat galaksi, atau di beberapa tempat eksotis lain di luar galaksi.

"Pertanyaan besarnya adalah: Apa yang mendorong bintang-bintang ini sampai dengan kecepatan ekstrim seperti itu? Kami sedang bekerja mencari tahu jawabannya sekarang," kata Holley-Bockelmann.


Baca Juga:





Source: http://phys.org