Tuesday, January 28, 2014

Komet yang akan Menghantam Planet Mars Bulan Oktober 2014

Di bulan Oktober 2014 nanti, sekitar tanggal 19, sebuah komet yang diberi nama  C/2013 A1 (Siding-Spring), akan lewat sangat dekat dengan planet Mars pada jarak sekitar 138,000 km (~ 85.000 mil).


Coma dari komet C/2013 A1 sangat besar sehingga planet Mars terlihat kecil saat keduanya dekat satu sama lain dalam gambar artis ini.

Jarak diatas mungkin tidak terdengar sangat dekat, dan memang jika yang lewat itu adalah suatu obyek asteroidal maka kita tentu tidak akan begitu memberi perhatian. Tapi ini adalah sebuah komet: objek yang akan memiliki ekor es panjang di belakangnya dan, yang terpenting, debu/awan es besar yang disebut Coma di sekitarnya. Coma sebuah komet begitu besar ... sangat besar ... dan ini adalah kesempatan yang baik dan langka bagi kita untuk menyaksikan contoh pertama yang tercatat dalam sejarah dari sebuah planet yang dilewati oleh koma dari komet!

Peristiwa langka ini adalah sebuah kesempatan besar yang berharga. Mengapa? Karena kita memiliki satelit-satelit buatan yang mengorbit Planet Merah, dan mereka akan mendapatkan tampilan close-up pada peristiwa yang luar biasa ini!

Mungkin banyak pertanyaan langsung muncul di kepala kita. Bagaimana peristiwa ini akan mempengaruhi planet Mars? Akankah komet bertahan melewati Mars? Apa pengaruh peristiwa ini pada satelit dan pesawat ruang angkasa? Dapatkah komet menghantam Mars? Apakah gravitasi Mars akan mengubah orbit komet dan mengirimkannya meluncur ke Bumi dan membinasakan kita dengan tsunami dan musim dingin nuklir dan wabah dan .... ?

Kemungkinan komet Siding Spring jatuh ke Mars sangat kecil sekali
OK, mudah-mudahan sebagian besar dari Anda tidak berandai-andai sejauh yang terakhir tetapi mungkin beberapa orang akan berpikir seperti itu untuk menghangatkan beberapa teori konspirasi kelas atas. Hehehehe ...

Tapi jawaban singkat dari pertanyaan-pertanyaan yang wajar diatas adalah: komet ini aman, Mars sangat aman, dan Bumi bahkan lebih aman. Sedangkan keamanan pesawat ruang angkasa ... nah, di situlah komunitas astronomi yang sedang selidiki.

Mungkin seperti inilah komet Siding Spring akan terlihat dilangit Mars
Coma sebuah komet mengandung potongan-ptongan kecil dari debu dan es. Potongan-potongan ini mungkin seukuran butir pasir - atau lebih kecil - tetapi dengan kecepatan puluhan ribu mil per jam , sebutir pasir akan sangat menyengat jika menghantam anda, juga untuk pesawat ruang angkasa. Jadi salah satu tujuan dari pengamatan komet ini di minggu-minggu dan bulan-bulan kedepan, yang dilakukan oleh astronom amatir maupun profesional, yaitu untuk belajar sebanyak mungkin tentang komet Siding-Spring ini. Pengamatan selama musim panas pada khususnya akan membantu kita untuk apakah omet ini berdebu atau komet ini mengandung gas, dan bagaimana debu atau gas tersebut dapat mempengaruhi lingkungan di mana satelit-satelit Mars kita mengorbit.

Perkiraan AMJG (yang pengetahuannya tentang komet sangat sedikit)adalah: sepertinya sangat tidak mungkin jika pesawat ruang angkasa akan dirugikan atau sangat terpengaruh oleh puing-puing dari komet ini saat dia lewat nanti. Karena pada jarak tersebut, debu koma akan sangat jarang dibandingkan debu koma yang dekat dengan inti komet.sehingga perkiraan AMJG, tampaknya pesawat ruang angkasa akan baik-baik saja.

Apa yang pasti adalah bahwa kita memiliki kesempatan unik untuk mendapatkan beberapa ilmu menakjubkan tentang komet Oort Cloud ini, dan bahkan mungkin belajar satu atau dua hal tentang atmosfer Mars saat komet ini mendekatinya! Pada bulan November tahun ini juga, misi ESA, Rosetta akan mendarat di sebuah komet, dan kita akan memiliki tahun yang menarik untuk mempelajari komet-komet yang ada di tata surya kita!



C/2013 A1 (Siding Spring) adalah sebuah komet dari awan Oort yang ditemukan pada tanggal 3 Januari 2013 oleh Robert H. McNaught di observatorium Siding Spring. Pada saat penemuan, komet tersebut berjarak 7,2 AU dari Matahari dan berada di rasi Lepus. Komet C/2013 A1 mungkin telah berusia jutaan tahun. Setelah meninggalkan daerah planet dari tata surya, periode orbit pasca-perihelion (epoch 2050) diperkirakan sekitar 1 juta tahun.


Baca Juga:




Source: planetary.org