Itulah mengapa para astronom tidak yakin apa yang akan terjadi pada awal Maret lalu ketika komet Pan-STARRS, berkunjung pertama kalinya ke tata surya bagian dalam, di dalam orbit Merkurius. Pada 10 Maret, pesawat ruang angkasa NASA, STEREO-B, menyaksikan komet tersebut membuat pendekatan yang paling dekat dengan matahari, hanya 28 juta mil jauhnya. Pada jarak itu, matahari akan terlihat 3 kali lebih luas dan terasa lebih dari 10 kali lebih panas daripada yang terlihat dan terasa di Bumi.
Namun Komet Pan-STARRS selamat!
Dalam keadaan 'masih utuh', komet Pan-STARRS muncul dari kilau matahari ke langit sore dari belahan bumi utara. Pan oleh matahari telah menyebabkan komet tersebut bersinar lebih terang dari bintang magnitudo pertama. Terangnya senja mengurangi visibilitas secara tajam, tetapi masih merupakan sasaran empuk bagi teropong dan teleskop kecil untuk menyaksikannya selama 1 hingga 2 jam setelah matahari terbenam. Pada tanggal 15 Maret, orang-orang mulai melaporkan bahwa mereka dapat melihat komet tersebut dengan mata telanjang.
Ditemukan pada bulan Juni 2011 oleh astronom, menggunakan teleskop survey Pan-STARRS yang berada di atas gunung berapi Haleakala di Hawaii, komet Pan-STARRS melakukan kunjungan pertamanya ke tata surya bagian dalam. Komet ini berasal dari awan Oort, reservoir komet di ruang angkasa yang letaknya jauh melampaui orbit Pluto. Karena Komet PanSTARRs adalah pendatang baru, potensial kecerahan dan kemampuannya untuk menahan pemanasan oleh matahari belum diketahui.
Sekarang kita tahu. "Ini adalah sebuah komet cantik - salah satu yang paling terang dalam beberapa tahun" kata astronom Matthew Knight dari Observatorium Lowell.
Spesialis komet, Emmanuel Jehin dari Universitas Liège di Belgia telah memantau Pan-STARRS menggunakan teleskop yang di kontrol dari jarak jauh di Chili. Berdasarkan dari datanya Jehin, Matthew Knight menyimpulkan bahwa "Comet Pan-STARRS tampaknya menghasilkan debu sedikit lebih banyak dibandingkan dengan komet pada umumnya. Ini sangat baik untuk visibilitas, karena debu yang lebih banyak akan lebih memantulkan sinar matahari dan membuat Pan-STARRS terlihat lebih terang".
Jumlah debu dan gas yang dimuntahkan oleh komet menyiratkan inti komet berdiameter sekitar 1 km (dengan kata lain, komet Pan-STARRS bukan komet besar ataupun komet kecil). Pan-STARRS adalah komet berukuran sedang.
Bagian kiri sebuah coronal mass ejection (CME) besar yang meletus dari daerah aktif Matahari. video digital olahan di atas adalah perbedaan antara dua frame berturut-turut dari pesawat ruang angkasa Imager Secchi Heliospheric, menyebabkan efek bayangan yang kuat untuk benda-benda yang bergerak di antara frame. Objek yang terlalu terang membuat garis vertikal yang tajam. Pengolahan mengungkapkan struktur rumit seperti bulu di ekor debu yang luas dari komet PanSTARRS itu
Ekor komet adalah sesuatu yang khas. Gambar STEREO-B diproses oleh Karl Battams dari Lab Riset Naval di Washington DC mengungkapkan banyak striasi liar dan compang-camping dalam awan debu yang mengikuti di belakang Pan-STARRS. "Wow!" kata Battams. "Struktur halusnya sungguh menakjubkan hati. Kami pikir ini disebabkan oleh beberapa interaksi yang cukup kompleks antara angin matahari dan inti komet yang berputar. Perlu model komputer untuk mencari tahu fenomena yang satu ini."
Komet Pan-STARRS kini menjauh dari Bumi, dan perlahan akan meredup seiring kepala komet kembali mengarah ke luar angkasa yang jauh. Ironisnya, meskipun demikian, visibilitasnya akan meningkat untuk sementara waktu karena kepala komet Pan-STARRS mengarah ke langit gelap yang jauh dari matahari. Pada minggu-minggu terakhir bulan Maret kemaren, dibelahan bumi utara, komet ini bisa dilihat dengan mudah oleh mata telanjang.
______________________________________________________________________________________________________
Dibawah ini adalah foto-foto perjalanan Komet PanSTARRS dari bulan Mei ke belakang hingga awal Maret 2013
Mei 2013 kemungkinan akan menjadi bulan terakhir untuk melihat komet PanSTARRS C/2011 L4. Di awal bulan mei komet masih bersinar relatif cerah, dan dapat dengan teropong dan teleskop kecil sebagai cahaya samar tepat di atas pola familiar 'W' dari bintang-bintang yang membentuk konstelasi Cassiopeia. Sepanjang bulan Mei Komet PanSTARRS naik lebih tinggi ke langit di utara, melewati konstelasi Cepheus. Dan pada tanggal 30 Mei, komet akan terletak beberapa derajat di sebelah kanan Polaris, Bintang Kutub. Ini akan membuatnya sangat mudah untuk ditemukan, tetapi pada titik ini komet akan sangat samar dan hanya terlihat dalam teleskop dengan cermin berdiameter minimum 150mm (6'').
Saat planet Bumi mendekati bidang orbit komet PanSTARRS (C/2011 L4) pada tanggal 23 Mei, para pengamat komet disuguhi pemandangan anti-tail yang luar biasa ini. Ekor yang panjang, sempit tersebut membentang ke kanan di frame ini hampir 4 derajat atau sekitar 8 kali ukuran sudut dari bulan purnama. Ekor ini meninggalkan jejak di sepanjang orbit komet saat ia meninggalkan bagian dalam tata surya. Sebuah perspektif hampir-seperti-tepian dari dekat bidang orbit outbound komet mempertajam pandangan dari anti-tail tersebut dan membuatnya seakan-akan menunjuk ke arah sinar matahari, yang ternyata bertentangan dengan perilaku ekor debu komet yang didorong keluar oleh tekanan sinar matahari. Menyapu jauh di utara langit planet Bumi, komet ini terlihat sepanjang malam bagi sebagian besar belahan bumi utara, namun kini cahaya Bulan yang terang menganggu visibilitas-nya. Anti-tail PanSTARRS adalah satu yang terpanjang sejak munculnya komet Arend-Roland pada tahun 1957
Setelah menjadi komet senja yang terkenal, PanSTARRS (C/2011 L4) sekarang terlihat sepanjang malam di banyak tempat belahan bumi utara, menuju luar tata surya karena naik tinggi di atas bidang ekliptika. Redup dan memudar, meski begitu ekor debu komet yang luas tersebut masih terus berkembang. Ini adalah gambar teleskopik sudut lebar diambil dengan latar belakang berbintang dari konstelasi Cepheus pada tanggal 15 Mei 2013. Ini menunjukkan komet telah mengembangkan sebuah anti-tail yang meluas, debu tertinggal di sepanjang orbit komet (sebelah kiri dari coma/inti komet), peregangan lebih dari 3 derajat di seluruh frame gambar. Karena komet ini hanya lebih dari 1,6 unit astronomi dari planet Bumi, berkolerasi dengan jarak lebih dari 12 juta kilometer. Pada akhir Mei komet PanSTARRS akan lewat beberapa derajat dari langit kutub utara.
Komet PANSTARRS sedang melintas di depan galaksi Andromeda. Dan secara kebetulan, sang komet dan galaksi juga terlihat dalam ukuran sudut yang sama. Namun dalam ukuran fisik, meskipun Komet PANSTARRS saat itu menjadi obyek terbesar di tata surya dengan ekor yang membentang sekitar 15 kali diameter Matahari, ia hanya berukuran sekitar 70 miliar kali lebih kecil dari galaksi Andromeda (M31). Gambar di atas diambil akhir bulan maret 2013 di dekat Syktyvkar, Rusia. Saat C/2011 L4 (PANSTARRS), obyek kiri bawah, sedang menjauh dari Matahari dan pelan-pelan meredup, kembali bergerak ke arah utara dari mana ia datang. Kapan komet ini akan datang kembali, saat ini belum bisa diketahui, meskipun manusia mungkin telah menyatu dengan komputer pada saat itu.
Tempatkan kursor Anda di atas gambar untuk menampilkan overlay dari ekor debu dalam bentuk jaring-jaring model synchrones dan syndynes. Synchrones (garis putus-putus panjang) memunjukkan lokasi butir-butir debu yang dilepaskan oleh inti komet secara serentak dengan kecepatan nol. Garis-garis Synchrone yang sambung-menyambung tersebut memisahkan jarak 1 hari dimulai dari arah bawah, 10 hari sebelum momen perihelion komet tanggal 10 Maret. Sedangkan Syndynes (garis penuh) menunjukkan lokasi butiran debu dengan ukuran sama, yang juga dilepas dengan kecepatan nol. Butir debu berukuran lebar 1 mikron berada di sepanjang syndyne bagian atas. Butiran itu semakin melebar berlawanan dengan arah jarum jam hingga mencapai butiran sebesar 500 mikron sepanjang syndyne yang hampir sejajar dengan orbit komet (garis putus-putus pendek yang melewati posisi inti komet). Dalam pemodelan ini, gaya yang bekerja pada butiran debu diasumsikan sebagai gravitasi dan tekanan yang datang dari sinar matahari. Goresan periodik di ekor PanSTARRS sepertinya selalu mengikuti garis model Synchrone tersebut.
Ekor debu lebar dari komet PanSTARRS (C/2011 L4) telah menjadi pemandangan umum bagi banyak pengamat komet di belahan bumi utara, saat komet tersebut memudar namun naik lebih tinggi di atas ufuk barat setelah Matahari terbenam. Meskipun demikian, pandangan dari komet populer ini mungkin tampat sedikit fantastis. Meninggalkan Matahari dan mengikuti orbit komet, ekor debu melengkung tersebut tampaknya juga meninggalkan jejak dari kastil gunung yang bersinar. Komet kastil mungkin adalah nama yang tepat dalam scene ini, akan tetapi nama tradisionalnya adalah Kastil Hohenzollern. Diambil pada tanggal 15 Maret dengan lensa telefoto yang ekstrim, gambar komet kastil ini diambil di langit yang sangat jernih sekitar 80 kilometer dari Stuttgart, Jerman.
Menyapu langit selatan Bumi dengan cepat pada tanggal 5 Maret, Komet PanSTARRS (C/2011 L4) tampak membuntuti matahari yang sedang tenggelam di ufuk barat dalam pemandangan senja ini. Di bagian latar depan adalah Teleskop Radio Parkes milik CSIRO Australia, sebuah parabola selebar 64 meter yang bisa di putar dan sudah tidak asing lagi dalam hal eksplorasi komet di ruang angkasa. Pada bulan Maret 1986, parabola Parkes mengikuti perjalanan wahana ruang angkasa Giotto milik ESA yang sedang terbang di dekat Komet Halley dan untuk pertama kalinya berhasil mendapatkan gambar jarak dekat inti komet itu. Pada jarak pandang mata telanjang, Komet PanSTARRS mencapai posisi terdekatnya dengan planet Bumi pada 5 Maret. Sedangkan jarak terdekat dengan Matahari akan terjadi pada 10 Maret. Menuju ke arah utara, PanSTARRS segera memulai penampilannya yang ditunggu-tunggu di belahan Bumi utara pada posisi yang rendah di dekat ufuk barat setelah matahari terbenam.
______________________________________________________________________________________________________
Dengan posisi komet saat ini yang semakin menjauh dari Bumi dan Matahari, ia akan tetap terlihat semakin jauh memasuki gelapnya malam, meskipun teropong atau teleskop kecil akan semakin diperlukan untuk bisa menemukannya.
Source: NASA