Tuesday, February 25, 2014

Counterclockwise - Berlawanan Arah Jarum Jam

Ketika kita melihat ke langit, dua benda yang paling menonjol adalah Matahari dan Bulan. Dan setiap hari, mereka terbit di Timur dan terbenam di Barat, atau dalam 2 dimensi, arah mata angin biasanya menunjukkan Timur ada disebelah kanan, Barat disebelah kiri, Utara di atas dan Selatan di bawah. Jadi, gerakan semu matahari dan bulan adalah dari kanan ke kiri, berlawanan arah dengan jarum jam. Kenapa begitu?



Karena Bumi berputar atau berotasi pada sumbu nya Utara-Selatan! Dan arah perputarannya adalah dari Barat ke Timur, dan itulah sebabnya kita melihat segala sesuatu Terbit di Timur dan Terbenam di Barat.


Sekarang bayangkan kita berada di Kutub Utara Bumi dan kemudian terbang naik terus ke "atas" ke ruang angkasa. Pada suatu saat (sudah terbang cukup jauh meninggalkan bumi), Jika kita melihat ke "bawah", maka kita akan melihat Bumi berputar pada porosnya mengelilingi Matahari. Kita akan melihat bahwa rotasi bumi berlawanan arah dengan jarum jam dan bumi mengelilingi (evolusi) matahari juga berlawanan arah dengan jarum jam.


Nah, apakah benda-benda lain di Tata Surya yang juga mengelilingi matahari, arahnya berlawanan dengan jarum jam? Kita bisa mulai dengan Bulan, tentu saja.

Bulan mengelilingi Bumi juga berlawanan arah jarum jam dan rotasi bulan juga berlawanan arah jarum jam!


Lalu bagaimana dengan planet lain di tata surya kita? Apakah tidak ada beberapa variasi di sana?


Semua planet berbatu (rocky planet) mengelilingi matahari dengan arah berlawanan dengan jarum jam, semua planet gas raksasa mengelilingi matahari dengan arah berlawanan dari jarum jam, bahkan hampir 99 % dari asteroid yang diketahui, objek Sabuk Kuiper, dan komet juga mengelilingi matahari berlawanan dari arah jarum jam!

MENGAPA?

Sejauh yang kita ketahui, bintang dan obyek-obyek yang mengelilinginya terbentuk dari awan gas dan debu yang runtuh membentuk disk dengan tonjolan di pusatnya yang berotasi karena hukum kekekalan momentum angular. Seluruh disk tentu berputar dengan arah yang sama yaitu berlawanan arah jarum jam. Nah ketika matahari dan obyek-obyek tata surya terbentuk, semuanya berotasi dengan arah yang sama.


Jadi tidak hanya planet-planet dan obyek lainnya yang harus berputar dengan arah yang sama, tetapi jika ide ini benar, Matahari pun harus berputar/berotasi berlawanan arah jarum jam juga!

Matahari juga berotasi, tetapi tidak pada pada laju yang sama (laju tunggal) di seluruh permukaannya. Mutasi bintik matahari menunjukkan bahwa matahari berotasi 25 hari di khatulistiwa nya, tetapi berotasi 35 ​​hari di kutubnya. dan arahnya berlawan dari jarum jam.


Sekarang setelah kita tahu bahwa semua planet mengelilingi matahari dengan arah berlawanan jarum jam, mari kita lihat rotasi masing-masing planet ini, apakah mereka semuanya juga berotasi dengan arah berlawanan dari jarum jam? ... Lihatlah gambar dibawah ini


Mercurius, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, dan Neptunus semuanya berotasi berlawanan arah dengan jarum jam, dengan kemiringan bervariasi dari kemiringan kurang dari satu derajat sampai miring signifikan ... Namun ada dua planet yang berbeda.

Venus, berotasi searah dengan jarum jam, dan Uranus, berotasi pada sisinya. Sampai saat ini, pertanyaan mengapa dua planet ini memiliki rotasi yang sangat aneh, belum dapat dijelaskan.


Tidak seperti Triton bulannya neptunus yang juga berotasi searah dengan jarum jam, kita tidak bisa mengatakan bahwa penangkapan gravitasional (gravitational capture) lah penyebabnya Harus ada penyebab yang lebih besar dari itu, seperti tabrakan besar saat tata surya masih muda, tapi saat ini belum ada bukti kuat yang mendukung satu teori di atas teori yang lain.

Jadi hampir segala sesuatu di tata surya kita ini berputar baik itu berevolusi atau berotasi berlawanan arah dari jarum jam. Kecuali rotasi Venus dan Uranus.


Sementara itu, Matahari dan seluruh sistem tatasurya kita, mengorbit/mengelilingi pusat galaksi Bima Sakti. Matahari dan seluruh sistem tata surya bergerak dengan laju sekitar 800 ribu kilometer per jam dalam orbit yang besar ini. Jadi dalam 90 detik, misalnya, kita semua bergerak sekitar 20.000 kilometer mengelilingi pusat galaksi.

Galaksi Bima Sakti kita adalah tempat yang besar. Bahkan pada kecepatan yang besar ini, matahari dan seluruh sistem tata surya membutuhkan waktu sekitar 225-250juta tahun untuk menyelesaikan satu kali putaran mengelilingi pusat galaksi. Jumlah waktu ini - waktu yang tata surya kita butuhkan untuk mengorbit pusat galaksi satu putaran - kadang-kadang disebut "Tahun Kosmik."


Bagaimana arah putaran matahari kita saat mengelilingi pusat galaksi? Apakah berlawanan arah dengan jarum jam? Jawabannya adalah ya! Jika kita meninggalkan bumi dari kutub utara terus naik ke angkasa dan kita melihat bumi berotasi berlawanan arah jarum jam, terus naik, kita akan melihat bumi dan planet-planet lainnya di tata surya kita mengelilingi matahari dengan arah berlawanan jarum jam. Terus naik hingga kita melihat galaksi kita berputar juga berlawanan arah jarum jam!

Tapi INGAT! Yang namanya arah, di ruang angkasa, bergantung pada perspektif kita. Jika kita mulai dari kutub selatan bumi lalu terbang "naik" ke angkasa, kemudian kita melihat ke bumi di "bawah" kita, maka rotasi bumi akan searah dengan jarum jam, demikian juga arah evolusi planet-planet mengelilingi matahari juga akan searah dengan jarum jam dan tata surya kita pun akan berputar searah dengan jarum jam mengelilingi pusat galaksi.

Hal ini sama dengan menggambar panah yang berlawanan arah jarum jam pada selembar kertas tipis dengan spidol tebal. Jika kertas itu kemudian dibalik (atau kita melihatnya dari bawah kertas) maka panah tadi akan searah dengan jarum jam.

Para ilmuwan percaya bahwa pada skala besar, alam semesta adalah isotropik (sama di semua arah). Dengan demikian, dari sudut pandang kita, setengah dari semua galaksi spiral harus berputar searah jarum jam, dan setengahnya lagi berlawanan arah jarum jam. Sebuah analisis yang dilakukan baru-baru ini menegaskan hal ini. Masyarakat astronomi mengklasifikasikan lebih dari 35.000 galaksi spiral baik yang berputar searah jarum jam maupun yang berlawanan arah jarum jam di Sloan Digital Sky Survey sebagai bagian dari proyek Galaxy Zoo. Para ilmuwan mempublikasikan hasil itu dalam sebuah makalah baru-baru ini sebagai bukti bahwa alam semesta memang isotropik - kita melihat jumlah yang relatif sama dari galaksi spiral yang berputar searah jarum jam dengan yang berputar berlawanan arah jarum jam.




Putaran yang dilakukan oleh umat muslim saat berhaji (Thawaf) juga dilakukan dengan arah berlawanan dengan jarum jam .... 



Baca Juga: