Thursday, September 19, 2013

Flaktürme - Menara-Menara Anti Peluru Jerman

Flaktürme atau Menara Antipeluru (inggris: Flak Tower) adalah bangunan buatan NAZI Jerman yang terkenal sangat kokoh dan sulit untuk dihancurkan.

Setelah angkatan udara Inggris (Royal Air Force) membombardir Berlin pada Oktober 1940, Adolf Hitler sangat marah dan memerintahkan pembangunan beberapa menara antipeluru sekaligus bunker untuk melindungi kota melawan ancaman udara sekutu. Tiga pasang menara pertama didirikan di Berlin pada tahun 1940 hanya dalam waktu 6 bulan, diikuti pada tahun 1941 dua pasang menara didirikan di Hamburg dan akhirnya tiga pasang lagi di Wina, yang dibangun antara Desember 1942 dan Januari 1945. Kesemuanya, enam belas menara antipeluru yang dirancang oleh arsitek Jerman Friedrich Tamms, mempekerjakan ratusan pekerja paksa dan tahanan perang dari seluruh Eropa.




Setiap kompleks menara antipeluru terdiri dari:

G -Tower (Jerman : Gefechtsturm ) atau Menara Tempur, juga dikenal sebagai Gun Tower, Menara Antipeluru Besar, dan
L -Tower (Jerman : Leitturm ) juga dikenal menara kontrol, atau menara komando, bunker atau menara antipeluru kecil .

3 generasi dari G-Tower

 

Struktur beton bertulang yang besar ini dilengkapi dengan senjata anti-pesawat mulai dari 20 mm sampai 128 mm, yang bisa menembakkan peluru 8.000 putaran per menit ke pesawat musuh, lebih dari 14 kilometer jauhnya. Terdapat pula piringan radar yang bisa ditarik  kebelakang beton tebal dan kubah baja untuk melindungi mereka dari kerusakan dalam serangan udara. Di lantai bawah disediakan tempat penampungan bagi warga sipil dari serangan udara, dengan ruang yang bisa menampung 10.000 warga sipil , dan bahkan bangsal rumah sakit ada di dalamnya.

Heavy firing from the Berlin Zoo flak tower on April 1942

Soldiers with anti-aircraft guns and a distance measuring device at the Berlin Zoo flak tower, April 1942


Ini adalah dua orang tentara wanita amerika yang menginspeksi radar Jerman (saat itu teknologi baru) di atap menara antipeluru setelah perang usai
Dengan dinding beton yang tebalnya hingga 3,5 meter, menara antipeluru terbukti kebal terhadap serangan dengan bom konvensional yang dilakukan oleh pesawat-pesawat pembom Sekutu. Menara-menara anti peluru di Berlin, selama pertempuran mendekati kalahnya Jerman, membentuk komunitas mereka sendiri, sampai dengan 30.000 lebih warga sipil Berlin berlindung dalam tiap satu menara antipeluru ini. Menara-menara ini, yang seperti kastil abad pertengahan, adalah beberapa tempat yang paling aman di kota dan berjuang hingga akhir, sehingga menara-menara antipeluru adalah pos-pos terakhir yang menyerah kepada pasukan Uni Soviet, karena berkurangnya pasokan. Itupun mereka harus dibujuk dahulu oleh utusan tentara sovyet.

Salah satu menara antipeluru sedang dibombardir, namun tetap berdiri kokoh
Ya, tentara Soviet menemukan bahwa mereka tidak dapat melakukan kerusakan yang signifikan terhadap menara antipeluru ini, bahkan dengan howitzer 203mm mereka. Jadi, apa yang mereka bisa mereka lakukan adalah mengepung menara. Utusan khusus akhirnya harus di kirim ke menara untuk merundingkan penyerahan mereka. Menara Zoo atau bunker Zoo adalah salah satu titik terakhir pertahanan di Berlin.

Menara Zoo atau Bunker Zoo yang menampung 30 ribu warga sipil berlin saat berlin di duduki sekutu
Usai perang, di akhir tahun 1945, Inggris melakukan beberapa upaya untuk menghancurkan struktur bunker Zoo tanpa banyak keberhasilan. Pada tahun 1948, setelah menempatkan 35 ton bahan peledak ke dalam struktur, akhirnya hancur. Situs saat ini adalah bagian dari kebun binatang dan Hippo Park. Menara Zoo atau bunker Zoo lah satu-satunya menara antipeluru yang benar-benar dibongkar. Sebagian besar dari menara antipeluru lainnya terkubur di bawah reruntuhan, dengan beberapa bagian masih terlihat. Salah satunya di Berlin adalah sebuah situs wisata dan dua lantai terbuka untuk pengunjung.

Seusai perang, akhir tahun 1945, dengan tidak adanya air dan fasilitas sanitasi, rakyat Berlin turun ke sungai untuk MCK. Di latar belakang adalah bunker zoo yang miring namun belum benar-benar hancur, dibutuhkan beberapa tahun untuk benar-benar menghancurkannya.

Reruntuhan Menara antipeluru Humboldthain, meskipun sebagian dihancurkan, kita masih dapat melihat-lihat interiornya - meskipun kita harus memakai pakaian pelindung dan helm untuk keselamatan jika melakukannya.

Menara antipeluru Humboldthain di Berlin saat ini
Dua menara masih berdiri di Hamburg, dan enam menara antipeluru di Wina, dibiarkan hampir tidak berubah hingga saat ini. Salah satu menara digunakan sebagai fasilitas penyimpanan untuk museum seni kontemporer MAK, satu lagi telah berubah menjadi akuarium dan lokasi panjat dinding, yang ketiga terletak di tengah-tengah kompleks militer dan digunakan oleh tentara Austria. Tiga lainnya tak teerpakai sejak akhir perang dan akses kesana tetap dibatasi. Ada beberapa usulan mengenai penggunaan kembali menara-menara anti peluru yang tak terpakai ini, mulai dari gudang untuk back- up data penting , hingga kedai kopi atau hotel. Saat ini menara-menara ini dimiliki oleh Negara dan Kota Wina dan beberapa dari mereka disewakan kepada perusahaan swasta.

Salah satu menara anti peluru di Hamburg sesaat seusai perang, meskipun kota Hamburg dibombardir oleh angkatan udara sekutu, Menara beton ini tetap bediri kokoh tanpa kerusakan berarti. Bandingkan dengan bangunan2 di sekitarnya.




Menara Antipeluru di Hamburg saat ini



Video kompilasi Menara-menara Antipeluru - sekarang dan masa lalu - di Berlin, Hamburg dan Wina


Baca Juga Mesin dan Bangunan Raksasa Jerman lainnya:






Dari Berbagai Sumber