Di abad ke-19 dan terutama pada awal abad ke-20 kegunaannya jauh lebih luas. Kapal udara merupakan modus pengangkut udara yang pertama kali digunakan perusahaan penerbangan dan juga pesawat terbang pertama yang melakukan penerbangan non-stop antara Eropa dan Amerika. Pada perang dunia pertama digunakan sebagai pengintai jarak jauh dan juga sebagai pembom.
Kapal udara LZ-129 Hindenburg merupakan kapal udara terbesar yang pernah dibuat pada saat itu. Dibangun oleh perusahaan Luftschiffbau Zeppelin pada tahun 1935 dengan nilai £500.000. Kapal udara ini terbang buat kali pertamanya pada Maret 1936 dan mencapai catatan menyeberangi Samudra Atlantik sebanyak dua kali dalam lima hari, 19 jam, 51 menit pada bulan Juli 1936. Pesawat itu dinamakan dengan nama Presiden Jerman Paul von Hindenburg, dan LZ adalah singkatan dari nama perusahaan pembuatnya, Luftschiffbau Zeppelin yang didirikan oleh Ferdinand von Zeppelin. Kebiasaan di Jerman memang menamakan semua kapal udaranya dengan nama lelaki.
Perbandingan besar Hindenburg, Boeing 747 dan Titanic |
Kapal udara LZ-129 Hindenburg mempunyai bentuk yang licin dan menarik. Untuk mempertahankan bentuk yang aerodinamis, bagian penumpang terletak di dalam kantong udara dan bukan di luar. Hindenburg dilapisi dengan kain kapas yang disapu dengan campuran varnis selulus dan aluminium. Hindenburg seharusnya diisi dengan gas helium tetapi embargo militer Amerika Serikat terhadap helium memaksa Jerman menggunakan gas hidrogen yang mudah terbakar sebagai gas pengapung.
Pada 6 Mei 1937 pada pukul 19:25 kapal udara Zeppelin Jerman, Hindenburg, musnah terbakar hanya dalam tempo kurang dari satu menit, ketika sedang mencoba untuk berlabuh dengan tiang pengikat di Stasiun Angkatan Udara Lakehurst di New Jersey, Amerika Serikat. Dalam kejadian yang terkenal itu, dari keseluruhan 97 penumpang yang menaiki Hindenburg, sebanyak 35 jiwa tewas.
Foto bencana Hindenburg yang telah diwarnai. Foto aslinya ada dibawah |
Sebab kebakaran
Sebab utama kebakaran itu tidak diketahui dengan tepat. Salah satu sumber ledakan mungkin disebabkan oleh percikan listrik statis yang terkumpul dari gesekan dengan udara. Lapisan aluminium yang mudah terbakar ini mungkin terbakar, yang menyebabkan gas hidrogen yang mudah terbakar terlepaskan. Hidrogen terbakar tanpa warna, karenanya api yang menjulang mungkin menunjukkan api tersebut bukan disebabkan oleh hidrogen. Selain itu gas hidrogen di dalam Hindenburg pun telah dicampurkan dengan bau bawang putih agar dapat memberi tahukan kebocoran. Tidak ada siapapun yang selamat melaporkan bau bawang putih ketika penerbangan atau ketika percobaan pendaratan sebelum malapetaka tersebut. Sekiranya Amerika Serikat tidak mengenakan embargo militer kepada ekspor gas helium, api mungkin akan dapat dipadamkan lebih awal dan hanya menyebabkan kebocoran.
Smoking Room di dalam Hindenburg |
Musibah Hindenburg ini mengubah segalanya. Kepercayaan publik hilang sepenuhnya saat melihat gambaran televisi yang jelas dan mengejutkan serta diiringi dengan rekaman bunyi secara langsung. Disebabkan laporan yang begitu luas, Transportasi udara Zeppelin terhenti. Peristiwa ini mengakhiri era kapal udara raksasa pembawa penumpang yang kaku.
Laporan berita
Musibah ini diingat karena laporan berita televisi, gambar, dan rekaman radio Herbert Morrison mengenai laporan saksi di lapangan pendaratan. Ulasan Morrison hanya disiarkan pada keesokan harinya.
Sebagian dari laporannya kemudian dimasukkan ke dalam tayangan berita (sehingga memberikan gambaran yang salah kepada mereka yang terbiasa melihat laporan langsung televisi pada masa kini bahwa laporan Morisson dan gambar diambil secara serentak.)
Pihak Jerman kemudian mengambil kembali rangka logam Hindenburg yang kemudian digunakan untuk menghasilkan kelengkapan peperangan yang digunakan oleh pihak Jerman dalam Perang Dunia II.
Dibawah ini beberapa fakta mengenai Hindenburg
1. Jumlah korban yang selamat dari bencana Hindenburg sebenarnya lebih banyak.
Siapapun yang telah melihat video dan gambar-gambar anjloknya Hindenburg ke bumi dalam kobaran api, mungkin mungkin heran jika mengetahui bahwa dari 97 penumpang dan awak, 62 selamat. 36 orang tewas adalah 13 penumpang, 22 awak kapal dan satu pekerja di lapangan. Banyak korban melompat keluar dari jendela zeppelin dan berlari secepat yang mereka bisa.
2. Bencana Hindenburg bukanlah kecelakaan kapal udara paling mematikan dalam sejarah.
Berkat cuplikan filmnya, ditambah saksi mata dan reporter Herbert Morrison yang emosional (yang mengucapkan kata-kata terkenal “Oh, the humanity!”), Bencana Hindenburg menjadi kecelakaan kapal udara paling terkenal dalam sejarah. Namun, insiden paling mematikan terjadi ketika USS Akron, kapal udara Angkatan Laut AS yang penuh berisi helium, jatuh di lepas pantai New Jersey dalam badai besar pada tanggal 4 April 1933. Tujuh puluh tiga orang tewas, dan hanya tiga orang selamat. Jatuhnya kapal udara militer Inggris R101 di tahun 1930, juga lebih mematikan karena merenggut 48 nyawa.
3. Bencana Hindenburg tidak disiarkan langsung di radio.
Morrison memang di tempat kejadian untuk merekam kedatangan Hindenburg untuk WLS di Chicago, tapi ia tidak menyiarkannya secara langsung. Siaran memilukan nya akan didengar di Chicago malam setelah kejadian, dan kemudian disiarkan secara nasional pada hari berikutnya. Laporan audio-nya digabungkan dengan video newsreel nya yang terpisah dalam cakupan berikutnya dari bencana Hindenburg.
4. Peraturan pemerintah AS membuat Hindenburg tidak dapat menggunakan helium sehingga menggunakan hidrogen yang lebih mudah terbakar.
Setelah jatuhnya kapal udara penuh hidrogen R101, di mana sebagian besar kru meninggal dalam api, desainer Hindenburg sekaligus manajer Luftschiffbau Zeppelin waktu itu, Hugo Eckener berusaha menggunakan helium, gas ringan yang tidak mudah terbakar. Namun, Amerika Serikat, yang memiliki monopoli atas pasokan helium dunia dan takut bahwa negara-negara lain mungkin akan menggunakan gas helium untuk keperluan militer, melarang ekspor helium, dan Hindenburg kemudian direkayasa ulang. Setelah bencana Hindenburg, opini publik Amerika mendorong ekspor helium ke Jerman untuk pesawat zeppelin berikutnya, LZ 130, dan peraturan pelarangan ekspor helium pun diubah untuk memungkinkan ekspor helium untuk kegunaan nonmiliter. Setelah aneksasi Jerman terhadap Austria pada tahun 1938, bagaimanapun, Sekretaris Interior Harold Ickes menolak untuk menandatangani kontrak akhir.
5. Penerbangan Pertama Hindenburg adalah pada misi propaganda Nazi.
Meskipun pembuatan Hindenburg dimulai sebelum Reich Ketiga berkuasa, anggota rezim Nazi memandangnya sebagai simbol kekuatan Jerman. Menteri Propaganda Nazi, Joseph Goebbels memerintahkan Hindenburg untuk melakukan penerbangan publik pertama pada bulan Maret tahun 1936 sebagai bagian dari tur udara bersama sejauh 4.100 mil dari Jerman dengan kapal udara Graf Zeppelin untuk menggalang dukungan bagi referendum yang meratifikasi pendudukan kembali Rhineland.
Selama empat hari, kapal udara - kapal udara ini mengumandangkan lagu-lagu patriotik dan pengumuman pro-Hitler dari pengeras suara dipasang khusus, dan parasut-parasut yang berisi selebaran-selebaran propaganda dan bendera swastika dijatuhkan di kota-kota Jerman (Referendum, disetujui oleh 98,8 persen warga Jerman). Kemudian pada tahun 1936, pada sisi Hindenburg, diberi gambar cincin Olimpiade dan menarik sebuah bendera Olimpiade besar di belakangnya, memainkan peran utama pada pembukaan Olimpiade Musim Panas di Berlin. Hindenburg, yang kemudian memiliki swastika terpampang di sirip ekornya, (simbol kekuasaan Nazi) menjadi sasaran ancaman pemboman pada beberapa penerbangannya sebelum penerbangan terakhirnya, yang menyebabkan kecurigaan adanya sabotase dalam bencana Hindenburg.
6. Ratusan surat di atas kapal Hindenburg akhirnya sampai ke alamat.
Zeppelins memelopori layanan pos udara melintasi Atlantik, dan Hindenburg membawa sekitar 17.000 korespondensi pada penerbangan terakhirnya. Hebatnya, 176 buah disimpan dalam wadah pelindung dan selamat dari kecelakaan itu dan di cap pos empat hari setelah bencana.
7. Goebbels ingin nama Hindenburg diganti Adolf Hitler.
Dr Hugo Eckener, manajer perusahaan Zeppelin, bukan pendukung dari Reich Ketiga, memberi nama kapal udaranya dengan nama akhir Presiden Jerman, Paul von Hindenburg dan menolak permintaan Goebbels 'untuk menamai kapal udaranya dengan nama Hitler. Sang Führer, yang memang tidak pernah terpesona oleh kapal udara besar ini, akhirnya senang karena kapal udara zeppelin yang jatuh dan menjadi bola api itu tidak memakai namanya.
Hindenburg keluar dari hangar konstruksi raksasanya |
Zeppelin raksasa Jerman, Hindenburg, di Lakehurst, New Jersey, pada bulan Mei 1936. Cincin Olimpiade di sisinya saat mempromosikan Olimpiade Berlin 1936 |
Hindenburg membuang air untuk memastikan pendaratan yang mulus di Lakehurst, New Jersey, pada tanggal 9 Mei 1936. Pesawat ini melakukan 17 perjalanan pulang pergi melintasi Samudra Atlantik pada tahun 1936, mengangkut 2.600 penumpang dengan nyaman dengan kecepatan hingga 135 km / jam. Perusahaan Zeppelin mulai membangun Hindenburg pada tahun 1931, beberapa tahun sebelum pengangkatan Adolf Hitler sebagai Kanselir Jerman. Selama 14 bulan dioperasikan, pesawat itu terbang di bawah bendera nasional Jerman yang baru berubah, yaitu bendera swastika dari Partai Nazi.
Penonton dan para awak darat mengelilingi gondola dari Hindenburg saat kapal yang lebih ringan dari udara itu bersiap untuk berangkat dari Naval Station AS di Lakehurst, New Jersey, pada tanggal 11 Mei 1936, pada perjalanan kembali ke Jerman.
Sebuah foto tua yang telah diberi warna menunjukkan ruang makan di pesawat Hindenburg. |
Interior ruang kapal Hindenburg, di mana jendela penumpang bisa dibuka.
Pesawat zeppelin Hindenburg terbang di atas Manhattan pada tanggal 6 Mei 1937. Beberapa jam kemudian, kapal terbakar dalam upaya mendarat di Lakehurst, New Jersey |
Hindenburg melayang melewati Empire State Building di Manhattan pada 8 Agustus 1936, dalam perjalanan ke Lakehurst, New Jersey, dari Jerman.
Hindenburg melayang diatas Pulau Manhattan di New York City pada tanggal 6 Mei 1937, hanya beberapa jam sebelum bencana di dekat New Jersey.
Sekitar pukul 19:25 waktu setempat, Zeppelin Hindenburg terbakar saat mengarahkan hidungnya ke tiang tambatan di Naval Air Station di Lakehurst, New Jersey, pada tanggal 6 Mei 1937. Pesawat itu masih sekitar 200 meter di atas tanah.
Hindenburg langsung cepat terbakar habis - hanya kurang dari satu menit waktu antara tanda-tanda awal dan bencana yang lengkap. Gambar ini menangkap momen antara ledakan kedua dan ketiga sebelum pesawat itu jatuh ke tanah.
Saat gas Hidrogen terbakar dan terlepas dari belakang Hindenburg, ekornya jatuh ke tanah, mengirimkan ledakan api yang menjalar dan menghantam dari hidungnya. Para awak darat yang tadinya siap menyambut, berlarian menghindari bola api raksasa tersebut.
Dua orang petugas mencari barang bagasi yang selamat dalam ledakan Hindenburg di Lakehurst, New Jersey, 6 Mei 1937.
Pandangan udara dari puing-puing pesawat Hindenburg dekat hanggar di stasiun Naval Air di Lakehurst, New Jersey, pada tanggal 7 Mei 1937.
Baca Juga Mesin-Mesin Raksasa Jerman Lainnya:
dan Baca Juga
Kereta Bergantung Schwebebahn Wuppertaler, Jerman
HARP - Proyek Meluncurkan Satelit dengan Meriam
Kereta Bergantung Schwebebahn Wuppertaler, Jerman
HARP - Proyek Meluncurkan Satelit dengan Meriam
Source:Wikipedia