Wednesday, November 27, 2013

Topan (Typhoon), Siklon (Cyclone) & Hurricane

Apa bedanya antara badai Topan (Typhoon), badai Siklon (Cyclone), dan badai Hurricane? Sebenarnya ketiganya adalah fenomena cuaca yang sama. Yang membedakan ketiga badai ini hanyalah tempat dimana badai-badai ini terjadi.


Hurricane Elena diambil dari pesawat luar angkasa Discovery 1 September 1985
Di Atlantik dan Pasifik utara, badai yang kuat disebut "Hurricane" diambil dari nama dewa kejahatan Karibia, yang bernama Hurrican.

Citra satelit menunjukkan tingkat supertyphoon Haiyan saat mendekati Filipina pada tanggal 7 November. Pada waktu itu diameternya membentang hingga sejauh 600km.
Di barat laut Pasifik, badai kuat yang sama disebut "Typhoon". Dan di Samudra Hindia bagian tenggara dan barat daya Pasifik, badai disebut "Siklon tropis yang Kuat".

Siklon tropis Ingrid 8 Maret 2005
Di bagian utara Samudra Hindia, badai disebut "Badai siklon yang Kuat", sedangkan di Samudera Hindia barat daya, badai hanya disebut "Siklon Tropis".

Untuk dapat diklasifikasikan sebagai hurricane, typhoon atau cyclone, sebuah badai harus mencapai kecepatan angin minimal 119 kilometer per jam.

Jika angin hurricane mencapai kecepatan 179 kilometer per jam, maka statusnya naik menjadi "intens hurricane".

Jika typhoon mencapai kecepatan hingga 241 kilometer per jam (seperti Usagi dan Haiyan) maka akan menjadi "Supertyphoon".


Perbedaan Musim
Sementara musim hurricane Atlantik berlangsung dari 1 Juni hingga 30 November, musim badai typhoon dan cyclone mengikuti pola-pola yang sedikit berbeda.

Di Pasifik timur laut, musim resminya berlangsung dari 15 Mei hingga 30 November. Di barat laut Pasifik, typhoon biasanya terjadi dari akhir Juni sampai Desember. Dan Samudra Hindia bagian utara siklon akan terlihat dari bulan April sampai Desember.

Nama manapun yang Anda pilih untuk menyebut mereka, tetap saja mereka adalah badai raksasa alami yang kuat dengan kapasitas melampiaskan malapetaka dan kehancuran yang serius.

Menurut National Hurricane Center, NOAA, mata badai (pusat badai dimana di mana tekanannya terendah dan suhu udaranya tertinggi) membentang 48 kilometer, dengan beberapa dapat tumbuh menjadi besar hingga 200 kilometer.

Badai terkuat yang diketahui hingga saat ini, setara dengan Kategori 5 pada skala Saffir-Simpson , kecepatan anginnya hingga 314 kilometer per jam yaitu Supertyphoon Haiyan.

Dengan bantuan satelit dan model komputer, badai-badai diatas sebenarnya dapat diprediksi beberapa hari sebelumnya dan relatif mudah untuk melacak jalurnya. Tapi sejak Hurricane Sandy, memprediksi jalur yang akan dilewati oleh hurricane, typhoon atau siklon setelah mereka terbentuk, menjadi sedikit rumit.


Efek Pemanasan Global?
Dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan telah memperdebatkan apakah pemanasan global akibat aktivitas manusia mempengaruhi badai dengan membuat mereka menjadi lebih kuat, lebih sering terjadi atau tidak.

Secara teori, suhu atmosfer yang menghangat harus mengarah pada suhu permukaan laut yang lebih hangat, yang seharusnya pada gilirannya mendukung terjadinya badai kuat.

Air (lautan) yang hangat menyediakan energi untuk badai. Air menghangatkan udara di atasnya, dan udara yang hangat akan naik keatas. Udara dingin disekitarnya akan mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh udara hangat yang naik. Kemudian udara dingin tersebut akhirnya juga akan dihangatkan oleh air, dan naik keatas, dan siklus tersebut akan terus berlangsung. Seiring perkembangannya, rotasi Bumi menyebabkan massa udara yang besar tersebut berputar, dan terjadilah hurricane atau typhoon atau cyclone. Mereka akan terus menguat selama lebih banyak energi tersedia.

Inilah sebabnya mengapa kita melihat badai hanya di musim panas, tidak di musim dingin, karena air harus hangat. Dan jika air lebih hangat daripada biasanya, atau jauh lebih hangat, maka badai dapat tumbuh sampai menjadi sebuah badai raksasa, seperti supertyphoon Haiyan.

Saat ini kita tahu (dengan pasti) bahwa lautan bumi mengalami pemanasan. Sejumlah besar energi dimasukkan ke mereka, karena kita tahu bahwa karbon dioksida berlebih di udara mencegah bumi untuk memancarkan kembali beberapa energi yang diterima dalam bentuk sinar matahari. Proses ini sesederhana akibatnya, yaitu: Lebih banyak CO2 berarti lebih banyak energi dan berarti lebih banyak panas yang tersimpan di lautan.

Dan mungkin itu juga berarti lebih banyak hurricane, typhoon, cylone yang terjadi dan lebih kuat daripada sebelumnya.


Jumlah badai berkategori 4 dan 5 di seluruh dunia hampir dua kali lipat dari awal 1970-an sampai awal 2000-an. Selain itu, durasi siklon tropis dan kecepatan angin terkuat mereka telah meningkat sekitar 50 persen selama 50 tahun terakhir.

Tetapi sayangnya belum ada konsensus ilmiah mengenai keterkaitan pemanasan global dengan badai.

"Rata-rata kecepatan angin maksimum siklon tropis cenderung meningkat, meskipun kenaikan tidak terjadi pada semua samudera," menurut Panel Antarpemerintah tentang Laporan Perubahan Iklim 2012.




Dibawah ini adalah foto-foto awan-awan badai yang terlihat indah sekaligus menakutkan dari badai yang diambil di bumi...



Glasgow, Montana, USA
Apakah ini sebuah pesawat ruang angkasa atau awan? Meskipun mungkin tampak seperti pesawat induk alien, ini sebenarnya adalah badai awan mengesankan yang disebut Supercell.

Sistem badai kolosal seperti itu berpusat dimesocyclones (berputar ke atas) yang dapat terbentang beberapa kilometer dan menghasilkan hujan deras dan angin kencang termasuk tornado. Awan yang bergerigi menghiasi tepian supercell, sementara angin yang menyapu debu dan hujan mendominasi di tengah. Sebuah pohon menunggu dengan sabar di latar depan.

Awan supercell ini difoto di bulan July di sebelah barat Glasgow, Montana, USA, menyebabkan kerusakan kecil, dan berlangsung selama beberapa jam sebelum pindah.


Awan cumulonimbus yang mundur ini, lebih sering disebut sebagai awan badai, agak tidak biasa karena mengandung bumpiness (tonjolan-tonjolan) seperti awan mammatus di ujung, sekaligus menghasilkan turunnya hujan. Diambil pada pertengahan Juni di selatan Alberta, Kanada, awan bergerak ke timur, semakin menjauh, saat matahari terbenam di barat, di belakang kamera. Pada gambar di atas, sinar Matahari terbenam melintasi langit untuk memberikan warna oranye dan pink mencolok pada awan yang sudah sangat indah. Langit biru gelap meliputi latar belakang.




Shelf Cloud di Timisora, Romania

Dalam foto yang menakjubkan ini, kita melihat shelf cloud yang mengintimidasi di atas Timisoara, Rumania. .

Shelf cloud adalah awan arcus berbentuk baji yang rendah dan horisontal. Mereka melekat pada dasar awan induk, yang biasanya adalah Thunderstorm (badai petir), tapi bisa terbentuk pada setiap jenis awan konvektif. Meningkatnya gerakan awan sering bisa dilihat pada bagian muka (luar) dari awan rak, sedangkan bagian bawahnya sering muncul bergolak dan pecah berangin.

Timişoara adalah ibukota Timiş County, di Rumania barat. Ini adalah salah satu kota Rumania terbesar, dengan populasi 303.708 jiwa (kota terpadat ketiga di negara itu, pada thn 2011), dan pusat sosial, ekonomi dan budaya utama di bagian barat Rumania.




Near Booker, Texas, USA




Daytona Beach, Florida, USA






Diamond Lake, Washington, USA





Near Kalohori, Greece





Colorado, USA




Badai dekat Breamlea Beach, Victoria, Australia




Shelf Cloud di Wilmington, Ohio, USA




Awan Badai di Brisbane, Australia




Bagian Depan Badai Melintasi Port Phillip Bay Menuju ke Portarlington 2 December 2010



Subhanallah


Baca Juga:




Dari Berbagai Sumber