Tuesday, December 3, 2013

REGULUS - Hati Sang Singa

Regulus adalah bintang paling terang di rasi Leo dan termasuk bintang yang cemerlang di langit malam kita. Bintang ini berada pada jarak 78 tahun cahaya dari Bumi.



Regulus sebenarnya adalah sistem multi bintang dengan bintang pendampingnya, yang hanya bisa dilihat melalui teleskop, mengorbit pada jarak sekitar 100 kali lebih jauh dari jarak Pluto ke Matahari. Bahkan, pendamping regulus itu sendiri adalah bintang ganda, yang masing-masing ukurannya sedikit lebih kecil dari matahari dan dipisahkan oleh jarak sekitar 95 unit astronomi, atau lebih dari dua kali jarak Pluto ke matahari. Selain itu, sebuah bintang katai putih juga mengorbit Regulus pada sekitar jarak yang sama seperti jarak merkurius dari matahari. Jadi ini bukan satu bintang soliter seperti jika kita lihat dengan mata telanjang kita, tapi setidaknya ada empat bintang.

Regulus adalah bintang yang sangat panas tipe spektral B7V, yang berarti bahwa bintang ini jauh lebih panas dari matahari kita, dengan suhu permukaan rata-rata sekitar 12.000 K (sekitar 11.727 derajat Celcius). Bintang yang sangat panas seperti ini menghabiskan bahan bakar nuklir mereka pada tingkat yang fenomenal, jauh lebih cepat daripada bintang yang lebih kecil seperti matahari kita. Jadi matahari kita memiliki waktu hidup yang diharapkan sekitar 10 miliar tahun (saat ini telah berusia setengah jalan), sedangkan Regulus yang lebih panas, baru berusia beberapa ratus juta tahun, tetapi dengan cepat mendekati kematiannya.

Perbandingan Ukuran Regulus dan Matahari kita
Regulus berputar atau berotasi sangat cepat. Matahari kita membutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk satu kali putaran pada porosnya, tapi Regulus melakukannya hanya butuh waktu sekitar 15,9 jam. Rotasinya yang sangat cepat ini menyebabkan daerah khatulistiwa/equator Regulus berbentuk tonjolan, membuat bintang ini tidak bulat seperti matahari kita, tetapi oblate, seperti jeruk yang tergencet. Akibatnya, kutub utara dan selatan Regulus memiliki gravitasi permukaan yang lebih tinggi, dan karenanya, suhu dan kecerahan juga lebih tinggi daripada daerah khatulistiwa Regulus. Daerah kutub Regulus beberapa ribu derajat lebih panas dari ekuator bintang ini, dan kutub-kutub bintang ini juga bersinar lebih terang daripada khatulistiwanya.



Jika Regulus berotasi sedikit lebih cepat lagi (sekitar 10% lebih cepat) , bintang ini akan hancur berkeping-keping. Apa yang menyebabkan Regulus berotasi sangat cepat, sampai saat ini masih menjadi misteri. Yang jelas, Regulus bukan satu-satunya bintang yang dikenal berputar begitu cepat sehingga memiliki bentuk oblate. Bintang-bintang Altair dan Achernar juga berotasi sangat cepat sehingga bentuk mereka pipih.


RÄ“gulus berasal dari bahasa Latin yang berarti pangeran atau Raja Kecil. Orang Yunani menyebutnya Basiliscus yang artinya juga raja kecil. Orang Arab menyebutnya Qalb al Asad atau Jantung sang Singa, karena posisinya terletak pada posisi jantung dari gambaran rasi singa ini. Sedangkan astronomiwan saat ini sering menyebut Regulus dengan nama Alpha Leonis.


Regulus, Bintang di kiri atas pada gambar begitu terang sehingga kadang-kadang sulit untuk melihat galaksi Leo I di bagian kanan bawah. Galaksi Leo I adalah galaksi kerdil bulat di Grup Lokal galaksi yang didominasi oleh Galaksi Bima Sakti kita dan Andromeda, dan berada pada jarak 800.000 tahun cahaya.


Dalam foto ini kita dapat melihat (dari atas ke bawah) Komet ISON, planet Mars, dan Regulus, bintang alpha dari konstelasi Leo, dalam satu frame. Scene mencakup sekitar 2 derajat dekat ufuk timur di langit pagi tanggal 15 Oktober

Komet ISON (C/2012 S1) yang terlihat samar sekitar 14 menit cahaya (1.7 AU) jauhnya. Planet Mars hanya sedikit lebih jauh dari kmet Ison, yaitu sekitar 16,5 menit cahaya (2 AU) dan berwarna kemerahan. Sedangkan Regulus mengalahkan terangnya sinar komet dan planet meskipun berjarak sangat lebih jauh, yaitu 78 tahun cahaya.

Tepat di atas Regulus, noda cahaya sangat samar cahaya sebenarnya adalah Galaksi kerdil Leo I, 800.000 tahun cahaya jauhnya dan hampir hilang dalam silau sinar kebiruan bintang terang Regulus.




Baca Juga:




Sumber: Space.com dan Earthsky.org