Monday, February 3, 2014

Gunung Kelud pun Menggeliat

Status Gunung Kelud ditingkatkan dari normal menjadi waspada. Peningkatan status ini akibat adanya gempa di gunung yang berlokasi di antara Kabupaten Kediri, Blitar, dan Malang, Jawa Timur ini.



Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Kelud, melaporkan adanya sejumlah kegiatan kegempaan yang terjadi semenjak Minggu, 2 Februari 2014 dini hari.

Dari informasi yang dihimpun dari pos pengamatan, mulai pukul 00.00-06.00 WIB, terjadi gempa vulkanik dangkal sebanyak 63 kali, 13 kali vulkanik dalam dan 1 kali gempa tektonik. Kedalaman gempa 500 m hingga 10 km.

Selain itu, dari pengamatan petugas, juga muncul sejumlah gelembung dari sekitar anak Gunung Kelud dengan diameter 50 cm. Kondisi ini sangat mirip dengan Gunung Kelud saat mengalami erupsi evusif tahun 2007 silam.

Sebagai upaya pencegahan, maka radius 2 Kilometer dari Kelud tidak diperbolehkan ada aktivitas warga, dan warga di himbau agar berhati-hati dan waspada.




Keunikan Gunung Kelud
Gunung Kelud Saat Erupsi tahun 2007
Salah satu keunikan gunung api ini adalah adanya danau kawah. Konon dalamnya lebih dari 600 meteran dan mampu menyimpan air sampai 40 juta m3. Bayangkan kalau air sebanyak ini dipakai untuk menggelontor pasir-pasir lepas disekitarnya. Mempertimbangkan bahayanya kalau sampai 40 juta m3 air tersebut terbawa oleh letusan dahsyat, maka pada tahun 1907 pemerintah Belanda membuat sistem trowongan dan berhasil mengurangi air danau kawah sebanyak 4,3 juta m3. Pada tahun 1923, menyusul runtuhnya dinding trowongan, maka dibuatkan lagi 7 trowongan yang berhasil mengurangi jumlah air sampai menjadi 1,8 juta m3.


Karena adanya danau air ini, maka pengamatan pada kedalaman magma sangat sulit. Salah dua gejala yang diamati adalah kenaikan suhu kawah, dan mnunculnya gelembung. Yang kedua dapat juga menggunakan alat perekam getaran gempa volkanik, untuk menuntun dimana kira-kira puncak aliran lava saat ini.

 Daerah Rawan di sekitar Kelud saat Erupsi tahun 2007




Foto Anak Gunung Kelud yang Indah
Gunung Kelud adalah Gunung Berapi yang indah karena dilengkapi dengan kawah yang luas. Namun sejak tahun 2007, tepatnya tanggal 5 November 2007 terjadilah fenomena alam yang luar biasa. Yakni dari dalam danau kawah muncul kubah lava seluar lebih kurang 100 meter dengan ketinggian sekitar 20 meter dari air kawah. Hingga kini kubah lava tersebut terus tumbuh, dengan perkiraan bertambah 2 meter setiap harinya. Kubah lava tersebut sekarang terkenal dengan nama “Anak Gunung Kelud“.


Dengan munculnya “Anak Gunung Kelud” yang kian hari bertambah besar dan tinggi, maka danau kawah Gunung Keludpun menghilang (karena tertutup anak gunung kelud).


Tidak diketahui apakah air di kaki Anak Gunung Kelud pada foto-foto ini merupakan bagian dari mendiang Danau Kelud yang tersisa, atau kah berasal dari air hujan yang mengguyuri Anak Gunung Kelud dalam tiga tahun terakhir.




MITOS GUNUNG KELUD
Mitos Gunung Kelud tak lepas dari kisah pada masa Kerajaan Kadiri. Saat itu Putri Raja Kadiri, Dewi Kilisuci dilamar oleh 2 raja yang bukan dari bangsa manusia, yakni Lembu Suro dan Mahesa Suro. Namun, dengan segala tipu dayanya Dewi Kilisuci berhasil menghindari pinangan dari kedua raja tersebut.

Atas kegagalan dan tipu daya Dewi Kilisuci itulah, Lembu Suro sempat mengucapkan kutukan kepada orang Kadiri. "Yoh wong Kadiri, mbesuk bakal pethuk piwalesku sing makaping kaping, yoiku Kadiri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, Tulungagung bakal dadi Kedung," kutuk Lembu Suro.

Arti dari kutukan ini adalah "Oke, orang Kadiri besok akan mendapatkan balasanku yang sangat besar. Kadiri bakal jadi sungai, Blitar akan jadi datar, dan Tulungagung menjadi danau." Itulah sepenggal cerita rakyat yang mendasari kalau letusan Gunung Kelud merupakan akibat amarah dari Lembu Suro.

Pertanyaan berikutnya adalah, Kapankah Lembu Suro megamuk Lagi?


Baca Juga:





Dari Bebagai Sumber