Thursday, June 5, 2014

Kuda Laut Pygmy yang Menakjubkan

Hippocampus atau kuda laut telah dikenal manusia selama ribuan tahun: Romawi kuno menciptakan mosaik yang indah untuk menghargai bentuk dan keindahan merek. Namun sejumlah spesies dari kuda laut luput dari perhatian kita sampai tahun 1970-an dan kemudian baru di abad ke 21, enam dari tujuh jenis yang sebelumnya tersembunyi, diberi nama. Mengapa spesies ini luput dari perhatian kita begitu lama? Pertama ukuran mereka yang kecil, dan kedua adalah kamuflase luar biasa mereka yang benar-benar memungkinkan mereka untuk tetap tersembunyi begitu lama.





Spesies pertama dari 6 spesies yang baru diberi nama adalah kuda laut Bargibant (Hippocampus bargibanti), atau dikenal sebagai kuda laut Pygmy. Sangat jarang untuk menemukan bargibant yang panjangnya lebih dari dua sentimeter, sehingga mereka sulit untuk ditemukan. Dan juga mereka telah beradaptasi dengan menyerupai kipas laut (berkerabat dekat dengan koral) di mana mereka tinggal di bagian barat Samudera Pasifik (dikenal sebagai wilayah Segitiga Koral Asia Tenggara).



Kipas laut yang adalah rumah bagi kuda laut pygmy, juga dikenal sebagai gorgonian. Ini adalah bukti kemampuan kuda laut pygmy untuk menyembunyikan diri hingga mereka tidak terlihat di alam liar. Pada awal 1970-an para ilmuwan mengumpulkan beberapa spesimen gorgonian untuk dipelajari dan diperiksa. Betapa terkejutnya mereka ketika mereka memeriksa gorgonian di laboratorium, ada sesuatu menatap kembali pada mereka.



Pygmy datang dalam dua variasi warna yang dikenal. Yang pertama adalah warna abu-abu dengan tuberkel merah - nodul yang dapat kita lihat pada ikan yang luar biasa ini. Tipe kedua adalah kuning dengan tuberkel oranye. Meskipun tidak diketahui persis mengapa variasi warna ini terjadi, perkiraan terbaik sejauh ini adalah bahwa mereka memang berevolusi untuk menyerupai gorgonian, yang adalah tuan rumah tempat mereka menetap saat dewasa.



Meskipun beberapa spesies selain tujuh yang baru ditemukan diatas, juga ada yang disebut sebagai pygmy, kuda laut kerdil yang sejati jelas berbeda dengan kuda laut lainnya dalam hal morfologi (bentuk dan struktur organisme). Spesies kuda laut lainnya memiliki dua insang, satu pada setiap sisi kepala mereka. Kuda laut kerdil ini memiliki hanya bukaan insang tunggal, terletak di bagian belakang kepalanya.



Sama seperti spesies kuda laut lainnya pejantan mengerami telur dalam kantongnya, Betina mentransfer telur ke pejantannya sebelum mereka dibuahi. Setelah dibuahi, dibutuhkan sekitar dua minggu bagi bagi bayi untuk dilahirkan - namun hanya ada sekitar tiga puluh ekor bayi, berbeda dari spesies kuda laut lainnya yang bisa mencapai 1800 ekor. Mereka independen dari saat lahir dan seterusnya- tidak ada pengasuhan lebih lanjut. Mereka tinggal jauh dari koral sampai mereka telah mencapai ukuran tertentu dan kemudian mereka menuju tempat persembunyiannya, yaitu gorgonian.



Dalam foto diatas, kita dapat melihat sepasang kuda laut Bargabanti pygmy. Kemungkinan besar ini adalah jantan dan betinanya (mereka monogami) dengan pejantannya "hamil" dan membawa telur di dalam kantongnya. Foto diatas diambil di bawah Selat Lembeh, Indonesia.



Denise pygmy seahorse (Hippocampus denise) adalah salah satu dari tujuh spesies pygmy seahorse yang baru diberi nama. Terlepas dari tuberkel nya yang menyerupai tuberkel Bargibant (setidaknya sama-sama oranye) namun spesies ini lebih kecil. Terbesar yang tercatat berukuran 1,5 cm.



Ini perbandingan ukurannya dengan jari manusia.



Satu hal yang menimbulkan pertanyaan adalah apa yang dimakan oleh Hippocampus pygmy ini? Kuda laut pygmy hidup dari krustasea mungil yang lebih mungil dari dirinya sendiri.



Sedikit yang diketahui tentang status konservasi dari tujuh spesies kuda laut pygmy ini - mereka semua terdaftar sebagai "insufficient data" oleh IUCN World Conservation Union yang berarti bahwa tidak cukup banyak yang diketahui tentang jumlah mereka dan jika butuh perlindungan, maka perlindungan macam apa yang mereka butuhkan. Jika ada cukup data yang diperoleh tentang spesies pygmy ini maka konservasi harus dilakukan di alam bebas.



Karena mereka begitu halus, kecil dan dengan habitat khusus, belum ada upaya yang berhasil untuk menyimpan atau mengembang biakkan spesies pygmy di akuarium. Usaha yang dilakukan di masa lalu, menyebabkan kuda laut dan gorgonian mati di penangkaran. Itulah sebabnya semua foto-foto di postingan ini menampilkan kuda laut pygmy di lingkungan aslinya di alam liar.




Di habitat alami mereka, seperti yang kita lihat, mereka dapat bertahan meskipun diperkirakan ukuran populasi mereka secara alami cukup rendah. Kita hanya bisa berharap bahwa habitat mereka yang diketahui sekarang setidaknya dapat dipertahankan dalam kondisi murni untuk menjamin kelangsungan hidup masa depan spesies-spesies mahluk kecil yang luar biasa ini.


Baca Juga:





 Source