Alam Mengembang Jadi Guru: Siput Laut (Nudibranchia)

Saturday, February 16, 2013

Siput Laut (Nudibranchia)

Nudibranchia adalah kelompok siput air terbesar dari ordo Opisthobranchia. Anggotanya lebih dari 3.000 spesies.

Hewan ini memiliki badan yang lunak. Bentuk dewasanya tidak memiliki cangkang atau operculum. Kata nudibranchia berasal dari gabungan kata bahasa Latin nudus yang berarti telanjang, dan kata bahasa Yunani brankhia yang berarti insang. Kelompok ini memang memiliki insang yang dapat dilihat dengan mata karena tidak tersembunyi di dalam tubuh. Nudibranchia memiliki kepala bertentakel, yang sangat sensitif terhadap sentuhan, rasa, dan bau. Seperti siput darat, ia memiliki rhinophora berbentuk seperti pentungan dan berperan untuk mendeteksi bau.

Semua anggotanya adalah hermaphrodit, artinya Nudibranchia dapat menghamili dan dihamili, tetapi jarang melakukan pembuahan sendiri. Penelitian terakhir mengungkapkan bahwa siput laut ini menggunakan penis nya untuk sekali pakai yang dilepas/dibuang setelah berhubungan seks ... kemudian mereka menunggu penis barunya tumbuh lagi.

Kedua nya dapat menghamili dan dihamili

Para ilmuwan menempatkan siput laut dalam akuarium secara berpasangan dan kemudian mengamati mereka berhubungan seks. Para ilmuwan melihat bahwa siput laut yang baru saja dikawinkan tidak mampu melakukannya lagi dalam waktu 24 jam.

Dengan melihat lebih dekat, mereka melihat bahwa setelah berhubungan seks, makhluk ini melepaskan diri dari pasangan mereka kemudian merangkak pergi dengan penis mereka terseret di belakang mereka. Sekitar 20 menit kemudian, penis yang telah digunakan itu akan lepas.

Chromodoris reticulata yang telah diketahui dapat menumbuhkan penis baru

Nudibranchia adalah karnivora. Beberapa memangsa spons, yang lain Hydroida, atau Bryozoa, dan beberapa kanibal, memakan siput air lainnya, dan pada situasi tertentu, bahkan anggota spesies mereka sendiri. Bentuk tubuh bervariasi. Ukuran berkisar antara 40 hingga 600 mm. Mereka terdapat di seluruh dunia pada semua kedalaman, tetapi mereka mencapai ukuran terbesar dan bervariasi pada perairan hangat dan dangkal. Di antara mereka, dapat ditemukan makhluk paling berwarna-warni di bumi. Karena evolusi siput air, membuat mereka kehilangan cangkang, mereka perlu mencari cara melindungi diri: yaitu kamuflase, melalui warna yang membuat mereka tidak kelihatan atau menakuti predator karena mereka rasanya tidak enak atau beracun.