Friday, August 2, 2013

Kawah Meteor Barringer di Arizona US

Sekitar 50.000 tahun yang lalu, sebuah fragmen batuan memisahkan diri dari sabuk asteroid dan meluncur ke arah bumi. Batu  yang berdiameter sekitar 50 meter dan beratnya 300.000 ton itu terdiri dari nikel dan besi. Melayang pada kecepatan 12,8 kilometer per detik. Setelah memasuki atmosfer bumi menjadi bola api raksasa yang melesat di langit Amerika Utara. Ketika menabrak dataran Arizona, meledak dengan kekuatan setara dengan 10 megaton atau sekitar 150 kali kekuatan bom atom yang menghancurkan Hiroshima.



Kuatnya dampak/tabrakan menguapkan meteorit itu sendiri dan hanya meninggalkan sedikit residu, namun jutaan ton batu kapur dan batu pasir yang meledak keluar, kembali menutupi tanah sekitar satu mil di setiap arah. Ketika debu perlahan menghilang, apa yang tersisa adalah sebuah kawah dengan diameter lebih dari satu kilometer dan berkedalaman 750 meter. Dampak ini terjadi selama zaman es terakhir, saat lanskap Arizona dingin dan basah. Daerah ini saat itu adalah padang rumput terbuka dihiasi dengan hutan yang dihuni oleh mammoth dan sloth (kukang) tanah raksasa. Kekuatan dampak meratakan satu mil hutan di sekitarnya, melemparkan mammoth dari dataran tersebut dan membantai hewan apapun yang berada di dekatnya.

Seiring pulihnya lanskap, danau terbentuk di dasar kawah, dan sedimen terakumulasi sampai kawah ini hanya berkedalaman 550 meter. Ketika zaman es berakhir, iklim berubah dan lanskap pun mengering, melestarikan kawah dari erosi lebih lanjut.


Kawah dinobatkan sebagai Kawah Barringer untuk menghormati Daniel Barringer, orang yang pertama kali menunjukkan bahwa kawah ini adalah hasil dari dampak meteorit. Sehingga kawah ini juga disebut sebagai "Meteor Crater". Kawah ini terletak sekitar 69 km sebelah timur Flagstaff, dekat Winslow di gurun utara Arizona Amerika Serikat. Ini adalah kawah terbesar yang pernah ditemukan di Amerika Serikat, dan salah satu yang terbaik diawetkan di bumi. Saat ini kawah berdiameter sekitar 1.200 meter dengan kedalaman sekitar 170 meter dan dikelilingi oleh tebing yang menjulang naik 45 meter di atas dataran sekitarnya.

Asal usul kawah ini telah menjadi sumber kontroversi selama bertahun-tahun. Awalnya, komunitas ilmuwan percaya bahwa kawah tersebut hanyalah bentuk lahan alami yang tercipta dengan proses yang perlahan, selama ribuan atau bahkan jutaan tahun, bukan di suatu bencana tunggal.


Barringer, seorang insinyur pertambangan dan pengusaha, adalah salah satu orang pertama yang mengklaim bahwa kawah ini adalah hasil dari dampak, bertentangan dengan ilmuwan paling terkemuka pada zamannya. Dia yakin bahwa inti besi-nikel lebih dari 10 juta ton tergeletak di bawah lantai kawah, dan pada tahun 1928, dia menggalang dana $ 200.000 dari investor dan menjanjikan bahwa dana tersebut dapat menjadi hingga sebesar $ 250 juta. Tapi ketika ketika alat-alat tambang di di lantai kawah tidak memukul apa-apa kecuali air, maka astronom dimintai pendapatnya tentang ukuran meteorit.

Astronom FR Moulton menghitung bahwa ukuran meteorit sekitar 300.000 ton, atau hanya 3% dari ukuran yang diklaim oleh Barringer, dan terlalu kecil untuk melegitimasi pengeboran lebih lanjut. Selain itu, Moulton berpendapat bahwa energi dampak akan menguapkan meteorit itu sendiri.

Pekerjaan pada tambang dihentikan. Barringer kehilangan hampir seluruh kekayaannya sendiri, bersama dengan ratusan ribu dolar yang dipercayakan kepadanya oleh investornya. Hancur oleh kerugian, Daniel Barringer meninggal karena serangan jantung pada tanggal 30 November 1929.


Baru pada tahun 1960, sebuah penelitian lanjutan yang dilakukan oleh Eugene Merle Shoemaker mengkonfirmasi hipotesis Barringer itu. Bukti utama adalah ditemukannya mineral coesite dan stishovite pada kawah, yaitu bentuk yang jarang dari silika yang hanya tercipta saat batuan kuarsa mengalami overpressure seketika. Mineral ini tidak dapat dibuat oleh tindakan vulkanik, mekanisme yang dikenal untuk menciptakan mineral tersebut hanyalah melalui peristiwa dampak.

Penemuan Shoemaker ini dianggap bukti definitif pertama dari dampak extraterrestrial di permukaan bumi. Sejak itu, banyak kawah telah diidentifikasi di seluruh dunia, meskipun Meteor Crater tetap menjadi salah satu yang secara visual paling mengesankan karena ukurannya, usianya yang relatif muda, dan kurangnya tutupan vegetasi.

Fragmen terbesar dari meteorit yang ditemukan yang membentuk Meteor Crater, dipamerkan di pusat wisata di Meteor Crater, Flagstaff, Arizona

Meteor Crater saat ini menjadi objek wisata populer yang dimiliki oleh keluarga Barringer melalui Perusahaan Kawah Barringer. Ada pusat pengunjung di tepi utara yang menampilkan pameran interaktif dan menampilkan tentang meteorit dan asteroid, ruang angkasa, tata surya dan komet. Disana juga dipamerkan spesimen meteorit dari Meteor Crater yang boleh disentuh.







Baca Juga:








Source

Popular Posts