Gua tempat Air Terjun Ruby (Ruby Falls Cave), tidak seperti gua lain di Lookout Mountain, tidak memiliki lubang (pintu gua) alami dan tidak bisa dimasuki sampai abad ke-20.
Pada tahun 1905, pintu masuk alami dari sebuah gua di Lookout Mountain (Lookout Mountain Cave) harus ditutup karena pembangunan terowongan kereta api. Leo Lambert, seorang penggemar gua lokal yang tahu mengenai gua terebut, memutuskan untuk membuka kembali gua itu kepada publik dan membentuk sebuah perusahaan untuk melakukannya. Tak lama setelah pengeboran dimulai pada musim gugur tahun 1928, tim menemukan sebuah lorong 260 kaki bawah tanah dan masih 160 kaki di atas Lookout Mountain Cave, gua yang ingin dibuka kembali.
Lambert, bersama dengan beberapa kru, memasuki lubang pemboran ini untuk mengeksplorasi lorong tersebut yang ternyata adalah gua yang lain. Saat menjelajahi gua yang baru mereka temukan tersebut, awalnya mereka menjumpai sejumlah formasi batuan yang indah dan sungai yang mengalir. Ketika mereka lebih jauh lagi kedalam gua, mereka akhirnya mencapai pemandangan yang mengagumkan, yaitu sebuah air terjun.
Mr Lambert dan beberapa krunya terpesona oleh keindahan pemandangan itu, dan setelah kembali ke permukaan mereka pun berbagi berita. Pada eksplorasi berikutnya ke dalam gua, Lambert mengajak beberapa orang termasuk istrinya Ruby untuk melihat banyak keajaiban yang telah dia temukan itu. Saat itulah Lambert memutuskan untuk memberi nama air terjun itu dengan nama air terjun Ruby (Ruby Falls).
Lambert kemudian merencanakan untuk membuka kedua gua tersebut yaitu gua Lookout Mountain dan gua yang baru ia temukan, gua Ruby Falls, kepada publik dan menawarkan wisata gua. Gua Ruby Falls terbukti menjadi atraksi wisata paling populer karena memiliki banyak formasi batuan yang tidak biasa dan tentu saja air terjunn itu sendiri dibandingkan gua Lookout Mountain. Kurangnya antusiasme publik akhirnya mengarah pada penutupan Lookout Mountain Cave pada tahun 1935. Pengembangan Ruby Falls Cave terus dilanjutkan. Lampu-lampu dipasang di gua, membuatnya menjadi salah satu gua pertama di dunia yang memiliki listrik. Kemudian elevator ditambahkan untuk memberikan ratusan ribu pengunjung akses yang lebih mudah ke gua setiap tahun.
Baca Juga:
Source