Thursday, October 3, 2013

Er Wang Dong - Gua Raksasa di China yang Baru Ditemukan

Para petualang secara tidak sengaja telah menemukan sebuah gua yang begitu besarnya hingga gua tersebut memiliki sistem cuaca sendiri, lengkap dengan awan tipis dan kabut bertahan lama menetap di dalam gua yang luas itu.


Seorang penjelajah gua bergantung di seutas tali yang tergantung dari Niubizi Tian Keng. Foto ini adalah salah satu gambar pertama yang pernah diambil dari salah satu gua yang begitu besar hingga memiliki sistem cuaca sendiri ini.

Sebuah tim penjelajah gua yang terdiri dari ahli gua dan fotografer telah menjelajahi sistem gua yang luas di provinsi Chongquing China dan telah mengambil foto-foto keajaiban alam tersebut untuk pertama kalinya.

Mereka terkejut menemukan pintu masuk tersembunyi ke sebuah sistem gua Er Wang Dong dan tercengang ketika mereka berhasil masuk ke dalam gua dan melihat ruang yang begitu besar sehingga dapat berisi awan.

Pintu masuk gua yang menjulang tinggi, dan sungai Quankou Dong . Bebatuan kapur menerobos menuju langit-langit tinggi di atas lantai gua.


Penjelajah ini tampak kecil dibandingkan ukuran monumental sebuah ruang gua yang dinamai "Cloud Ladder Hall". Tampak sinar cahaya menembus kabut. Ruangan yang terbentuk secara alami ini begitu besar hingga memiliki sistem cuacanya sendiri.


Dua penjelajah gua ini dikerdilkan oleh bagian gua yang sangat besar yang disebut "Dancing Elephant Troop. Disini dua lorong raksasa bertemu dan membentuk ruang persimpangan raksasa, jauh di bawah tanah di San Wang Dong.


Pemandangan dari jendela kecil di dinding Niubizi Tian Keng yang luas di gua Er Wang Dong, di mana awan terbentuk di dalam ruang besar. Tiga penjelajah kecil dapat dilihat sedang berbincang di lantai gua yang ditumbuhi tanaman lebat

Fotografer dan penjelajah gua, Robbie Shone, dari Manchester, adalah bagian dari tim 15 penjelajah dalam ekspedisi selama sebulan yang menemukan gua yang tersembunyi ini.

Beberapa gua sebelumnya telah digunakan oleh para penambang nitrat , di daerah dekat pintu masuk, tapi tidak pernah ada yang benar-benar menjelajahi gua sebelumnya.

Semua lorong-lorong utama gua begitu jauh di bawah tanah dan tidak pernah melihat cahaya sebelumnya.


Desa Ranjiagou yang damai yang berada di dekat gua yang tersembunyi terlihat di gambar sebelah kiri. Gambar kanan adalah seorang penjelajah gua sedang berdiri di punggungan tebing dan menghadap ke sebuah ruang yang sangat besar, yang atapnya tetutup kabut.

Speleologist amerika, Erin Lynch, sedang berjuang untuk melintasi derasnya aliran sungai, yang merupakan sungai utama di Quankou Don. Para penjelajah harus waspada terhadap level air yang dapat meninggi secara tiba-tiba di dalam gua, terutama ketika hujan deras di permukaan.

Tentu ini momen yang sangat istimewa bagi para penjelajah, mengingat mereka mungkin yang pertama melangkahkan kaki ke gua di mana tak seorang pun sebelumnya melakukannya, dan tidak tahu apa yang ditemukan atau dijumpai disana. ternyata masih ada bagian Bumi yang masih memegang rahasia dan menunggu untuk ditemukan. Dan utamanya mereka sangat takjub dengan sistem cuaca di dalam gua.

Beddings yang spektakuler di atap Quankou

Tenda para penjelajah yang nyaman dan hangat di dalam guabawah tanah

Speleologist Erin Lynch melihat ke kekosongan lantai gua raksasa jauh dibawahnya.Kurang lebih 240m di bawahnya dan meskipun tidak bisa dilihat karena awan tebal yang ada sekelilingnya, gema  yang muncul beberapa detik kemudian dari suaranya, memberitahu dia, seberapa dalam lantai gua tersebut.

Para penjelajah gua ini belum pernah melihat awan  di dalam gua sebelumnya. Awan tebal dan kabut menggantung di bagian atas gua.

Gua yang baru ditemukan ini bukan satu-satunya gua dengan awan di dalamnya, saat kelembaban meningkat udara di dalam gua menjadi lebih dingin dan membentuk awan dalam ruang tertutup raksasa.

Stalagmit raksasa di dasar gua

Sebuah raksasa kalsit, mengerdilkan seorang anggota tim, Matt Ryan, yang sedang melihat ke arah fitur geologi raksasa

Jaringan gua ini berukuran sekitar 51.000 meter persegi , sementara ada sungai dan vegetasi di lantai dari beberapa ruang-ruang yang besar.

Kebanyakan ruang-ruang gua dapat diakses karena memiliki pintu masuk yang besar, beberapa memerlukan berenang dalam-dalam, lainnya sangat vertikal dan karenanya harus perlu tali untuk meluncur menuruni dinding jauh ke dalam gua.

Duncan Collis dan Erin Lynch berjalan melalui bagian gua di San Wang Dong yang disebut The Sea of ​​Tranquility. Disini lantai gua ditutupi oleh sisa-sisa pertambangan Nitrat tua.

Seorang penjelajah sedang menuruni bagian yang vertikal dari gua yang dikenal sebagai lubang di Xinu Attic

Kolam alami yang jernih dan sungai yang berarus lambat membuatnya lebih mudah untuk dieksplorasi. Quankou Dongs bagian sungai utama di jaringan gua-gua besar yang belum pernah didatangi.


Baca Juga:






Source

Popular Posts