Saturday, September 10, 2011

GAJAH (Al Fiil or Elephant)

Tahukah anda bahwa di pulau jawa pun jaman dahulu ada gajah? Nama daerah SLEMAN Yogyakarta berasal dari kata "Alasing Liman" atau "hutannya gajah"


Selama ribuan tahun, manusia telah memanfaatkan kekuatan kasar dari gajah Afrika dan Asia untuk segalanya dari perang sampai transportasi. Belalai gajah saja berisi sekitar 100.000 otot dan dapat mengangkat sampai dengan 270 kilogram.

Saat ini hanya ada tiga spesies gajah yang hidup. Mereka adalah:
1. Gajah semak Afrika,
2. Gajah hutan Afrika dan
3. Gajah Asia (juga dikenal sebagai gajah India).
Semua spesies gajah yang lainn telah punah.

Ada pula subspesies gajah kerdil atau pygmy elephants dengan nama latin elephas maximus borneensis adalah spesies terkecil gajah, bahkan lebih kecil dari gajah Sumatra. Ukuran tubuhnya hanya sekitar 2,5 meter, seperti pada ukuran bayi gajah lainnya. Data menunjukkan bahwa DNA pada gajah kerdil adalah sama sekali berbeda dari gajah Asia dan gajah Afrika, hal ini berarti bahwa gajah kerdil merupakan subspesies baru dari gajah. Habitat tempat hidup mereka ada di kedalaman hutan Borneo, perbatasan antara Kalimantan Timur - Indonesia dengan Malaysia.


Pygmy Elephants

Gajah adalah hewan darat terbesar di dunia saat ini. Gajah terbesar yang pernah tercatat ditembak di Angola pada tahun 1956. Gajah jantan ini beratnya sekitar 11.000 kg, dengan tinggi bahu 3,96 meter, 1 meter lebih tinggi dari gajah Afrika rata-rata laki-laki.


Masa kehamilan gajah adalah 22 bulan, masa kehamilan terlama dari semua hewan darat. Pada saat lahir, bayi gajah memiliki berat sekitar 120kg dengan tinggi 90cm, dan bayi gajah adalah salah satu bayi mammalia terbesar di dunia. Gajah biasanya hidup selama 50 sampai 70 tahun, tetapi gajah tertua yang tercatat hidup selama 82 tahun. Gajah dewasa yang sehat tidak memiliki predator alami, meskipun singa dapat menerkam anak gajah atau individu yang lemah.


Dengan berat lebih dari 5 kg, otak gajah lebih besar daripada semua hewan darat lainnya. Oleh karena itu, gajah mempunyai ingatan yang sangat baik dan jarang melupakan perintah - perintah yang telah diajarkan. Seekor gajah mampu mengingat 25 perintah atau aba - aba dan mampu membuat alat untuk digunakan sendiri, sebagai contoh, gajah akan mematahkan tonggak kayu untuk menggaruk punggungnya.


Oleh karena daya ingat gajah yang sangat baik, seorang novelist terkenal Agatha Christie, membuat novel yang berjudul ''Elephants Can Remember''. Berkisah tentang seorang penulis Adriadne Oliver yang menuliskan cerita nyata mengenai pembongkaran kasus bunuh diri dua orang temannya 12 tahun yang lalu dibantu oleh detektif Belgia Hercule Poirot.


Berbagai macam perilaku yang terkait dengan kecerdasan telah dikaitkan dengan gajah, termasuk yang berhubungan dengan kesedihan, musik, seni, altruisme, bermain, penggunaan alat-alat, belas kasih dan kesadaran diri.


Gajah hidup dalam tatanan sosial yang terstruktur. Kehidupan sosial gajah jantan dan betina sangat berbeda. Betina menghabiskan seluruh hidup mereka dalam kelompok keluarga yang terkait erat terdiri dari ibu, anak perempuan, saudara perempuan, dan bibi. Kelompok-kelompok ini dipimpin oleh perempuan tertua, atau ibu pemimpin. Jantan, di sisi lain, kebanyakan tinggal dan hidup soliter.


Gading gajah adalah kedua gigi seri atas. Gading tumbuh terus menerus; gading seekor gajah dewasa tumbuh sekitar 18 cm per tahun. Gading digunakan untuk menggali air, garam, dan akar, menguliti pohon untuk makan kulit kayu, untuk menggali ke dalam pohon baobab agar mendapatkan pulp di dalamnya; dan untuk memindahkan pohon-pohon dan cabang-cabang yang menghalangi jalan. Selain itu, gading juga digunakan untuk menandai pohon sebagai tanda wilayah, dan kadang-kadang sebagai senjata.


Proboscis, atau belalai, merupakan perpaduan dari hidung dan bibir atas, memanjang dan khusus untuk menjadi organ gajah yang paling penting dan serbaguna. Gajah Afrika dilengkapi dengan dua bibir di ujung belalai, sementara Asia hanya memiliki satu. Belalai gajah cukup sensitif untuk mengambil sehelai rumput, namun cukup kuat untuk merobek cabang-cabang dari pohon.


Belalai juga digunakan untuk minum. Gajah menyedot air ke dalam belalai -hingga 14 liter (15 liter) sekali sedot dan kemudian meniup ke dalam mulut mereka. Gajah juga menyedot air untuk menyemprot pada tubuh mereka selama mandi. Saat berenang, belalai menjadi snorkel yang sangat baik.


Gajah perenang yang handal. Mereka dapat berenang selama 6 jam dan menempuh jarak hingga 50 km. Mereka memiliki dua gaya berjalan: berjalan santai dan gaya berjalan cepat yang mirip dengan berlari.


Gajah Afrika, saat ini ditemukan di 37 negara di Afrika. Mereka dibedakan dari gajah Asia dalam beberapa cara, yang paling mencolok telinga mereka umumnya lebih besar. Juga, gajah Afrika biasanya lebih besar dari gajah Asia dengan punggung cekung. Gajah Asia, hanya jantan yang memiliki gading, sedangkan jantan dan betina dari gajah Afrika memiliki gading dan biasanya kurang berbulu dibandingkan sepupu mereka di Asia.


Gajah adalah herbivora dan menghabiskan sampai 16 jam sehari untuk makan tanaman. Diet mereka sangat bervariasi, bergantung pada habitat dan daerah. Makanan gajah biasanya adalah daun, kulit batang, dan buah-buahan serta semak-semak, tetapi mereka juga dapat makan rumput yang cukup besar dan herbal.

 
Menurut legenda, semua gajah di daerah tertentu, jika sudah tua, gajah akan pergi ke suatu tempat sendirian untuk menunggu malaikat maut menjemput ajalnya. Tempat itulah yang disebut dengan kuburan gajah dan konon di tempat ini tertimbun banyak sekali gading gajah yang sudah mati, jika kita berhasil menemukannya maka kita akan menjadi kaya.


Selama bertahun - tahun para petualang mencari kebenarannya, meskipun ditemukan kumpulan kerangka gajah, namun bukan berarti itu adalah kuburan gajah. Di Siberia telah ditemukan sejumlah besar gading gajah yang terkubur di dalam tumpukan salju, tetapi gading tersebut ternyata merupakan fosil milik mammoth (gajah purba) yang telah mati 10.000 tahun yang lalu. Desas - desus mengenai kuburan gajah adalah tidak benar adanya, itu hanya merupakan legenda biasa.








 

"Aku juga bisa berenang juga lhoo ..", kata Chendra, seekor gajah asia kepada Gus si singa laut yang baru dikenalnya, di suatu pagi di kebun bintang Oregon.

Foto yang luar biasa ini, diambil oleh John Chaney sebagai bagian dari lomba foto National Geographic Traveler 2012. Chaney menulis bahwa gajah betina dalam foto ini, yang diambil pada tahun 2007, berjaga-jaga disamping tubuh kaku temannya yang telah mati selama berjam-jam untuk memberikan penghormatan terakhir padanya, serta menjaganya dari burung pemangsa dan predator lainnya seperti hyena. Dia kemudian membelitkan belalainya pada gading temannya sebagai salam perpisahan yang memilukan.




Subhanallah

Baca Juga:
Singa (Lion)





Popular Posts