Membaca tentang ritual pemakaman Toraja, ada dua hikayat yang terpisah yang mengisahkan bagaimana 'orang mati yang berjalan' berevolusi. Menurut salah satu hikayat, syahdan di masa lalu, diyakini bahwa orang mati harus dikubur di desa asalnya, dan tidak di tempat kematiannya. Karena biasanya desa sangat jauh terpisah dan sangat terpencil, sulit bagi anggota keluarga untuk membawa mayat melalui jarak jauh. Biasanya mereka meminta bantuan dukun mereka yang bisa membuat orang mati berjalan, dan orang yang meninggal akan bisa berjalan kembali ke desa tempat dia dilahirkan. Hal ini seperti layanan antar jemput jenazah. Jadi pada masa itu, tidak jarang orang bertemu mayat, kaku tanpa ekspresi, berjalan lurus ke depan. Dan dikatakan bahwa jika ada orang yang memandang mayat tersebut secara langsung, maka orang tersebut akan lumpuh sementara!
Hikayat kedua tentang zombie Toraja sama menyeramkan. Menurut hikayat ini, penduduk desa percaya bahwa kematian adalah proses yang panjang, dan dibutuhkan waktu bertahun-tahun bagi almarhum dengan cara mereka untuk melaluinya, agar mencapai akhirat. Jadi pengaturan yang rumit dan mahal perlu dibuat untuk pemakaman, yang memungkinkan orang mati untuk melakukan transisi dengan lancar. Dalam kasus keluarga yang tidak mampu membayar pengaturan ini, mereka bisa memanfaatkan peti mati sementara, sampai dana telah cukup dikumpulkan. Setelah peti mati permanen yang memenuhi sarat siap digunakan, orang mati akan dibangkitkan untuk berpindah dari peti sementara ke peti permanen. Dan dalam keadaan berjalan, Sekali lagi, cukup luar biasa.
Gambar dan video diatas sudah bertahun2 beredar di internet, seorang wanita seperti zombie, berdiri dengan dukungan eksternal yang sangat sedikit? Sementara beberapa orang mengatakan itu bisa jadi gambar buatan, yang lain berpendapat bahwa wanita tua dalam gambar bukan mayat tetapi wanita yang sakit, menderita sesuatu seperti kusta. Apa pun itu, memang terlihat sangat mirip mayat. Dan fakta bahwa ia tampaknya melihat dan berjalan menuju peti mati di sudut, membuat gambar itu lebih menakutkan. Tapi itu bukan satu-satunya mitos mayat berjalan. Karena kualitas jalan di sekitar Toraja telah sangat meningkat, kebanyakan orang sekarang lebih memilih untuk mengangkut mayat secara lebih modern, tapi untuk membuktikan bahwa mereka masih mengetahui rahasia membuat orang mati bisa berjalan, mereka kebanyakan melakukan ritual misterius mereka pada hewan. Di pemakaman, sangat umum bagi masyarakat Toraja untuk mengorbankan sapi, dan setelah mereka memisahkan kepala dari tubuh, laporan mengatakan, mereka dapat membuat hewan mati bangkit dan berjalan selama sepuluh menit tanpa kepala ... Cukup menyeramkan, tetapi tanpa melihat sendiri secara langsung, Saya sendiri mengalami kesulitan untuk mempercayainya.
Wallahualam