didalam pipa-pipa seperti inilah para fisikawan memburu partikel Higgs |
Fisikawan pertama kali meramalkan adanya partikel subatomik Higgs Boson 48 tahun yang lalu. Peter Higgs, profesor emeritus fisika partikel universitas Edinburgh, yang namanya dipakai sebagai nama partikel itu, adalah di antara mereka yang telah dipanggil untuk konferensi pers di Swiss. Manajemen di CERN ingin dua tim ilmuwan untuk mencapai tingkat kepastian 'Five Sigma' atas hasil mereka - sehingga mereka 99,99995 persen yakin - karena pentingnya hal ini.
Tom ember, 79, profesor emeritus fisika di Imperial College London, juga telah diundang namun berhalangan hadir. Dia mengatakan kepada Sunday Times: "Saya menduga, ada hasil yang cukup positif bagi mereka sehingga mereka mengundang kita untuk kesana."
Higgs boson dianggap sebagai kunci untuk memahami alam semesta. Fisikawan mengatakan tugas dari partikel ini adalah untuk memberikan massa kepada partikel-partikel yang membentuk atom. Tanpa massa ini, partikel-partikel akan bergerak dengan kecepatan cahaya melalui kosmos, dan tidak dapat terikat bersama untuk membentuk atom-atom yang membentuk segala sesuatu di alam semesta, dari matahari, planet sampai manusia.
Collider, bertempat di sebuah terowongan yang berada di 18-mil di bawah tanah di dekat perbatasan Perancis-Swiss, menghempaskan/menabrakkan berkas proton - partikel sub-atom - pada kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya, menciptakan kondisi yang pernah terjadi sepersekian detik setelah Big Bang.
Pandangan udara dari perbatasan Swiss-Perancis, yang menunjukkan rute Large Hadron Collider |
Sekarang diperkirakan bahwa dua tim ilmuwan yang terpisah, yang menjalankan percobaan secara independen dan dirahasiakan satu sama lain, keduanya memiliki bukti yang cukup mengenai keberadaan partikel tersebut. Namun, dua kelompok, CMS dan ATLAS, diharapkan untuk cepat mengkonfirmasi keberadaan partikel tersebut.
Ini adalah bagian paling besar dari perangkat ilmiah yang pernah dibangun, dan berada 100m di bawah tanah |
Source