Ikan sockeye muda pergi dari tempat kelahiran mereka di Sunga Adams ke arah Selatan, ke sungai Thompson, kemudian ke Sungai Fraser, dan masuk ke samudera Pasifik. Dari Selat Georgia, mereka menghabiskan tiga tahun masa hidup mereka di laut terbuka mengikuti arus Arktik ke Alaska dan kepulauan Aleutian. Mereka kemudian menelusuri kembali rute mereka ke sungai Adams, menyelesaikan perjalanan mereka yang lebih dari 4000 kilometer. Pada titik ini, jumlah mereka berkurang menjadi sekitar 2 juta. Mereka menyelesaikan perjalanan yang sulit menuju hulu, termasuk menavigasi perairan deras dan jeram dari Canyon Fraser, hanya dalam tujuh belas hari. Luar biasanya, ikan-ikan salmon sockeye ini tidak makan selama periode ini, mereka hanya mengandalkan cadangan lemak yang tersimpan dari makan besar mereka saat di Selat Georgia pada akhir musim panas. Pada titik inilah ikan-ikan salmon mengambil warna khas merah mereka, dengan ikan jantan juga mengembangkan punuk besar dipunggung dan mulut bengkok yang agresif.
Bila lokasi yang cocok ditemukan, betina menggali sarang sedalam 10-40 cm sedangkan jantannya berada di dekatnya, menangkis semua penyusup. Betina mengeluarkan sekitar 3.500 telur merah muda yang akan diberi semen putih oleh jantannya untuk membuahi mereka. Pasangan sockeye kemudian menutupi telur dengan kerikil sebagai perlindungan terhadap ikan perampok dan burung.
Dalam 10 hari berikutnya, pasangan ikan merah ini akan berubah abu-abu seiring dengan lelah dan menuanya tubuh mereka dan perlahan-lahan meninggalkan kehidupan, menyampaikan tugas dari kelanjutan spesies ke telur merah muda kecil yang terletak di bawah kerikil.
Migrasi salmon di Sungai Adams ditunggu dengan sabar oleh beruang grizzly, beruang hitam, nelayan serta wisatawan. Nelayan pribumi, nelayan komersial dan nelayan sport mengejar salmon sockeye dari California ke Alaska, baik di Utara Samudera Pasifik dan juga di sungai-sungai di mana salmon masuk untuk bertelur dan mati. Pada tahun 1913, lebih dari 31 juta sockeye dipanen, sebuah jumlah tangkapan yang belum pernah terulang.
Source